Bola.com, Jakarta - Jalan cepat atau race walking adalah olahraga ringan yang dilakukan dengan cara berjalan dengan kecepatan yang lebih tinggi dari jalan biasa.
Jalan cepat cocok untuk semua kalangan, baik muda maupun tua, yang ingin menjaga kesehatan dan kebugaran secara menyeluruh.
Advertisement
Ada beberapa manfaat dari olahraga jalan cepat, seperti meningkatkan kesehatan jantung, meningkatkan kekuatan otot kaki, hingga membakar kalori untuk membantu menurunkan berat badan.
Selain itu, olahraga ini dapat meningkatkan kesejahteraan mental, mengurangi stres, dan meningkatkan energi sehari-hari.
Melalui olahraga jalan cepat, seseorang dapat meningkatkan kemampuan koordinasi, keseimbangan, dan fleksibilitas tubuh.
Tak heran, jalan cepat menjadi olahraga yang cukup populer dan menjadi pilihan bagi banyak orang untuk meningkatkan kesehatan dan kebugaran tubuh, khususnya mereka yang tidak terlalu suka dengan olahraga yang terlalu berat atau memiliki risiko cedera yang tinggi.
Di sisi lain, jalan cepat menjadi satu di antara cabang olahraga atletik yang dilombakan. Jarak tempuhnya adalah 5 km, 10 km, 20 km, dan 50 km.
Nah, ketika Anda ingin mengikuti perlombaan, setidaknya ada lima teknik dasar jalan cepat yang perlu perhatikan. Bila tidak, Anda bisa didiskualifikasi.
Berikut ini pembahasan mengenai teknik dasar olahraga jalan cepat, Senin (26/2/2024).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Teknik Dasar Jalan Cepat
1. Teknik Permulaan
Teknik permulaan disebut juga start, teknik ini dilakukan ketika Anda akan memulai jalan cepat. Tahapan yang perlu dilakukan meliputi:
- Awali dengan sikap berdiri sembari menunggu aba-aba "bersedia".
- Setelah aba-aba diberikan, tempatkan kaki kiri di belakang garis start dan kaki kanan di samping belakang kaki kiri. Condongkan badan ke depan dengan bertumpu pada kedua tangan.
- Ketika aba-aba "ya" diberikan, segera langkahkan kaki ke depan dan lakukan gerakan jalan cepat.
2. Teknik Langkah
Gerakkan kaki ke depan dengan beban tubuh atau berat badan bertumpu pada paha. Ketika berjalan cepat dan melangkahkan kaki ke depan, pastikan posisi kaki tumpu menyentuh tanah.
Luruskan posisi lutut kaki saat melakukan gerakan topang depan pada jalan cepat. Dengan begitu, tidak ada kaki yang melayang.
Advertisement
Teknik Dasar Jalan Cepat
3. Posisi Badan
Satu di antara teknik dasar jalan cepat ini mengharuskan badan Anda untuk menghadap lurus ke depan ketika melakukan jalan cepat.
Sementara itu, siku tetap membentuk sudut 90 derajat dengan tangan digerakkan secara harmonis bersama langkah kaki.
4. Ayunan Lengan
Untuk memastikan ayunan lengan sesuai, perhatikan dua hal berikut ini.
- Tekuk siku depan hingga 90 derajat ketika mengayun lengan kiri ke depan. Pastikan paha dan kaki kanan terangkat.
- Koordinasikan kaki dan tangan sehingga membentuk gerak mengayun.
Teknik Dasar Jalan Cepat
5. Teknik Akhiran
Sesuai namanya, peserta jalan cepat telah menyelesaikan perlombaan jika mencapai garis finis. Tidak ada gerakan khusus yang perlu dilakukan saat menuju finis.
Anda juga diperbolehkan untuk mengoptimalkan kecepatan agar segera sampai di garis akhir. Namun, ketika sampai garis finis, jangan sampai Anda menghentikan gerakan. Sebaiknya tetap berjalan dengan cepat setidaknya sejauh lima meter setelah melewati garis tersebut.
Anda juga diperbolehkan untuk memperlambat gerakan kaki sampai akhirnya benar-benar berhenti.
Itulah lima teknik dasar jalan cepat yang perlu diperhatikan ketika melakukan perlombaan jalan cepat atau sekadar berolahraga saja.
Selain itu, ada beberapa hal yang tidak boleh dilakukan saat melakukan olahraga jalan cepat.
- Kaki tidak boleh kehilangan kontak dengan permukaan tanah. Hal ini berarti, kaki belakang boleh diangkat dari tanah setelah kaki depan menyentuh tanah.
- Atlet tidak boleh menurunkan atau menarik titik pusat gravitasi badan ketika melakukan jalan cepat.
- Dilarang mendorong titik gravitasi dengan jalur zig-zag.
- Badan jangan terlalu condong ke depan atau terlalu tertinggal di belakang.
Â
Yuk, baca artikel edukasi lainnya dengan mengeklik tautan ini.
Advertisement