Sukses


Apa Itu Anemia Aplastik? Ketahui Pengertian, Penyebab, Gejala, hingga Pencegahannya

Bola.com, Jakarta - Dalam dunia kesehatan, ada sejumlah penyakit yang mungkin belum banyak dikenal, tetapi memiliki dampak serius pada kesejahteraan seseorang. Satu di antaranya adalah anemia aplastik.

Anemia aplastik adalah sebuah kondisi langka yang memengaruhi produksi sel-sel darah dalam tubuh.

Meski jarang, anemia aplastik memerlukan perhatian serius karena gejalanya yang bisa mengganggu dan berpotensi mengancam jiwa.

Buat kamu yang ingin tahu lebih lanjut, kamu bisa mencermati melalui artikel ini, apa itu anemia aplastik, termasuk penyebabnya yang terkadang kompleks, gejala yang perlu diwaspadai, dan langkah-langkah pencegahan yang bisa diambil untuk melindungi kesehatan.

Dengan pemahaman yang lebih baik tentang kondisi ini, diharapkan kita dapat lebih waspada dan proaktif dalam menjaga kesehatan tubuh kita dan orang-orang yang kita sayangi.

Berikut ini penjelasan apa itu anemia aplastik, ketahui pula penyebab, gejala, hingga pencegahannya, dirangkum dari berbagai sumber, Kamis (11/4/2024).

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Pengertian dan Penyebab Anemia Aplastik

Pengertian anemia aplastik

Anemia aplastik adalah kondisi yang ditandai oleh produksi sel-sel darah yang sangat rendah dalam sumsum tulang. Ini disebabkan oleh kerusakan atau gangguan pada sel punca sumsum tulang yang menghasilkan sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit.

Lantaran produksi sel darah yang sangat rendah, penderita anemia aplastik dapat mengalami kekurangan sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit.

 

Beberapa penyebab anemia aplastik di antaranya:

- Penyebab idiopatik: Penyebab paling umum, sekitar 70 persen kasus, tidak diketahui.

- Penyakit autoimun: Sistem kekebalan tubuh menyerang dan merusak sel-sel sehat di sumsum tulang.

- Terapi radiasi dan kemoterapi: Paparan radiasi tingkat tinggi dan obat kemoterapi dapat merusak sumsum tulang

- Obat-obatan tertentu: Beberapa obat, seperti kloramfenikol dan antikonvulsan, dapat menekan produksi sel darah.

- Infeksi virus: Infeksi virus hepatitis, Epstein-Barr, dan parvovirus B19 dapat dikaitkan dengan anemia aplastik.

- Kelainan genetik: Beberapa orang memiliki kelainan genetik yang membuat mereka lebih rentan terhadap anemia aplastik.

3 dari 4 halaman

Gejala dan Pengobatan Anemia Aplastik

Gejala anemia aplastik

- Kelelahan yang berat: Gejala paling umum, akibat kekurangan sel darah merah yang membawa oksigen ke seluruh tubuh.

- Sesak napas atau napas pendek: Terutama saat melakukan aktivitas fisik.

- Kulit pucat: Terjadi karena kekurangan sel darah merah.

- Pusing dan sakit kepala: Terjadi karena kekurangan oksigen ke otak.

- Memar dan pendarahan: Terjadi karena kekurangan trombosit.

- Demam dan infeksi: Terjadi karena kekurangan sel darah putih.

 

Pengobatan

- Transfusi darah: Digunakan untuk meningkatkan kadar sel darah merah dan trombosit.

- Terapi imunosupresif: Digunakan untuk menekan sistem kekebalan tubuh dan membantu pemulihan sumsum tulang.

- Antibiotik: Digunakan untuk mencegah dan mengobati infeksi.

- Transplantasi sumsum tulang: Pilihan terakhir untuk kasus yang parah.

4 dari 4 halaman

Pencegahan Anemia Aplastik dan Hal Penting Lainnya

Pencegahan

  • Hindari paparan radiasi dan bahan kimia beracun.
  • Gunakan obat-obatan dengan hati-hati dan konsultasikan dengan dokter.
  • Lakukan vaksinasi untuk mencegah infeksi virus.
  • Makan makanan yang sehat dan seimbang.
  • Pemeriksaan rutin: Pemeriksaan darah rutin dapat membantu mendeteksi gangguan pada produksi sel darah secara dini.

 

Penting untuk diingat

  • Anemia aplastik adalah penyakit yang serius, tetapi dapat diobati.
  • Pengobatan dini sangat penting untuk meningkatkan peluang kesembuhan.
  • Pasien dengan anemia aplastik perlu dipantau secara teratur oleh dokter.
  • Ada banyak sumber daya yang tersedia untuk membantu pasien dan keluarga mereka.

 

Sumber: Berbagai sumber

Silakan klik di sini untuk mendapatkan artikel kesehatan dari berbagai tema lain.

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer