Sukses


Apa Itu Leptospirosis? Ketahui Penyebab, Gejala, Penularan, dan Pencegahannya

Bola.com, Jakarta - Leptospirosis adalah penyakit yang tergolong langka. Penyakit tersebut disebabkan oleh infeksi bakteri "Leptospira interrogans".

Leptospirosis termasuk penyakit zoonosis. Hal ini berarti penularan leptospirosis dapat terjadi dari hewan ke manusia.

Beberapa hewan yang bisa menjadi perantara penyebaran leptospirosis adalah tikus, sapi, anjing, serta babi.

Penyakit leptospirosis dapat menyerang manusia melalui paparan air atau tanah yang telah terkontaminasi urine atau darah hewan terinfeksi bakteri Leptospira interrogans.

Penyakit leptospirosis banyak terjadi di daerah beriklim tropis yang memiliki curah hujan tinggi.

Perlu lebih waspada di musim penghujan karena akan banyak genangan air di sekitar lingkungan di mana hal tersebut menjadi tempat sumber penularan leptospirosis.

Itulah sedikit penjelasan tentang apa itu leptospirosis. Berikut ini rangkuman tentang leptospirosis yang menambah ilmu atau wawasan, Senin (25/3/2024).

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 5 halaman

Penyebab Leptospirosis

Penyebab utama leptospirosis adalah infeksi bakteri Leptospira interrogans. Umumnya, penyebaran leptospirosis terjadi dari hewan ke manusia karena bakteri Leptospira interrogans hidup dan berkembang di dalam ginjal hewan.

Berikut adalah sejumlah cara penyebaran leptospirosis yang umum terjadi:

  • Kontak langsung dengan urine atau darah hewan yang terinfeksi bakteri Leptospira interrogans.
  • Kontak langsung dengan air atau tanah yang telah terkontaminasi oleh bakteri Leptospira interrogans.
  • Konsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi oleh bakteri Leptospira interrogans.

Di samping itu, faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami leptospirosis adalah sebagai berikut:

  • Memiliki pekerjaan yang berhubungan dengan hewan, seperti peternak dan dokter hewan.
  • Pekerja tambang.
  • Bekerja di area sekitar saluran pembuangan atau selokan.
  • Tinggal di daerah yang rawan banjir.
  • Sering berkemah dan rekreasi air di alam bebas.

Meski jarang terjadi, leptospirosis juga bisa menular antarmanusia melalui hubungan seksual dan ASI.

3 dari 5 halaman

Gejala Leptospirosis

Pada beberapa kasus, gejala leptospirosis tidak muncul sama sekali. Namun, pada kebanyakan penderita, gejala penyakit ini bisa muncul 1–2 minggu setelah terpapar bakteri Leptospira interrogans.

Gejala leptospirosis sangat bervariasi pada setiap penderita dan awalnya sering dianggap sebagai gejala penyakit lain, seperti flu atau demam berdarah. Tanda dan gejala awal yang muncul pada penderita leptospirosis antara lain:

  • Demam tinggi dan menggigil.
  • Sakit kepala.
  • Mual, muntah, dan tidak nafsu makan.
  • Diare.
  • Mata merah.
  • Nyeri otot, terutama pada betis dan punggung bawah.
  • Sakit perut.
  • Bintik-bintik merah di kulit yang tidak hilang saat ditekan.

Keluhan di atas biasanya pulih dalam waktu selama minggu. Namun, pada sebagian kasus, penderita dapat mengalami penyakit leptospirosis tahap dua yang disebut dengan penyakit Weil.

Penyakit ini terjadi akibat peradangan yang disebabkan oleh infeksi.

Penyakit Weil dapat berkembang 1–3 hari setelah gejala leptospirosis muncul. Keluhan yang timbul bervariasi, tergantung pada organ yang terinfeksi.

Gejala dan tanda pada penyakit Weil antara lain:

  • Demam.
  • Penyakit kuning.
  • Sulit buang air kecil.
  • Bengkak di tangan dan kaki.
  • Perdarahan, seperti mimisan atau batuk berdarah.
  • Nyeri dada.
  • Sesak napas.
  • Jantung berdebar-debar.
  • Lemas dan keringat dingin.
  • Sakit kepala dan leher kaku.
4 dari 5 halaman

Penularan Leptospirosis

  • Kontak langsung antara kulit dengan urine hewan pembawa bakteri Leptospira interrogans.
  • Kontak antara kulit dengan air dan tanah yang terkontaminasi urine hewan pembawa bakteri Leptospira interrogans.
  • Mengonsumsi makanan yang terkontaminasi urine hewan pembawa bakteri penyebab leptospirosis.
  • Bakteri Leptospira interrogans dapat masuk ke tubuh melalui luka terbuka, baik luka kecil seperti luka lecet, maupun luka besar seperti luka robek, juga bisa masuk melalui mata, hidung, mulut, dan saluran pencernaan.
5 dari 5 halaman

Pencegahan Leptospirosis

Cara terbaik untuk mencegah penyakit ini adalah dengan menghindari paparan bakteri. Meski begitu, penyakit tersebut dapat menular baik pada manusia maupun pada sesama hewan.

Maka itu, pencegahan leptospirosis akan terbagi menjadi dua, yaitu pada manusia, dan pada hewan peliharaan. Berikut adalah penjelasannya:

- Pencegahan pada Manusia

Beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk mencegah tertular leptospirosis, antara lain:

  • Menghindari berenang di air tawar, seperti sungai atau aliran air, yang mungkin mengandung urine hewan.
  • Hindari berenang setelah hujan deras atau banjir.
  • Tidak menyentuh atau berenang di air banjir.
  • Bila ingin minum air, pastikan Anda merebusnya terlebih dahulu.
  • Jauhkan atau usir hama tikus yang rentan memanifestasi rumah.
  • Kenakan pakaian atau sepatu pelindung saat menyentuh air atau tanah yang terkontaminasi.
  • Jika Anda bekerja sebagai perawat hewan, kenakan pakaian atau sepatu pelindung.
  • Selalu cuci tangan dengan air mengalir dan sabun setelah mengurus hewan atau produk hewan.
  • Hindari menyentuh hewan mati dengan tangan telanjang.

Sementara itu, jika hewan peliharaan Anda mengidap leptospirosis, inilah yang dapat Anda lakukan untuk melindungi diri sendiri:

  • Berikan hewan peliharaan antibiotik dari dokter hewan, sesuai instruksi ahli medis tersebut.
  • Hindari menyentuh urine hewan peliharaan.
  • Jika hewan peliharaan buang air kecil di dalam rumah, segera bersihkan.
  • Pastikan untuk mencuci tangan Anda setelah menyentuh hewan peliharaan.

- Pencegahan pada Hewan Peliharaan

Inilah cara pencegahan yang dapat Anda lakukan untuk melindungi hewan peliharaan Anda:

  • Jauhkan hewan peliharaan dari hewan pengerat, hewan liar, dan bangkai hewan.
  • Jauhkan hewan peliharaan dari air yang terkontaminasi, terutama setelah hujan deras atau banjir.
  • Pastikan hewan peliharaan hanya meminum air bersih.
  • Jika memungkinkan, Anda juga perlu menjauhkan hewan peliharaan dari urine hewan lain.
  • Tanyakan kepada dokter hewan apakah hewan yang Anda pelihara membutuhkan vaksin leptospirosis.

 

Silakan klik di sini untuk mendapatkan artikel kesehatan dari berbagai tema lain.

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer