Bola.com, Jakarta - Hernia, atau lebih dikenal dengan sebutan "turun berok" adalah benjolan yang muncul akibat keluarnya organ dalam tubuh melalui jaringan di sekitarnya yang melemah.
Pada orang dewasa, hernia sering terjadi di selangkangan atau perut. Saat mengidap hernia, seseorang mungkin melihat atau merasakan adanya tonjolan.
Baca Juga
Advertisement
Pengidap hernia mungkin juga mengalami rasa sakit yang memburuk selama aktivitas tertentu, misalnya ketika mengangkat sesuatu atau berdiri untuk waktu yang lama.
Seseorang dapat mengalami hernia secara tiba-tiba setelah membungkuk, batuk, tertawa, atau mengangkat beban yang berat.
Secara umum, hernia tidak berbahaya. Namun, jika dibiarkan tidak tertangani, hernia bisa terjepit sehingga aliran darahnya tersumbat lalu menimbulkan kematian jaringan.
Itulah sedikit penjelasan tentang apa itu hernia. Berikut ini rangkuman tentang hernia yang menambah ilmu atau wawasan, Rabu (3/4/2024).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Penyebab Hernia
Hernia terjadi ketika organ dalam tubuh keluar melalui jaringan di sekitarnya yang melemah. Penyebab hernia bisa bervariasi, antara lain:
- Pertambahan usia atau penuaan.
- Sering mengangkat beban berat.
- Pernah menjalani operasi perut.
- Berat badan berlebih atau obesitas.
- Batuk kronis.
- Sembelit.
Selain kondisi di atas, ada faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang menderita turun berok atau hernia, sebagai berikut:
- Terlahir prematur atau memiliki berat badan lahir rendah.
- Memiliki keluarga yang menderita hernia.
- Mengalami peningkatan tekanan dalam dinding perut akibat kehamilan.
- Pernah menjalani operasi perbaikan hernia.
Advertisement
Jenis Hernia
- Hernia inguinalis
Jenis hernia tersebut terjadi saat ada sebagian usus atau jaringan lemak di rongga perut yang mencuat ke selangkangan. Ini merupakan jenis yang paling sering terjadi dan pria memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalaminya.
- Hernia femoralis
Hernia femoralis adalah jenis hernia yang terjadi saat ada jaringan lemak atau sebagian usus yang mencuat ke bagian atas paha bagian dalam. Risiko wanita untuk terkena penyakit ini lebih tinggi daripada pria.
- Hernia umbilikus
Hernia umbilikus terjadi saat ada jaringan lemak atau sebagian usus mendorong dan menonjol di dinding abdomen, dekat pusar.
Jenis hernia ini bisa dialami oleh bayi akibat lubang besar tali pusat yang tidak tertutup dengan sempurna setelah bayi lahir. Sedangkan pada orang dewasa, pemicunya adalah adanya tekanan berlebihan pada abdomen.
- Hernia insisi
Hernia insisi adalah jenis hernia yang terjadi saat ada jaringan yang mencuat lewat luka operasi yang belum sembuh pada abdomen. Jenis ini termasuk satu di antara risiko komplikasi pada operasi bagian perut.
Jenis Hernia
- Hernia hiatus
Hernia hiatus terjadi saat ada bagian lambung yang masuk lewat celah pada diafragma (sekat antara rongga dada dan rongga perut) dan mencuat ke rongga dada.
Meski terkadang tanpa gejala, nyeri ulu hati (rasa sakit atau tidak nyaman pada dada yang biasanya muncul setelah makan) merupakan indikasi yang mungkin terjadi jika mengalami jenis ini.
- Hernia spigelian
Hernia spigelian terjadi saat ada sebagian usus mendorong jaringan ikat perut (Spigelian fascia) dan menonjol di dinding perut depan kiri atau kanan bawah pusar.
- Hernia diafragma
Henia diafragma adalah jenis hernia yang terjadi saat ada organ perut yang berpindah ke rongga dada melalui celah pada diafragma.
Sama seperti hernia umbilikus, jenis ini juga bisa dialami oleh bayi akibat pembentukan diafragma yang kurang sempurna.
- Hernia epigastrik
Hernia epigastrik terjadi saat ada jaringan lemak yang mencuat keluar dan menonjol pada dinding abdomen, di antara pusar dan tulang dada bagian bawah.
- Hernia otot
Hernia otot terjadi saat ada sebagian otot yang mencuat pada abdomen. Jenis ini juga dapat terjadi pada otot kaki akibat cedera berolahraga.
Advertisement
Gejala Hernia
Berikut adalah beberapa gejala hernia yang umum dirasakan oleh pengidapnya:
- Terasa sakit ketika melakukan aktivitas berat, semisal angkat beban.
- Terasa sakit ketika batuk, bersin, dan menangis.
- Merasakan sensasi panas atau nyeri di sekitar benjolan.
- Merasakan ketidaknyamanan pada area selangkangan, terutama saat menunduk, angkat beban, atau batuk.
- Sensasi seperti berat di sekitar selangkangan.
- Nyeri dan bengkak di sekitar testis saat usus menonjol ke skrotum.
Pencegahan Penyakit Hernia
Agar hernia tidak makin parah, tentunya Anda bisa mencegahnya dengan mengubah pola hidup yang lebih sehat. Hal ini juga bisa dilakukan setelah Anda menjalani operasi.
Lalu, bagaimana cara mencegah penyakit hernia?
- Hindari mengangkat beban terlalu berat. Saat mengangkat beban, tekuk lutut dan jangan membuat tumpuan pada punggung atau pinggang. Jangan lupa juga untuk selalu mengatur pernapasan.
- Olahraga rutin dengan strength training ringan untuk menjaga kekuatan otot, terutama bagian abdomen.
- Perhatikan asupan gizi seimbang, terutama perkaya serat agar terhindar dari sembelit.
- Hindari merokok.
- Saat Anda melakukan BAB, hindari memberi tekanan terlalu pada tubuh.
Â
Yuk, baca artikel edukasi lainnya dengan mengeklik tautan ini.
Advertisement