Sukses


Pengertian Apa Itu Glaukoma, Ketahui Penyebab, Gejala, dan Pengobatannya

Bola.com, Jakarta - Glaukoma merupakan satu di antara kondisi mata serius yang bisa merusak penglihatan secara permanen. Meski sering kali tidak menimbulkan gejala pada tahap awalnya, glaukoma dapat menyebabkan kerusakan mata yang parah jika tidak diobati.

Maka itu, penting untuk mengetahui apa ituĀ glaukoma, penyebabnya, gejala yang perlu diperhatikan, faktor risiko yang dapat memengaruhinya, dan langkah-langkah pencegahan yang dapat diambil untuk menjaga kesehatan mata Anda.

Glaukoma adalah kondisi mata yang ditandai dengan kerusakan saraf optik, yang biasanya terjadi karena tekanan intraokuler (tekanan dalam mata) yang tinggi.

Kerusakan ini bisa mengakibatkan kehilangan penglihatan, terutama pada bidang pandang tepi, dan jika tidak diobati, bisa menyebabkan kebutaan permanen.

KendatiĀ glaukoma tidak dapat disembuhkan sepenuhnya, langkah-langkah pencegahan dapat membantu mengontrol perkembangannya dan meminimalkan risiko kerusakan mata.

Dengan pemahaman yang lebih baik tentang glaukoma, termasuk penyebab, gejala, faktor risiko, dan langkah-langkah pencegahannya, diharapkan kita semua dapat lebih proaktif dalam merawat kesehatan mata kita dan menghindari dampak yang serius dari kondisi ini.

Berikut ini pengertian apa itu glaukoma, ketahui pula penyebab, gejala, faktor risiko hingga pengobatan dan pencegahannya, dirangkum dari Klikdokter dan Siloamhospitals, Selasa (12/3/2024).

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Pengertian dan Penyebab Glaukoma

Pengertian Glaukoma

Glaukoma adalah kondisi medis berupa gangguan penglihatan yang disebabkan oleh kerusakan saraf mata.

Pada umumnya, kerusakan saraf mata tersebut terjadi karena adanya tekanan tinggi pada bola mata. Namun, ada beberapa kasus glaukoma yang terjadi walau tekanan pada bola matanya masih dalam batas normal sekalipun.

Glaukoma dapat timbul pada usia berapa saja, tetapi lebih sering ditemukan pada orang tua, terutama di atas usia 60 tahun. Namun, usia di bawah itu tidak menutup kemungkinan bisa mengalami glaukoma.

Jika terjadi cukup parah, glaukoma adalah kondisi yang bahkan bisa mengakibatkan kebutaan.

Kebutaan ini disebabkan oleh penekanan saraf penglihatan karena tekanan bola mata yang terlalu tinggi. Kebutaan yang diakibatkan oleh kerusakan saraf penglihatan tidak dapat diperbaiki lagi, meski dengan cara operasi sekalipun.

Glaukoma terdiri dari dua jenis, yakni glaukoma akut dan glaukoma kronis. Glaukoma akut merupakan glaukoma yang terjadi secara tiba-tiba. Sementara glaukoma kronis merupakan glaukoma yang terjadi secara perlahan-lahan.

Ā 

Penyebab Glaukoma

Penyebab glaukoma adalah bagian bilik mata yang tertutup oleh sesuatu sehingga aliran cairan mata tidak lancar atau menumpuk di dalam bola mata.

Pada akhirnya, hal ini akan menjadi penyebab glaukoma atau peningkatan tekanan dalam bola mata. Sementara itu, sudut antara kornea dan iris tetap terbuka.

3 dari 4 halaman

Gejala dan Faktor Risiko Glaukoma

Gejala Glaukoma

Gejala glaukoma meliputi beberapa hal di bawah ini:

  • Penglihatan kabur.
  • Mendadak terasa nyeri hebat pada mata dan kepala.
  • Mual dan muntah.
  • Melihat pelangi di sekitar objek.
  • Tekanan bola mata meninggi.
  • Mata merah.
  • Kornea suram atau keruh.
  • Jarak pandang menyempit (penglihatan mengerucut ke depan membentuk terowongan)

Pada gejala glaukoma kronis, penglihatan pasien akan makin menurun. Bahkan, jika hal ini sudah berlangsung cukup lama, pasien akan mengeluhkan kehilangan penglihatan pada satu di antara mata, sedangkan mata yang lainnya masih dapat melihat.

Ā 

Faktor Risiko Glaukoma

Di bawah iniĀ beberapa faktor risiko dari penyakit glaukoma atau yangĀ bisa memicu terjadinya glaukoma pada seseorang, antara lain:

  • Berumur di atas 60 tahun
  • Riwayat keluarga kandung yang mengidap kondisi glaukoma.
  • Mengidap rabun dekat ataurabun jauh.
  • Mengidap penyakit tertentu, seperti tekanan darah tinggi atau hipertensi, diabetes, penyakit jantung, dan lain sebagainya.
  • Pernah menggunakan obat kortikosteroid dalam kurun waktu lama, terutama yang berbentuk obat tetes.
  • Pernah menjalani operasi mata tertentu.
  • Pernah menderita cedera mata sebelumnya.
4 dari 4 halaman

Pengobatan dan Pencegahan Glaukoma

Pengobatan Glaukoma

Pengobatan glaukoma tergantung dari jenisnya:

- Glaukoma akut

Terapi glaukoma akut dapat berupa obat tetes mata, obat suntik dan minum, maupun pembedahan.

Obat glaukoma bisa berupa suntik dan minum yang digunakan antara lain acetazolamide, glycerol, isosorbide, dan manitol. Selain itu, obat antinyeri dan antimuntah dapat ditambahkan untuk mengurangi gejala.

Jika sudut bilik mata tertutup lebih dari 50 persen, harus dilakukan tindakan bedah. Misalnya prosedur iridektomi perifer (untuk melancarkan aliran cairan mata) atau trabekulotomi (untuk menurunkan tekanan mata).

- Glaukoma kronis

Terapi glaukoma kronis terdiri dari obat-obatan dan pembedahan. Terapi obat-obatan ini ditujukan untuk kasus yang masih ringan atau sedang.

Jika pengobatan glaukoma belum efektif, dapat dilakukan peningkatan konsentrasi obat, mengganti jenis obat, atau menambah dengan obat lain. Jika tekanan bola mata sudah tidak bisa lagi dikontrol dengan obat-obatan, tindakan operasi bisa menjadi jalan keluar.

Ā 

Pencegahan Glaukoma

Belum ditemukan cara pencegahan glaukoma karena penyakit ini terjadi dengan sendirinya, tidak dapat dicegah. Namun, deteksi dini dapat dilakukan untuk mengetahui keberadaannya agar bisa cepat diobati.

Itulah mengapa, periksalah mata secara berkala setiap empat tahun sekali setelah berusia 40 tahun, dan setiap dua tahun sekali setelah menginjak usia 65 tahun.

Ā 

Sumber: Klikdokter, Siloamhospitals

Silakan klik di sini untuk mendapatkan artikel kesehatan dari berbagai tema lain.

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer