Sukses


7 Dampak Buruk Merusak Kelestarian Lingkungan

Bola.com, Jakarta - Dampak burukĀ kerusakanĀ lingkungan adalah masalah serius yang sedang dihadapi oleh masyarakat dan dunia saat ini.

Tindakan manusia yang tidak bertanggung jawab terhadap lingkungan dapat menyebabkan kerusakan ekosistem yang sulit diperbaiki.

Satu di antara dampak buruk yang bisa terjadi akibat merusak kelestarian lingkungan adalah meningkatnya perubahan iklim.

Perubahan iklim yang makin ekstrem seperti banjir, kekeringan, dan bencana alam lainnya menjadi konsekuensi nyata dari tindakan manusia yang tidak memperhatikan kelestarian lingkungan.

Selain itu, keberadaan dan keberlanjutan sumber daya alam terancam oleh tindakan merusak kelestarian lingkungan.

Eksploitasi berlebihan terhadap hutan, tambang, dan sumber daya alam lainnya dapat menyebabkan kepunahan spesies, kerusakan habitat, serta menipisnya cadangan alam yang sangat dibutuhkan.

Jika terus dibiarkan, dampak buruk ini akan berdampak negatif pada ekonomi dan juga kehidupan manusia pada umumnya.

Agar kita terus termotivasi dalam menjaga lingkungan, mengetahui dampak buruk merusak keleastrian lingkungan menjadi hal yang harus dilakukan.

Berikut tujuh dampak buruk merusak kelestarian lingkungan, Senin (15/4/2024).

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Dampak Buruk Merusak Kelestarian Lingkungan

1. Deforestasi

Penggundulan hutan secara massal menyebabkan hilangnya habitat bagi berbagai spesies dan merusak keselarasan ekosistem yang ada. Selain itu, deforestasi juga menghilangkan penyimpan karbon alami dan berpotensi meningkatkan tingkat emisi karbon dioksida ke atmosfer.

2. Polusi udara

Aktivitas manusia yang menghasilkan polusi udara, seperti pembakaran bahan bakar fosil dan limbah industri, menyebabkan pencemaran udara dengan gas, partikel, dan zat-zat berbahaya.

Ini berdampak langsung pada kualitas udara yang tidak sehat, dapat mengganggu kesehatan manusia, dan merusak ekosistem udara.

3. Polusi air

Limbah industri, limbah domestik, dan pertanian yang tidak terkendali dapat mencemari sumber air dan menyebabkan kerusakan pada ekosistem air.

Ini mengurangi kualitas air bersih yang tersedia untuk kebutuhan manusia dan hewan serta mengganggu keseimbangan ekologi di dalam air.

3 dari 4 halaman

Dampak Buruk Merusak Kelestarian Lingkungan

4. Pemanasan global

Peningkatan emisi gas rumah kaca dari aktivitas manusia, seperti pembakaran batu bara dan minyak bumi, menyebabkan pemanasan global yang merusak lingkungan dan memicu perubahan iklim.

Dampaknya termasuk meningkatnya suhu rata-rata bumi, naiknya permukaan air laut, serta terjadinya bencana cuaca ekstrem yang lebih sering dan parah.

5. Kerusakan ekosistem laut

Meluasnya kegiatan penangkapan ikan secara berlebihan dan menggunakan peralatan penangkapan yang merusak (seperti bom ikan dan trawl laut) telah merusak ekosistem laut.

Hal ini mengakibatkan hilangnya jenis-jenis ikan, kerusakan terumbu karang, serta mengganggu rantai makanan laut yang sedang berlangsung.

6. Hilangnya keanekaragaman hayati

Perusakan habitat yang berkelanjutan dan perburuan liar telah menyebabkan banyaknya spesies flora dan fauna yang terancam punah.

Hilangnya spesies tersebut dapat mengganggu keseimbangan ekologi dan hilangnya potensi pengobatan dan sumber daya alam lainnya.

4 dari 4 halaman

Dampak Buruk Merusak Kelestarian Lingkungan

7. Kerusakan lapisan ozon

Penggunaan bahan-bahan kimia seperti CFC (chlorofluorocarbon) dan HCFC (hydrochlorofluocarbon) dalam banyak produk yang digunakan sehari-hari telah merusak lapisan ozon stratosfer.

Ini mengakibatkan peningkatan paparan sinar ultraviolet berbahaya dari matahari ke permukaan bumi.

8. Limbah nuklir

Penghasilan limbah radioaktif dari pembangkit listrik tenaga nuklir dan senjata nuklir hingga saat ini masih menjadi masalah serius yang mengancam kelestarian lingkungan.

Limbah nuklir memiliki masa paruh yang sangat lama dan membutuhkan tindakan khusus untuk mengelolanya agar tidak membahayakan manusia dan lingkungan secara keseluruhan.

Ā 

Yuk, baca artikel edukasi lainnya dengan mengeklik tautan ini.

Lebih Dekat

Video Populer

Foto Populer