Sukses


8 Bahaya Terlalu Banyak Mengonsumi Makanan Bersantan

Bola.com, Jakarta - Makanan bersantan populer dalam kuliner Indonesia. Rasanya yang kaya, lezat, dan gurih membuat jenis makanan satu ini selalu menjadi pilihan banyak orang. Namun, perlu diingat bahwa terlalu banyak mengonsumsi makanan bersantan juga memiliki bahayanya sendiri.

Makanan bersantan cenderung mengandung kadar lemak yang tinggi. Lemak jenuh yang terdapat dalam santan bisa meningkatkan risiko terkena penyakit jantung, seperti penyumbatan pembuluh darah yang bisa mengakibatkan serangan jantung atau stroke.

Selain itu, mengonsumsi makanan bersantan secara berlebihan dapat meningkatkan risiko terkena gangguan pencernaan.

Kandungan lemak dalam santan dapat menyebabkan lambung bekerja lebih keras untuk mencerna makanan sehingga bisa meningkatkan risiko terkena gangguan pencernaan seperti mag atau tukak lambung.

Agar terhindar dari bahayanya, Anda harus memahami apa saja bahaya yang dapat diterima saat terlalu banyak mengonsumsi makanan bersantan melalui artikel ini.

Berikut delapan bahaya terlalu banyak mengonsumsi makanan bersantan, Selasa (16/4/2024).

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Bahaya Terlalu Banyak Mengonsumi Makanan Bersantan

1. Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah

Makanan bersantan mengandung lemak jenuh yang tinggi, yang dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat dalam tubuh.

Terlalu banyak mengonsumsi makanan bersantan dapat menyebabkan penumpukan plak pada dinding arteri dan meningkatkan risiko penyakit jantung dan pembuluh darah, seperti aterosklerosis, tekanan darah tinggi, dan serangan jantung.

2. Obesitas

Makanan bersantan cenderung tinggi kalori dan rendah serat. Konsumsi berlebihan makanan bersantan dapat mengakibatkan penambahan berat badan yang berlebihan.

Kandungan lemak jenuh dalam makanan bersantan dapat menyebabkan akumulasi lemak di tubuh, terutama di area perut.

Obesitas merupakan faktor risiko bagi berbagai penyakit, seperti diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan masalah kesehatan lainnya.

3. Kolesterol Tinggi

Satu di antara bahaya terutama bagi mereka yang kelebihan mengonsumsi makanan bersantan adalah peningkatan kolesterol dalam tubuh.

Memiliki kadar kolesterol tinggi dapat menyebabkan formasi plak dalam arteri yang dapat menghambat aliran darah normal dan meningkatkan risiko penyakit jantung.

3 dari 4 halaman

Bahaya Terlalu Banyak Mengonsumi Makanan Bersantan

4. Tekanan Darah Tinggi

Makanan bersantan yang mengandung lemak jenuh dapat meningkatkan tekanan darah. Konsumsi makanan bersantan yang berlebihan dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah, yang bisa berujung pada hipertensi.

Hipertensi yang tidak dikendalikan dapat menyebabkan masalah kesehatan serius, seperti penyakit jantung, stroke, dan gagal ginjal.

5. Diabetes Tipe 2

Kandungan lemak jenuh yang tinggi dalam makanan bersantan dapat menyebabkan resistensi insulin, yang merupakan faktor penyebab diabetes tipe 2.

Mengonsumsi makanan bersantan yang berlebihan dapat meningkatkan risiko mengembangkan diabetes tipe 2.

6. Masalah Lambung dan Pencernaan

Makanan bersantan yang tinggi lemak dan rendah serat dapat menyebabkan gangguan pencernaan seperti sembelit dan diare. Faktanya, konsumsi berlebihan makanan bersantan juga dikaitkan dengan peningkatan risiko radang usus besar.

4 dari 4 halaman

Bahaya Terlalu Banyak Mengonsumi Makanan Bersantan

7. Masalah Kulit

Makanan bersantan yang berlemak tinggi dapat merangsang produksi minyak berlebih di kulit, menyebabkan jerawat dan masalah kulit lainnya.

Terlalu banyak mengonsumsi makanan bersantan juga dapat menyebabkan kekeringan kulit, mengurangi kelembapan dan menjadikannya kusam.

8. Risiko Kanker

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi makanan bersantan yang berlebihan dapat meningkatkan risiko kanker tertentu, terutama kanker kolorektal.

Lemak jenuh dalam makanan bersantan dapat menyebabkan peradangan kronis dalam tubuh, yang dapat menjadi penyebab kanker.

 

Yuk, baca artikel kesehatan lainnya dengan mengeklik tautan ini.

Lebih Dekat

Video Populer

Foto Populer