Bola.com, Jakarta - Resensi film adalah suatu bentuk penulisan yang memiliki tujuan untuk memberikan ulasan atau kritik terhadap sebuah film.
Resensi film berfungsi sebagai media informasi bagi pembaca yang ingin mengetahui gambaran umum mengenai film tersebut sebelum mereka menontonnya.
Baca Juga
Advertisement
Tujuan penulisan resensi film adalah untuk memberikan informasi yang objektif dan analitis kepada pembaca, serta memberikan rekomendasi apakah film tersebut sebanding dengan waktu dan uang pembaca.
Untuk bisa membuat sebuah resensi film, peresensi harus mengetahui isi film tersebut. Tak hanya itu, penulis resensi diharuskan menonton film tersebut dari awal hingga selesai.
Hal itu untuk memastikan bahwa tidak ada kesalahan informasi yang disampaikan dalam resensi. Jadi, dalam resensi tersebut berisi review singkat atau gambaran umumn yang disampaikan kepada banyak orang mengenai isi film tersebut.
Berikut lima contoh resensi film yang bisa jadi referensi penulisan, Selasa (5/3/2024).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Contoh Resensi Film (1)
- Identitas Film
Judul Film: Keluarga Cemara
Produser Film: Gina S. Noer, Anggia Kharisma
Sutradara Film: Yandy Laurens
Pemain Film: Nirina Zubir, Adhisty Zara, Singgo Agus, Widuri Sasono, Gading Marteen, dll.
Durasi Film: 1 jam 50 menit
Penulis Naskah: Gina S. Noer
Produksi: Visinema Pictures
- Sinopsis Film
Keluarga Cemara mengisahkan tentang kehidupan suami istri yang memiliki dua anak perempuan dengan kondisi ekonomi yang mapan pada awalnya. Seiring berjalannya waktu, kondisi ekonomi keluarga makin memburuk hingga akhirnya bangkrut. Lantaran Abah ditipu oleh rekan bisnis, lalu mereka pindah ke sebuah desa kecil yang berada di Jawa Barat.
Mulailah konflik keluarga terjadi. Euis, kakak Ara belum bisa menerima kenyataan keadaan keluarganya yang terpuruk. Ara adalah anak yang lugu dan polos suka melontarkan kata-kata yang menyentil keluarganya. Hingga semua berusaha bekerja sama untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi.
- Ulasan Film
Film ini cukup menarik dalam menayangkan kisah perjuangan sebuah keluarga dalam menghadapi konflik permasalahan keterpurukan ekonomi. Karakter Abah yang mempunyai tekad kuat untuk bertanggung jawab dalam menafkahi keluarga rela melakukan pekerjaan apa pun, seperti tukang ojek dan tukang bangunan.
Karakter Ibu yang jujur, Ara yang polos, serta Euis yang terkadang menuntut memberikan warna dalam setiap jalan cerita. Pelajaran yang bisa diambil dari film ini adalah bahagia tidak semata diperoleh melalui materi, tetapi bisa dari saling menerima kekurangan satu sama lain. Konflik yang terjadi dalam film ini kurang menggigit dan harmonisasi keluarga terkesan dilebihkan.
- Kesimpulan Film
Satu di antara film keluarga yang wajib ditonton tentunya bersama keluarga masing-masing. Hal tersebut akan lebih terasa harmonisasi keluarganya.
Advertisement
Contoh Resensi Film (2)
- Identitas Film
Judul Film: Joker
Produser Film: Todd Philips, Bradley Cooper, dan Ema Tilinger Koskoff
Sutradara Film: Todd Philips
Pemain Film: Jaquin Phoenix, Robert De Niiro, Zazie Beetz, Frances Conory, dll.
Durasi Film: 122 menit
Penulis Skenario: Todd Philips, Scott Silver
Produksi: DC Films, Village Roadshow Pitcures, Bron Studios, Joint Effort
- Sinopsis Film
Film Joker menceritakan tentang kehidupan Arthur Fleck tahun 1981, jauh sebelum menjadi Joker. Arthur Fleck hidup di kota Gotham bersama Ibunya Pennya yang sedang jatuh sakit. Suasana kota tersebut sedang mengalami kekacauan yang hebat dan banyak terjadi konflik sosial. Keadaan Arthur saat itu mengalami kelainan otak dan sering tertawa tanpa alasan di tempat umum.
Saat dia menaiki kereta, terjadi perundungan dari tiga pebisnis muda padanya, lalu dia menembak mati ketiganya. Ternyata tindakannya tersebut menimbulkan gerakan unjuk rasa terhadap orang kaya di kota Gotham.
Unjuk rasa pun terjadi dan membuat keadaan kota makin kacau. Arthur berusaha menemui Thomas Wyne, yaitu seorang yang mencalonkan sebagai wali kota saat itu, lalu ia memberitahu kepada Arthur keburukan Penny dan ia bukanlah ibu kandungnya. Arthur dibuang dan diadopsi oleh Penny.
Julukan Joker kepada Arthur diberikan oleh temannya bernama Murray. Ia ditangkap polisi karena menembak mati Murray. Saat perjalanan menuju kantor polisi, Arthur melihat pengunjuk rasa makin ricuh dan membuat kacau kota. Mobil yang membawa Arthur ditabrak oleh ambulans yang dikemudikan pengunjuk rasa, polisi pun tewas dan Arthur terluka parah.
Saat sadar, Arthur sudah berada di rumah sakit dan diinterogasi oleh pekerja sosial rumah sakit tersebut. Arthur hanya tertawa dan mengatakan bahwa mereka tidak akan mengerti, ia pun angkat kaki dengan jejak penuh darah di sepatunya.
- Ulasan Film
Film Joker bergenre drama dan thriller, di mana penonton akan disuguhkan jalan cerita yang mengungkap kehidupan kelam Joker dari sudut pandang kelainan yang diderita oleh Arthur saat itu. Hal yang menarik dalam film ini yaitu elemen fantasi dan fiksi ilmiah juga disuguhkan. Selain itu keberhasilan aktor Jaquin Phoenix dalam membangun karakter Arthur begitu mendalam hingga akhir cerita.
- Kesimpulan Film
Film ini mempunyai rating R atau dewasa karena banyak adegan kekerasan dan pembunuhan tragis yang sering terjadi dalam jalan ceritanya. Perlu menguatkan mental saat menonton film ini dan disarankan tidak mengajak anak-anak.
Contoh Resensi Film (3)
- Identitas Film
Judul Film: My Stupid Boss
Sutradara: Upi Avianto
Produser: Frederica
Penulis Naskah: Upi Avianto
Pemain: Reza Rahardian, Bunga Citra Lestari, Bront Palarae, Alex Abbad, Atikah Suhaime, Iskandar Zulkarnaen, Kinwah Chew
Genre: Drama Komedi
Studio: Falcon Pictures
- Sinopsis Film
Film berjudul My Stupid Boss hasil garapan sutradara Upi Avianto ini mengisahkan tentang seorang karyawan wanita bernama Diana (Bunga Citra Lestari). Diana baru saja pindah ke Malaysia karena urusan pekerjaan suaminya yang bernama Dika (Alex Abbad). Lantaran tidak betah menganggur di rumah, Diana memutuskan untuk mencari pekerjaan di Malaysia. Dika merekomendasikan istrinya tersebut untuk bekerja di sebuah perusahaan milik sahabat lamanya.
Keesokan harinya, Diana pergi menuju kantor perusahaan milik sahabat suaminya tersebut untuk kepentingan melamar pekerjaan. Diana merasa sedikit tenang karena mengetahui bahwa bos di perusahaan yang akan ia datangi adalah orang Indonesia sama dengan dirinya.
Maka itu, ia berpikir bahwa pekerjaannya di perusahaan tersebut tidak akan menemui kendala yang berarti. Akan tetapi, semua asumsi yang Diana pikirkan sebelumnya salah besar. Pemilik perusahaan yang menyebut dirinya Bossman ini memiliki karakter dan perilaku yang aneh.
Ia selalu banyak bicara, penuh curiga, merasa selalu benar sendiri, pelit, dan segala tingkah laku aneh lainnya. Bahkan ketika pertama kali Diana menemui bossman, ia disangka seorang anggota yayasan yang ingin meminta sumbangan. Namun, setelah beberapa saat mengalami keanehan-keanehan yang ditimbulkan oleh bossman, akhirnya Diana diterima bekerja di perusahaan milik sahabat suaminya tersebut sebagai kerani (kepala administrasi).
Keanehan demi keanehan yang ada pada bossman tidak berhenti sampai di situ saja. Suatu ketika, Bossman menelfon Diana pada pukul 02.00 hanya untuk sekadar mengingatkan agar rapat bisa dijadwalkan pada pukul 09.00 pagi. Bossman juga mengingatkan agar rapat jangan sampai tertunda dan jangan sampai ada karyawan yang terlambat. Padahal, seluruh karyawan termasuk Diana datang ke kantor setiap harinya pada pukul 08.00.
