Bola.com, Jakarta - Awan dapat terlihat dari permukaan bumi sebagai gumpalan putih dan lembut yang bergerak di langit.
Awan adalah kumpulan partikel air atau kristal es yang terhampar di atmosfer bumi.
Baca Juga
Advertisement
Ada beberapa proses terbentuknya awan, dan proses terbentuknya awan yang paling umum adalah melalui kondensasi.
Awan memainkan peran penting dalam siklus hidrologi, mengatur iklim, dan memberikan pencahayaan dan perlindungan bagi bumi.
Di samping itu, ada berbagai macam awan yang dapat dilihat dan diidentifikasi. Penting bagi kita untuk dapat mengenali jenis-jenis awan agar dapat memahami pola cuaca dan merencanakan aktivitas kita.
Berikut 10 jenis awan yang paling umum ditemui beserta penjelasannya, Senin (4/3/2024).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Jenis Awan yang Paling Umum Ditemui beserta Penjelasannya
1. Awan Stratus (St)
Awan stratus sering terlihat seperti lembaran putih tipis yang menutupi seluruh langit. Lantaran sangat tipis, mereka jarang menghasilkan banyak hujan atau salju. Terkadang, di pegunungan atau perbukitan, awan ini tampak seperti kabut.
2. Awan Nimbostratus/Nimbus (Ns)
Dalam bahasa Yunani, 'Nimbus’ berarti menimbulkan hujan. Awan ini berwarna abu-abu gelap dan terlihat basah.
Kalau kamu bertemu dengan awan nimbostratus, tandanya akan turun hujan atau salju tebal dalam jangka waktu yang lama.
3. Awan Stratocumulus (Sc)
Awan stratocumulus adalah awan abu-abu atau putih yang tidak merata yang sering memiliki penampilan seperti sarang lebah gelap. Biasanya ada di cuaca cerah, tetapi bisa hadir saat badai.
Advertisement
Jenis Awan yang Paling Umum Ditemui beserta Penjelasannya
4. Altostratus (As)
Awan altocumulus memiliki beberapa lapisan putih atau abu-abu yang tidak merata, dan tampaknya terdiri dari banyak baris kecil riak halus.
Awan altocumulus lebih rendah dari awan cirrus, tetapi masih cukup tinggi. Awan altocumulus terbuat dari air cair, tetapi awan ini tidak sering menghasilkan hujan.
5. Altokumulus (Ac)
Awan altokumulus berbentuk gumpalan-gumpalan kapas yang pipih. Bisa menyebabkan hujan ringan, kendati frekuensinya sangat jarang.
Komposisinya terdiri dari tetesan air dan kristal es.
6. Cirrus (Ci)
Cirrus adalah awan yang komposisinya berupa kristal es yang tergores oleh angin sehingga bentuknya mengilap dan sering kita temui pada siang hari. Awan ini tidak menimbulkan hujan atau salju.
7. Cirrocumulus (Cc)
Sama seperti awan cirrus, awan cirrocumulus tidak menyebabkan terjadinya hujan, tetapi berpotensi menghasilkan salju pada kondisi tertentu.
Terdiri atas kristal es yang berbentuk gumpalan melingkar menyerupai sisik ikan.
Jenis Awan yang Paling Umum Ditemui beserta Penjelasannya
8. Cirrostratus (Cs)
Awan cirrostratus adalah awan putih tipis yang menutupi seluruh langit seperti selubung.
Awan ini sering terlihat di musim dingin dan dapat menyebabkan munculnya lingkaran cahaya di sekitar matahari atau bulan.
9. Cumulus (Cu)
Awan yang bergerak secara vertikal berbentuk kubah atau menyerupai bunga kol dengan lengkungan bulat.
Awan cumulus muncul pada pagi hari dan menghilang sebelum malam tiba. Awan ini tidak menimbulkan hujan.
10. Cumulonimbus (Cb)
Awan cumolonimbus merupakan hasil perkembangan dari awan cumulus. Awan ini lebih besar, tinggi, dan dapat mengandung listrik.
Butiran air di dalamnya juga lebih banyak. Awan cumulonimbus menimbulkan badai dan hujat lebat yang disertai petir.
Â
Dapatkan kumpulan artikel jenis lainnya dengan mengeklik tautan ini.
Advertisement