Sukses


Apa Itu Lebaran Ketupat? Yuk, Pahami Asal-Usul dan Maknanya

Bola.com, Jakarta - Tradisi Lebaran Ketupat atau Bakda Kupat adalah simbolisasi ungkapan dari bahasa Jawa. Kupat adalah akronim dari Ngaku Lepat (mengakui kesalahan).

Simbolisasi ini digunakan Sunan Kalijaga dalam mensyiarkan ajaran Islam di Jawa, yang pada waktu itu masih banyak orang meyakini kesakralan dari ketupat.

Lebaran Ketupat diselenggarakan sepekan setelah Idulfitri. Tepatnya pada 8 Syawal setelah melaksanakan puasa sunah selama enam hari.

Saat Lebaran ketupat, biasanya masyarakat kembali membuat ketupat lengkap dengan sayur, sambal goreng, dan bubuk kedelai.

Makanan tersebut lalu dibawa ke tempat kenduri halaman rumah warga. Selanjutnya, ketupat ditata sedemikian rupa dan didoakan bersama-sama oleh warga sebagaimana filosofi dari ketupat, yaitu mengaku lepat atau mengaku salah kepada Allah Swt.

Tradisi Lebaran Ketupat diawali dengan saling memaafkan sesama warga, kemudian ketupat itu disedekahkan supaya kita dan keluarga kita selalu diberi kesehatan.

Agar lebih paham lagi berikut penjelasan lebih lanjut tentang Lebaran Ketupat, Rabu (17/4/2024).

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 3 halaman

Asal-Usul Lebaran Ketupat

Dalam beberapa catatan sejarah, Sunan Kalijaga disebut sebagai orang pertama yang memperkenalkan tradisi Lebaran Ketupat.

Sunan Kalijaga membudayakan dua kali bakda, yakni bakda Lebaran (Idulfitri) dan bakda kupat (Lebaran Ketupat).

Lebaran ketupat juga dikenal sebagai kegiatan Syawalan tradisi Lebaran yang digambarkan sebagai simbol kebersamaan, Lebaran Ketupat ini juga dikenal dengan sebutan "Kenduri Ketupat".

Di era Wali Songo, Lebaran Ketupat biasanya dirayakan dengan memanfaatkan tradisi "slametan" yang sudah berkembang di kalangan masyarakat.

Pada masa itu, tradisi ini juga menjadi sarana untuk mengenalkan ajaran Islam mengenai cara bersyukur kepada Tuhan, bersedekah, dan bersilaturahmi di hari Lebaran.

3 dari 3 halaman

Makna Lebaran Ketupat

Tradisi Lebaran ketupat memiliki banyak makna yang dalam bagi masyarakat Indonesia. Ketupat adalah makanan khas Indonesia yang terbuat dari nasi yang dibungkus dengan anyaman daun kelapa atau janur.

Tradisi Lebaran Ketupat biasanya dilakukan selama perayaan Idulfitri.

Berikut beberapa makna dari tradisi Lebaran Ketupat:

Simbol Kebahagiaan

Ketupat adalah simbol kebahagiaan dan kesyukuran. Dalam budaya Indonesia, ketupat dianggap sebagai makanan yang melambangkan kelimpahan rezeki dan kesuksesan.

Ketika Lebaran tiba, masyarakat merasa bahagia karena telah melewati bulan Ramadan dengan baik dan kini dapat merayakan kemenangan bersama keluarga dan orang-orang terdekat lainnya.

Solidaritas dan Kedekatan

Tradisi membuat ketupat bersama-sama memperkuat solidaritas dan kedekatan antara anggota keluarga serta tetangga.

Proses pembuatan ketupat yang membutuhkan kerja sama dan waktu yang lama sering menjadi momen untuk berinteraksi dan bercengkerama, yang mempererat hubungan sosial.

Mengingatkan pada Kehidupan Sederhana

Ketupat, sebagai makanan yang terbuat dari nasi dan daun, mengingatkan pada kehidupan sederhana dan nilai-nilai kebersamaan.

Dalam proses pembuatannya yang sederhana, terkandung makna tentang keberkahan rezeki yang diperoleh dari usaha yang halal.

Simbol Keseimbangan dan Kesatuan

Bentuk ketupat yang segi empat melambangkan keseimbangan dan kesatuan. Ini mengingatkan bahwa hidup harus seimbang antara spiritual dan material, antara kebutuhan dunia dan kebutuhan akhirat, serta pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan di tengah perbedaan.

Kontinuitas Budaya

Tradisi Lebaran Ketupat juga merupakan bagian dari warisan budaya yang harus dijaga dan dilestarikan. Melalui tradisi ini, generasi muda diajak untuk menghargai dan memahami kekayaan budaya Indonesia serta nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.

Keterampilan dan Kreativitas

Proses membuat ketupat membutuhkan keterampilan dan kreativitas tertentu. Tradisi ini mengajarkan pentingnya melestarikan keterampilan tradisional dan mengembangkan kreativitas dalam menjaga warisan budaya.

 

Yuk, baca artikel edukasi lainnya dengan mengikuti tautan ini.

Lebih Dekat

Video Populer

Foto Populer