Keanehan terus terjadi sampai membuat Diana merasa sangat kesal pada atasannya itu. Tak hanya Diana saja yang dibuat kesal oleh Bossman, tetapi seluruh karyawan termasuk para buruh di perusahaan tersebut memiliki masalah pribadi dengannya.
Meski begitu, keanehan yang ditimbulkan oleh bossman terhadap Diana dan karyawan lain masih tetap berlanjut. Hingga akhirnya terjadi sebuah insiden yang membuat Diana benar-benar tidak terima. Bossman menuduh Diana telah menggelapkan uang perusahaan.
Perilaku Bossman yang lebih sering berbicara sebelum dipikirkan terlebih dahulu memang sudah menjadi tabiatnya. Namun, kali ini Diana tidak bisa menoleransi apa yang dilakukan bossman terhadapnya.
Diana marah besar kepada atasannya tersebut dan mengancam akan membawa perkara ini ke polisi. Bossman yang ketakutan, dengan sigap meminta maaf pada Diana. Akan tetapi, Diana tak memedulikan permintaan maaf atasannya tersebut, yang menurutnya sudah sangat keterlaluan.
Bossman menyesal atas apa yang telah ia perbuat terhadap Diana. Berbagai cara dilakukannya agar Diana mau memaafkan dirinya dan bersedia kembali bekerja di perusahaannya. Akan tetapi, Diana telah memutuskan untuk berhenti bekerja di perusahaan milik sahabat suaminya tersebut. Ketika hendak mengajukan pengunduran diri, tiba-tiba Bossman mengajaknya ke sebuah panti asuhan.
Bossman berniat untuk merenovasi gedung panti asuhan tersebut dengan bantuan yang terbilang cukup besar. Di sinilah Diana merasa telah melihat sisi baik dari atasannya itu. Dengan pertimbangan ini, akhirnya Diana membatalkan niatnya untuk berhenti bekerja dari perusahaan. Berbagai hal terjadi antara hubungan bos dan karyawan itu dan terus berlanjut dengan ending yang baik.
- Kelebihan
Film berjudul My Stupied Boss ini mengandung sisi unik dari sebuah hubungan antara karyawan dengan atasan. Sisi positif dalam film ini terletak pada pembelajaran yang dapat dipetik oleh karyawan dan atasan. Bagaimana menjadi seorang karyawan yang profesional dan ideal dapat dicontoh dari kepribadian tokoh Diana dalam film tersebut.
Sedangkan hal-hal negatif seperti yang ada pada kepribadian Bossman hendaknya dapat menjadi contoh untuk tidak ditiru bagi setiap atasan suatu lembaga atau perusahaan. Selain itu, sisi positif dari film juga dapat dilihat dari kemasan genre komedi pada film sehingga mengundang gelak tawa penonton dalam setiap adegan serta dialognya.
- Kekurangan Film
Kekurangan pada film ini terletak pada penggunaan lokasi syuting yang terlalu banyak berada dalam suasana kantor sehingga terkesan tidak adanya variasi lokasi pengambilan adegan. Selain itu terdapat beberapa dialog yang dirasa tabu untuk diucapkan, misalnya pada kata 'kera' yang ditujukan kepada kerani (kepala administrasi). Meski dengan maksud bercanda kepada karyawan, hal semacam ini sebaiknya tidak dipertontonkan.
Advertisement
Contoh Resensi Film (4)
- Identitas Film
Judul: UP
Jenis Film: Animation, Adventure, Comedy
Sutradara: Pete Doctor, Bob Peterson
Prodksi: Pixar Animation Studios
Pemain: Edward Asner (Carld Fredricksen), Jordan Nagai (Russel)
- Sinopsis Film
Film Up yang ditayangkan tahun 2019 ini merupakan film yang berkisah tentang seorang kakek dan seorang anak bernama Russell yang bertualang untuk menemukan Paradise Fall dengan menerbangkan rumah menggunakan 10 ribu balon.
Kisah bermula ketika seorang anak laki-laki bernama Carl Fredricksen dan Ellie teman perempuannya, sama-sama mengidolakan tokoh petualang bernama Charlez Muntz. Ketika dewasa, Carl dan Ellie menikah. Sayangnya mereka tidak dikaruniai seorang anak. Hingga akhirnya Carl dan Ellie memutuskan untuk menyisihkan sebagian uang mereka untuk ditabung.
Mereka bercita-cita untuk menemukan Paradise Fall dan mendirikan rumah di sana seperti tokoh idolanya, Charlez Muntz. Sayangnya, cita-cita itu belum sempat terwujud bahkan ketika Carl dan Ellie sudah tua renta. Hingga akhirnya Ellie meninggal dunia. Carl yang kesepian menolak pindah dari rumahnya, meski ada perusahaan konstruksi yang menawarkan untuk membeli rumahnya.
Singkat cerita, Carls sempat terlibat perkelahian dengan salah seorang pekerja yang merusak kotak suratnya sehingga Carls dijatuhi hukuman pindah rumah dan harus tinggal di panti jompo. Carls begitu kecewa, tetapi ia tak kehilangan akal. Ia mengingat impiannya yang belum terwujud dengan Elly dan memutuskan untuk berpetualang mencari Paradise Fall.
Carls memasang sepuluh ribu balon gas helium. Tekanan dari balon-balon itu membuat retakan di seluruh bawah rumah dan membuat rumah Carls terbang. Kakek itu begitu bersukacita, akhirnya impiannya dengan Elly akan terwujud.
Tiba-tiba terdengar ketukan dari dalam kamar Carls ketika rumahnya sudah terbang tinggi. Ternyata seorang anak kecil bernama Russell akan turut menemani perjalanan panjangnya itu. Dimulailah petualangan mereka. Banyak kejadian yang mereka alami di sepanjang jalan hingga akhirnya mereka berhasil sampai ke Paradise Fall dan mendirikan rumah di sana.
- Kelebihan
Kelebihan film ini yaitu animasinya sangat menarik dengan gambaran karakter yang khas. Saya rasa ide film ini benar-benar baru sehingga film ini membekas dalam ingatan.
Dalam film ini juga diselipkan adegan-adegan humor yang membuat penonton tertawa dan tanpa terasa menikmati setiap petualangan yang disuguhkan.
- Kekurangan
Saya tidak menemukan kekurangan dalam film ini karena menurut saya film ini berhasil menargetkan usia penonton baik kecil maupun dewasa. Misalnya seperti saya yang menonton di usia sembilan tahun saat ditayangkan di tv, film ini benar-benar menghibur dan sangat sayang apabila dilewatkan.
Contoh Resensi Film (5)
- Identitas Film
Judul Film: Happy Old Year
Sutradara: Nawapol Thamrongrattanarit
Produser: Nawapol Thamrongrattanarit
Penulis naskah: Nawapol Thamrongrattanarit
Pemain: Chutimon Chuengcharo, Sunny Suwanmethanon, Sarika Sathsilpsupa, Thirawat Ngosawang, Apasiri Nitibhon, Bhumibhat Thavomsiri, Puangsoi Aksornsawan, Patcha Kitchaicharoe, Wasu, Pluemsakulth, Naphatsorn Sriwilas
Genre: Drama romantis
Studio: Happy Ending Film; Very Sad Pictures
- Sinopsis Film
Mi baru saja selesai dengan kuliah desainnya di luar negeri dan memutuskan untuk kembali ke Thailand. Paham hidup minimalis dibawanya ke Thailand, hingga ia ingin menyingkirkan banyak barang yang tidak terpakai di rumahnya. Namun, satu per satu barang yang ada malah menimbulkan banyak masalah.
Ia bertengkar dengan Ibunya, dengan temannya, dan juga bertemu lagi dengan mantannya saat mengembalikan satu barang. Mi masih memiliki rasa terhadap sang mantan, tetapi ternyata mantannya sudah tidak seperti dulu. Ia malah memutuskan untuk pergi ke Singapura.
- Kelebihan Film
Film ini memiliki kelebihan jalan cerita yang luar biasa. Hanya dengan berurusan dengan barang-barang yang sudah tidak terpakai, ia malah seperti mengaduk-ngaduk lagi masa lalu yang telah lama tidak dikunjungi. Format layar yang kotak juga menambah konsistensi film yang bertema tentang minimalism, sebuah paham untuk hidup secukupnya saja.
- Kekurangan Film
Film ini memiliki alur yang kurang menggigit di awal. Penonton yang gampang bosan bisa kehilangan minat di menit-menit pertama. Selain itu tidak adanya musik, hanya ada suara natural membuat film terasa kurang hidup. Memang ini adalah film tentang seorang minimalis, tetapi terlalu berlebihan bila elemen film semuanya juga jadi minimal.
- Saran
Film ini bagus secara keseluruhan konsep. Filmnya secara perlahan mampu memainkan emosi penonton karena kesal dengan tingkah si pemeran utama yang merasa bahwa semua orang salah dan dialah yang benar.
Dapatkan artikel contoh berbagai tema lain dengan mengeklik tautan ini.
Advertisement