Bola.com, Jakarta - Inflasi adalah peningkatan umum dan terus-menerus dalam harga barang dan jasa dalam suatu ekonomi. Ini berarti bahwa dengan inflasi, jumlah uang yang dibutuhkan untuk membeli barang dan jasa akan meningkat dari waktu ke waktu.
Fenomena ini biasanya terjadi ketika pasokan uang yang beredar di masyarakat meningkat tanpa diimbangi dengan pertumbuhan yang sesuai dalam produksi barang dan jasa.
Advertisement
Pada umumnya, tingkat inflasi diukur melalui indeks harga konsumen (Consumer Price Index/CPI), yang membandingkan harga rata-rata dari sejumlah barang dan jasa pada dua periode waktu yang berbeda.
Tingkat inflasi yang tinggi dapat berdampak buruk pada perekonomian suatu negara. Misalnya, jika inflasi terlalu tinggi, daya beli masyarakat akan menurun, dan dalam jangka panjang dapat mengganggu stabilitas ekonomi.
Inflasi dapat dikendalikan oleh bank sentral suatu negara melalui kebijakan moneter, seperti mengatur tingkat suku bunga. Dalam situasi inflasi yang tinggi, bank sentral dapat meningkatkan suku bunga untuk membuat masyarakat lebih berminat menyimpan uang di bank daripada menghabiskannya.
Hal ini diharapkan dapat mengurangi jumlah uang yang beredar di masyarakat dan mengendalikan inflasi.
Namun, inflasi juga dapat memiliki dampak positif terbatas pada ekonomi. Misalnya, inflasi dapat mendorong investasi dan pertumbuhan ekonomi jika tingkat inflasi berada dalam batas yang wajar.
Jika tingkat inflasi terlalu rendah atau bahkan negatif, itu bisa menunjukkan adanya masalah ekonomi yang serius, seperti deflasi atau perlambatan pertumbuhan ekonomi.
Maka itu, penting bagi pemerintah dan bank sentral untuk mencapai keseimbangan dalam mengendalikan inflasi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang sehat.
Agar lebih paham lagi, berikut penjelasan proses terjadinya inflasi beserta peran uang di dalamnya, Rabu (3/4/2024).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Proses Terjadinya Inflasi
Inflasi adalah proses meningkatnya harga barang dan jasa secara umum dalam jangka waktu tertentu. Proses terjadinya inflasi didorong oleh beberapa faktor yang kompleks.
Satu di antara faktor penting yang menyebabkan inflasi adalah peningkatan permintaan. Jika permintaan melebihi pasokan barang dan jasa yang tersedia maka harga akan cenderung naik.
Selain itu, inflasi dapat disebabkan oleh faktor-faktor seperti biaya produksi yang meningkat, peningkatan upah tenaga kerja, dan kebijakan moneter yang tidak seimbang.
Proses terjadinya inflasi biasanya dimulai dengan peningkatan permintaan dalam perekonomian. Jika pendapatan konsumen meningkat atau ada peningkatan investasi bisnis, permintaan akan meningkat.
Ketika permintaan meningkat, produsen akan menaikkan harga barang dan jasa untuk memenuhi permintaan yang tinggi.
Selanjutnya, seiring bertambahnya pendapatan dan tingginya harga barang, masyarakat akan berkonsumsi lebih sedikit, mengurangi permintaan.
Hal ini dapat membuat produsen menurunkan harga untuk meningkatkan penjualan, mengurangi inflasi.
Namun, jika permintaan tetap tinggi atau peningkatan biaya produksi terus berlanjut, inflasi dapat terus meningkat.
Untuk mengendalikan inflasi, bank sentral dapat menggunakan kebijakan moneter, seperti menaikkan suku bunga atau mengurangi peredaran uang di masyarakat.
Advertisement
Peran Uang dalam Inflasi
Uang memainkan peran yang penting dalam inflasi. Inflasi terjadi ketika harga-harga barang dan jasa secara keseluruhan meningkat secara signifikan dalam jangka waktu yang relatif singkat.
Satu di antara penyebab utama inflasi adalah peningkatan suplai uang di dalam perekonomian.
Ketika jumlah uang yang beredar meningkat, orang memiliki lebih banyak uang untuk dibelanjakan, dan permintaan akan barang dan jasa meningkat. Hal ini dapat menyebabkan lonjakan harga karena penawaran barang dan jasa tidak dapat mengimbangi permintaan yang tinggi.
Peran uang dalam inflasi juga berkaitan dengan konsep daya beli. Ketika jumlah uang yang beredar meningkat, daya beli uang tersebut cenderung menurun karena jumlah barang dan jasa yang tersedia relatif tetap.
Harga-harga mengalami peningkatan karena permintaan yang tinggi, dan orang perlu membayar lebih banyak uang untuk membeli barang dan jasa yang sama.
Dalam kasus yang ekstrem, jika peningkatan suplai uang terjadi dengan cepat dan besar, inflasi hiper dapat terjadi, di mana harga mengalami kenaikan yang sangat tinggi dan tidak terkendali.
Namun, peran uang dalam inflasi tidak berarti bahwa peningkatan suplai uang adalah satu-satunya penyebab inflasi. Faktor lain, seperti peningkatan biaya produksi atau fluktuasi permintaan luar negeri, juga dapat memengaruhi inflasi.
Namun, jumlah uang yang beredar tetap memiliki peran yang signifikan dalam pemicu inflasi. Oleh karena itu, kebijakan moneter yang mempertimbangkan tingkat pertumbuhan dan suplai uang, serta stabilitas harga, penting dalam mengendalikan inflasi di dalam suatu perekonomian.
Yuk, baca artikel edukasi lainnya dengan mengikuti tautan ini.