Sukses


Niat Puasa Ramadhan yang Wajib Diketahui Umat Muslim

Bola.com, Jakarta - Ramadhan adalah bulan yang dihormati oleh umat Islam di seluruh dunia sebagai bulan penuh berkah, ampunan, dan rahmat. Salah satu ibadah yang paling ditunggu-tunggu selama bulan ini adalah puasa.

Puasa Ramadhan bukan sekadar menahan diri dari makan dan minum, tetapi juga menjadi momen introspeksi spiritual yang mendalam. Untuk memulai puasa dengan benar, penting bagi umat Islam untuk memulainya dengan niat yang tulus dan jujur.

Niat merupakan satu di antara rukun yang wajib dilakukan setiap muslim yang hendak berpuasa. Memulai puasa dengan niat yang benar merupakan langkah awal yang sangat penting dalam menjalankan ibadah puasa Ramadhan.

Adapun tata cara niat puasa, ada sedikit perbedaan antara puasa wajib dan puasa sunah. Ketika membaca niat, hendaklah hati kita sepenuhnya fokus pada tujuan suci untuk beribadah kepada Allah Swt.

Dengan kesungguhan dan keikhlasan dalam hati, setiap detik puasa yang kita lalui akan menjadi lebih bermakna dan penuh berkah.

Kemudian sebagaimana pendapat Mazhab Syafii, kita juga harus membiasakan diri untuk selalu berniat puasa di setiap malam bulan Ramadhan. Biasanya ini dilakukan setiap selesai salat tarawih atau ketika makan sahur.

Berikut bacaan niat puasa Ramadhan yang penting untuk diketahui setiap umat muslim, dilansir dari mui.or.id, Kamis (29/2/2024).

 

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 5 halaman

Perbuatan yang Bisa Mengurangi Pahala Puasa Ramadhan

Berbohong

Berbohong merupakan satu di antara perbuatan yang tidak disenangi Allah. Meski tidak membatalkan puasa, tapi tindakan tersebut memiliki ganjaran tersendiri. Seperti yang disampaikan dalam hadis riwayat Bukhari, Rasulullah saw. bersabda:

"Barang siapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta dan malah mengamalkannya, maka Allah tidak butuh rasa lapar dan haus yang ditahannya."

Ghibah atau Bergunjing

Dalam keadaan tidak berpuasa sekalipun, ghibah dianggap sebagai hal yang tercela, sebagaimana disebutkan dalam surah Al-Hujurat ayat 12.

Ayat ini menyamakan bergunjing dengan perbuatan memakan daging mayat saudara sendiri, seperti tergambar dalam terjemahan berikut.

"Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa, dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain, dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang telah mati? Tentu kamu merasa jijik. Dan bertakwalah kepada Allah, sungguh Allah Maha Penerima taubat, Maha Penyayang."

 

3 dari 5 halaman

Perbuatan yang Bisa Mengurangi Pahala Puasa Ramadhan

Mengadu Domba Orang Lain

Perbuatan ketiga yang bisa menghapus pahala berpuasa adalah mengadu domba orang yang tadinya rukun. Tindakan adu domba ini biasanya merupakan lanjutan dari gunjingan atau fitnah.

Apapun alasannya, hal ini dilarang dalam Islam. Sebab, orang-orang yang terlibat pasti akan mengalami kerugian, baik dari segi materi maupun moral.

Bersumpah Palsu

Kemudian, tindakan lain yang dapat menghapus pahala puasa adalah sumpah palsu. Dalam artian, ketika seseorang dengan sengaja menguntungkan satu pihak dan merugikan pihak lain dengan kesaksiannya.

Hal seperti ini dapat menghilangkan kebenaran dan merupakan perbuatan yang dilaknat oleh Allah Swt. dan Rasul-Nya.

Berbuat Zalim

Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, "Tidak ada gunanya puasa bagi orang yang tidak meninggalkan ucapan dusta dan perbuatan dusta, serta tidak meninggalkan perbuatan zalim." (HR. Bukhari).

 

4 dari 5 halaman

Perbuatan yang Bisa Mengurangi Pahala Puasa Ramadhan

Memaki atau Berbicara Kasar

Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, "Puasa itu bukanlah sekadar menahan makan dan minum, tapi juga menahan diri dari ucapan dan perbuatan yang sia-sia. Jika ada seseorang yang mengolok-olok atau bertindak kasar pada dirinya, maka katakanlah, ‘Saya sedang berpuasa." (HR. Bukhari).

Melakukan Perbuatan Keji dan Mungkar

Allah berfirman dalam surah Al-Baqarah ayat 185, "Puasa itu diwajibkan bagimu sebagaimana diwajibkan kepada orang-orang sebelummu agar kamu bertakwa."

Jika seorang muslim melakukan perbuatan keji dan mungkar, maka ia justru meninggalkan takwa, sehingga hal ini dapat mengurangi pahala puasanya.

 

5 dari 5 halaman

Bacaan Niat Puasa Ramadhan

Adapun bacaan niat puasa Ramadhan, sebagai berikut:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هَذِهِ السَّنَةِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin ‘an ada’i fardhi syahri Ramadhana hadzihis sanati lillahi ta’ala.

Artinya: “Aku niat berpuasa esok hari untuk menunaikan kewajiban puasa bulan Ramadhan tahun ini, karena Allah Ta’ala”Sementara niat puasa untuk satu bulan penuh, sebagai berikut

نَوَيْتُ صَوْمَ جَمِيْعِ شَهْرِ رَمَضَانِ هٰذِهِ السَّنَةِ فَرْضًا لِلّٰهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma jami’i syahri ramadhani hadzihis sanati fardhan lillahi ta’ala.

Artinya: “Aku niat berpuasa di sepanjang bulan Ramadhan tahun ini dengan mengikuti pendapat Imam Malik, wajib karena Allah Ta’ala.” (Shafira Amalia, ed: Nashih)

 

Sumber: mui.or.id

Baca artikel seputar Ramadhan lainnya dengan mengeklik tautan ini.

Lebih Dekat

Video Populer

Foto Populer