Sukses


Pengertian Akikah, Ketentuan, Tata Cara, dan Hikmahnya

Bola.com, Jakarta - Akikah dalam Islam adalah ibadah yang dilakukan untuk merayakan kelahiran seorang bayi. Akikah dilakukan pada hari ketujuh setelah kelahiran bayi, tetapi dapat ditangguhkan hingga mencapai usia tua.

Akikah dilakukan dengan menyembelih seekor hewan sesuai dengan ketentuan syariat, seperti domba atau kambing. Daging hewan ini lalu dibagikan kepada keluarga, tetangga, dan orang-orang yang membutuhkan.

Akikah memiliki hukum sunah muakkad, yang artinya dianjurkan secara sangat kuat untuk dilakukan. Hal ini berdasarkan pada hadis Nabi Muhammad saw. yang menyatakan bahwa setiap anak yang dilahirkan memiliki akikah, di mana hewan tersebut adalah sebagai pengganti anak tersebut dari azab kubur.

Kendati tidak wajib, melaksanakan akikah diharapkan dapat meningkatkan hubungan dengan Allah Swt. dan sebagai bentuk kebaikan yang harus diperbuat oleh setiap orang Islam.

Pada hakikatnya, akikah dianggap sebagai bentuk syukur kepada Allah Swt. atas nikmat kelahiran seorang anak.

Itulah sedikit penjelasan tentang apa itu akikah. Berikut ini rangkuman tentang akikah yang menambah ilmu atau wawasan, Selasa (5/3/2024).

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Ketentuan Akikah

- Umur binatang akikah sama dengan binatang kurban, yakni kambing minimal berusia dua tahun dan sudah tanggal giginya.

- Pemanfaatan daging akikah sama dengan daging kurban yaitu disedekahkan kepada fakir miskin, tidak boleh dijual.

- Disunahkan daging akikah dimasak terlebih dahulu sebelum dibagikan, atau mengundang saudara dan tetangga untuk datang menyantap daging yang sudah. Orang yang melaksanakan akikah boleh memakan dan menyimpan sedikit dari daging tersebut, kecuali akikah karena nazar.

- Waktu penyembelihan, disunahkan langsung pada hari ke-7. Jika tidak, pada hari ke-14 atau hari ke-21 dari hari kelahirannya. Jika masih tidak memungkinkan maka dapat dilaksanakan kapan saja.

Mengenai hari ketujuh, menurut jumhur ulama (mayoritas ulama) menyatakan bahwa hari kelahiran dihitung. Maka, pelaksanaan akikah adalah hari lahir minus satu hari. Misalnya ada bayi yang lahir pada hari Senin, akikah dilakukan pada hari Ahad, jika lahir pada hari Jumat maka akikah dilakukan pada hari Kamis.

Rasulullah saw. bersabda: "Akikah disembelih pada hari ke tujuh, ke-14, atau ke-21 (dari lahirnya anak)". (HR. At Tirmizi). Namun, yang paling afdal (utama) akikah dilaksanakan pada hari ketujuh dari kelahiran anak.

- Anak laki-laki disunahkan akikah dengan dua ekor kambing dan seekor kambing untuk anak perempuan, sebagaimana riwayat berikut: "Dari Aisyah r.a. bahwa Rasulullah saw. memerintahkan kami agar berakikah dua ekor kambing untuk bayi laki-laki dan seekor kambing untuk bayi perempuan". (HR. Ibnu Majah)

3 dari 4 halaman

Tata Cara Akikah

  • Siapkan Hewan yang akan Disembelih untuk Akikah

Umumnya, hewan yang disembelih untuk akikah adalah kambing. Namun, apakah boleh jika akikah selain hewan kambing?

Sapi atau unta juga diperbolehkan dengan syarat hanya satu unta atau satu sapi untuk satu orang anak saja. Namun, sebagian ulama berpendapat jika akikah yang diperbolehkan hanya memakai kambing saja sebab sesuai dengan dalil Rasulullah saw.

  • Perhatikan Proses Penyembelihan

Saat menyembelih, ada hal yang harus diperhatikan. Satu di antaranya yakni tidak mematahkan tulang dari sembelihan dengan hikmah yang terkandung tafa'ul atau berharap akan keselamatan tubuh serta anggota badan dari anak tersebut.

  • Membagikan Daging Hewan yang Disembelih

Setelah proses penyembelihan hewan, daging tersebut dibagikan ke sanak saudara, tetangga, serta orang yang membutuhkan.

  • Mencukur Rambut Si Kecil

Setelah membagikan daging, jangan lupa untuk mencukur rambut si kecil dan memberikan nama yang baik sebagaimana sabda Rasulullah saw. setelah memotong rambut, dilanjutkan lagi dengan memasukkan sesuatu yang manis ke mulut bayi.

Para sahabat memiliki kebiasaan bayi yang baru saja lahir akan langsung dibawa ke hadapan Rasulullah saw. Beliau kemudian akan memerintahkan untuk diambilkan kurma lalu mengunyahnya sampai halus.

Kemudian, beliau akan mengambil sedikit dari mulutnya lalu memberikannya ke mulut bayi dengan cara menyentuh langit-langit mulut bayi sehingga akan langsung dihisap.

Gula atau makanan manis dari hal ini yakni karbohidrat atau glukosa, di mana merupakan sumber kekuatan dari fisik serta ludah dari Rasulullah saw. yang akan memberikan berkah.

Sunah ini lalu diteruskan oleh umat muslim yakni dengan mentahnikkan bayi pada para ulama.

4 dari 4 halaman

Hikmah Menjalankan Akikah

Banyak hikmah dan keutamaan yang dapat dipetik dan diraih dari proses pelaksanaan ibadah akikah, sebagai berikut:

  • Akikah membantu mewujudkan rasa syukur kepada Allah Swt. atas karunia-Nya berupa kelahiran seorang anak karena nantinya anak tersebut diharapkan dapat menjadi penerus yang saleh dan salihah bagi keluarganya.
  • Melaksanakan akikah berarti meneladani dan mengikuti sunah dari Rasulullah saw.
  • Akikah adalah momen untuk berbagi pada sesama dan mempererat tali persaudaraan serta silaturahmi.
  • Akikah adalah bentuk perasaan gembira dan upaya membagikan kegembiraan tersebut pada orang lain.

 

Dapatkan artikel Islami berbagai tema lain dengan mengeklik tautan ini.

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer