Bola.com, Jakarta - Iktikaf adalah ibadah sunah yang dilakukan dengan berdiam diri di masjid dengan niat beribadah kepada Allah Swt.
Iktikaf biasanya dilakukan pada 10 hari terakhir bulan Ramadan, dengan tujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt. dan mencari malam Lailatulqadar.
Baca Juga
Advertisement
Secara bahasa, kata "iktikaf" berasal dari bahasa Arab "akafa", yang berarti menetapi sesuatu. Dalam istilah syariat, iktikaf berarti "berdiam diri di masjid jami'" dengan niat beribadah kepada Allah Swt.
Orang yang beriktikaf disebut "mu'takif". Mu'takif diharuskan untuk menjaga kesucian diri dan menjauhi segala perbuatan yang dilarang oleh Allah Swt.
Orang yang iktikaf dianjurkan untuk memperbanyak amal ibadah, seperti membaca Al-Qur'an, berzikir, dan berdoa.
Jadi, iktikaf merupakan ibadah yang sangat mulia. Oleh karena itu, bagi umat muslim yang mampu, dianjurkan untuk melaksanakannya.
Agar kamu bisa lebih memahami betapa penting dan bermaknanya ibadah ini, tidak ada salahnya kamu membaca beberapa dalil tentang iktikaf yang bisa ditanamkan pada diri.
Berikut tujuh dalil tentang iktikaf yang bisa dicermati umat muslim, Selasa (2/4/2024).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Dalil tentang Iktikaf
Dalil tentang Iktikaf (1)
"Nabi Muhammad saw. beriktikaf di 10 hari terakhir bulan Ramadan hingga beliau wafat, kemudian para istri beliau beriktikaf sepeninggal beliau." (HR. Bukhari, Muslim)
Dalil tentang Iktikaf (2)
"Siapa yang ingin beriktikaf denganku maka lakukanlah pada 10 terakhir." (HR. Bukhari)
Dalil tentang Iktikaf (3)
وعَهِدْنَا إِلى إِبْرَاهِيمَ وَإِسْمَاعِيلَ أَن طَهْرًا بَيْتِيَ لِلطَّائِفِينَوَالْعَاكِفِينَ وَالرابع السُّجُودِ
"Dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail: Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang- orang yang tawaf, yang iktikaf, yang rukuk dan yang sujud". (QS. Al Baqarah: 125)
Advertisement
Dalil tentang Iktikaf
Dalil tentang Iktikaf (4)
ولا لباشِرُوهُنَّ وَأَنتُمْ عَاكِفُونَ في المَسَاجِدِ
"... janganlah kamu campuri mereka itu, sedang kamu beriktikaf dalam masjid." (QS. Al Baqarah: 187)
Dalil tentang Iktikaf (5)
"Adalah Rasulullah saw. jika telah masuk 10 hari terakhir bulan Ramadan. Beliau menghidupkan malam (untuk beribadah) dan membangunkan istri-istrinya, bersungguh-sungguh (dalam ibadah) dan menjauhi istri." (HR. Muslim)
Dalil tentang Iktikaf
Dalil tentang Iktikaf (6)
"Sungguh Rasulullah saw. memasukkan kepala beliau kepada ku ketika beliau sedang beriktikaf di masjid, lalu saya menyisirnya. Apabila beliau beriktikaf, tidak masuk ke rumah kecuali ada keperluan." (HR. Bukhari)
Dalil tentang Iktikaf (7)
"Nabi biasa beriktikaf setiap bulan Ramadan selama 10 hari. Kemudian setelah datangnya tahun yang pada tahun itu beliau dicabut ruhnya (yakni wafat) beliau iktikaf selama 20 hari." (Abu Hurairah r.a.)
Dapatkan artikel Islami berbagai tema lain dengan mengeklik tautan ini.
Advertisement