Bola.com, Jakarta - Mitos adalah cerita atau narasi yang diwariskan dari generasi ke generasi, biasanya melibatkan unsur-unsur supernatural atau gaib.
Mitos digunakan untuk menjelaskan asal-usul dunia, keberadaan manusia, atau fenomena alam yang tidak dapat dijelaskan secara ilmiah.
Baca Juga
Advertisement
Mitos juga digunakan untuk mengajarkan nilai-nilai, norma, atau etika kepada masyarakat. Selain itu, mitos dapat menjadi sarana untuk menjaga identitas budaya suatu kelompok atau komunitas.
Bahkan, mitos sudah menjadi bagian dari kepercayaan masyarakat tertentu dan dapat memengaruhi cara pandang dan perilaku mereka.
Dalam banyak budaya, mitos dianggap sebagai cerita yang memiliki makna yang lebih dalam atau pesan moral.
Kendati mitos berhubungan dengan kepercayaan yang tidak dapat dibuktikan secara ilmiah, banyak dari cerita mitos yang menarik rasa penasaran orang-orang sehingga mencari arti atau makna di baliknya.
Satu di antara mitos yang menarik dikulik dan dibahas ialah mitos tentang rumah sate. Rumah tusuk sate adalah rumah yang letaknya di ujung pertigaan/persimpangan jalan lurus. Apa arti dari mitos tersebut?
Berikut lima arti mitos rumah tusuk sate yang banyak diyakini masyarakat di Indonesia, Jumat (22/3/2024).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Bisa Tertimpa Nasib Buruk
Rumah tusuk sate adalah rumah dengan ciri khas atap yang berbentuk seperti tusuk sate. Mitos seputar rumah ini menyebutkan bahwa rumah tusuk sate dianggap memberikan nasib buruk bagi penghuninya.
Hal ini dikaitkan dengan adanya kepercayaan bahwa bentuk atap yang menyerupai tusuk sate dapat menarik energi negatif.
Rumah ini dianggap memiliki aura negatif karena dipercaya dapat menimbulkan berbagai masalah dalam kehidupan penghuninya, seperti masalah kesehatan, keuangan, dan hubungan sosial.
Selain itu, keberadaan rumah tusuk sate dihubungkan dengan ketakberuntungan dan kemunduran rezeki bagi penghuninya.
Beberapa mitos yang beredar tentang rumah tusuk sate antara lain bahwa rumah ini dihuni oleh makhluk halus atau arwah penasaran yang menyebabkan nasib buruk bagi penghuninya.
Advertisement
Rentan Terhadap Penyakit
Para ahli feng shui mengatakan bahwa aliran 'chi' pada rumah tusuk sate sangatlah kuat. Aliran tersebut dinilai memiliki pengaruh buruk yang membuat penghuni rumah menjadi rentan terkena penyakit.
Faktanya, lokasi rumah yang berhadapan langsung dengan jalan tegak lurus membuat rumah tersebut memiliki aliran angin yang sangat kuat. Alhasil, debu dan kotoran pun menjadi lebih cepat masuk.
Debu dan kotoran memiliki risiko memaparkan penyakit. Untuk mengatasinya, hindari menempatkan pintu dan jendela dalam posisi menghadap jalan, melainkan di samping.
Risiko Kecelakaan Lebih Tinggi
Orang yang tinggal di rumah model tusuk sate diyakini lebih berisiko mengalami kecelakaan. Dalam pandangan logika, rumah yang berada di ujung persimpangan memiliki risiko yang lebih tinggi terhadap kecelakaan.
Kendaraan yang gagal mengendalikan laju saat berbelok dapat saja melewati jalan dan menabrak rumah. Risiko keamanan inilah yang sering kali membuat orang enggan membangun atau membeli rumah model tusuk sate.
Advertisement
Mengganggu Keharmonisan Keluarga
Rumah tusuk sate dinilai dapat mengganggu keharmonisan keluarga. Faktanya, lokasi rumah yang berhadapan langsung dengan persimpangan jalan dapat memberikan hawa panas sehingga cahaya matahari lebih mudah masuk tanpa adanya penghalang.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh pakar kesehatan dari University of California menyebutkan bahwa cuaca panas bisa membuat orang lebih mudah emosi dan marah.
Untuk mengatasinya, pemilik rumah bisa menambahkan kanopi agar cahaya matahari tak langsung mengenai dinding.
Angker
Masih berhubungan dengan energi 'chi' yang kuat, rumah tusuk sate disebut bisa menarik perhatian para hantu dan makhluk halus lainnya. Faktanya, hal ini disebabkan oleh penurunan informasi dari saraf optik.
Hal tersebut diungkapkan Dr. Dominic Ffytche dalam The Independent, bahwa pengakuan melihat hantu disebabkan oleh otak yang berusaha memahami penurunan informasi dari saraf optik.
Misalnya, mengalami sleep paralysis karena ilusi yang dihasilkan otak atau karena sakit mata. Sementara itu, penampakan hantu hanya sesuatu yang berhubungan dengan otak.
Itulah sebabnya, sebisa mungkin pastikan bahwa kondisi kesehatan berada dalam keadaan prima agar tak mengalami hal ini.
Â
Yuk, baca artikel mitos lainnya dengan mengikuti tautan ini.
Advertisement