Sukses


5 Puisi Hari Buruh 1 Mei yang Penuh Makna dan Menginspirasi

Bola.com, Jakarta - Setiap tanggal 1 Mei, dunia memperingati Hari Buruh atau yang dikenal dengan sebutan "May Day".

Hari Buruh merupakan momen penting untuk mengenang dan menghargai perjuangan para pekerja dalam mencapai hak-hak mereka yang adil dan layak.

Sejarah Hari Buruh berawal dari gerakan buruh di Amerika Serikat pada abad ke-19. Para buruh menuntut jam kerja yang lebih manusiawi, yaitu maksimal 8 jam per hari.

Puncaknya, tahun 1886, terjadi peristiwa Haymarket di Chicago yang menjadi pemicu penetapan 1 Mei sebagai Hari Buruh Internasional.

Di Indonesia, Hari Buruh pertama kali diperingati pada 1920 oleh Serikat Buruh Kung Tang Hwee di bawah masa kolonial Hindia Belanda.

Sejak saat itu, Hari Buruh terus diperjuangkan dan akhirnya ditetapkan sebagai hari libur nasional melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2013.

Di samping itu, ada berbagai cara yang bisa dilakukan untuk memperingati Hari Buruh. Cara yang paling mudah adalah membagikan puisi Hari Buruh 1 Mei sebagai bentuk apresiasi perjuangan para pekerja atau buruh di berbagai negara.

Berikut lima puisi Hari Buruh 1 Mei yang penuh makna dan menginspirasi, Kamis (25/4/2024).

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 6 halaman

Nyanyian Sang Buruh

Di balik gemerlap kota yang menawan

Tersembunyi deretan tangan yang rajin dan cekatan

Para buruh, pahlawan tanpa tanda jasa

Membangun negeri dengan keringat dan tenaga

 

Dari pagi buta hingga mentari terbenam

Mereka bekerja keras, tanpa mengenal lelah

Membuat mesin berputar, produk tercipta

Menopang roda ekonomi bangsa tercinta

 

Di pabrik, di ladang, di bangunan tinggi

Mereka mengabdikan diri, tanpa pamrih

Demi sesuap nasi dan kehidupan yang layak

Mereka berjuang, pantang menyerah

 

Hari Buruh, hari yang istimewa

Moment untuk mengenang jasa mereka

Mari kita hormati, hargai, dan berikan haknya

Agar hidup mereka lebih sejahtera

 

Bersatulah wahai buruh

Bersatu padu, perjuangkan hakmu

Masa depan cerah menanti di depan mata

Mari ciptakan bersama, keadilan dan sejahtera

 

Buruh, kau pahlawan bangsa

Tanpa jasamu, negeri takkan berdaya

Mari kita songsong masa depan bersama

Dengan semangat persatuan dan kerja sama.

3 dari 6 halaman

Tangan Kasar yang Membangun Negeri

Di balik gemerlap gedung pencakar langit

Tersembunyi tangan kasar yang tak kenal lelah

Para buruh, pahlawan tanpa tanda jasa

Membangun negeri dengan keringat dan otot yang berbaja

 

Tangan mereka yang kasar

Menciptakan karya yang indah dan sempurna

Membuat mesin berdengung, produk tercipta

Menopang roda ekonomi bangsa tercinta

 

Dari pagi buta hingga mentari terbenam

Mereka bekerja keras, tanpa mengenal lelah

Demi sesuap nasi dan kehidupan yang layak

Mereka berjuang, pantang menyerah

 

Meskipun sering dipandang sebelah mata

Buruh adalah tulang punggung bangsa

Tanpa jasamu, negeri ini takkan berarti

Tanpa keringatmu, roda ekonomi takkan berputar

 

Mari kita hormati dan hargai para buruh

Berikan mereka hak-haknya yang sewajarnya

Agar hidup mereka lebih sejahtera

Dan masa depan bangsa lebih cerah gemilang

 

Bersatulah wahai buruh

Bersatu padu, perjuangkan hakmu

Masa depan cerah menanti di depan mata

Mari ciptakan bersama, keadilan dan sejahtera.

4 dari 6 halaman

Buruh

Jiwamu ada di setiap jengkal kehidupan

Merana dalam tetes keringat yang tak mapan

Keluh kesah tanpa kepastian

Hanyut dalam kehidupan

 

Buruh!

Selalu andil mengantarkan perputaran rupiah dan dolar

Mengembangkan usaha yang tak pernah kelar

Berpacu waktu tanpa henti

Dengan kulit terbakar

 

Buruh!

Jiwamu hampa

Penuh keluh kesah

Yang tak pernah cukup sampai bumi ini terbelah.

 

Buruh!

Tertekan dalam dinamika kehidupan

Tertekan dalam kerja yang tak mapan

Keringat belum kering tuntutan sudah di depan mata

 

Buruh!

Datang lebih awal

Berkeringat tiada henti

Dan pulang paling akhir

 

Buruh!

Statusmu menghujam sampai jantung tidak berdenyut

Mengharu biru tiada henti

Memberikan Hasil yang tak pasti

 

Buruh!

Membuat hari semakin jauh

Jauh dari kemapanan jiwa dan rumah tangga

Jauh dari kehidupan semestinya

 

Buruh!

Hidupmu tanpa kepastian

Meregang nyawa setiap harinya

Membabi buta untuk bertahan hidup sampai ajal menghampirinya.

5 dari 6 halaman

Sang Buruh

Pagi ku terlindas waktu

Seperti mentari tak sabar menunggu

Cumbu rayu angin pada ranting kering

Gelayut manja embun pada dedaun

 

Pagiku menghilang tertelan

Sejak genderang pabrik berdentang

Peluh bercengkerama dengan mesin

Gairah pengusaha tak terelakkan

Memerkosa kemerdekaan si miskin

 

Adalah kenikmatan yang kau inginkan

Meski aku lelah berjuang

Tanpa tanda jasa tersematkan

 

Keuntungan bagimu adalah tujuan

Sedang aku hanyalah perabotan

Tak beda dengan monster produksi Jepang

Yang bergerak saat tombol on kau tekan.

6 dari 6 halaman

Pahlawan Tanpa Medali

Tangan kasar berlumuran keringat

Membangun negeri dengan penuh semangat

Dari pabrik hingga sawah yang luas

Buruhlah pahlawan tanpa medali yang selalu haus

 

Di balik gemerlapnya kota nan megah

Tersembunyi jerih payah yang tak ternilai harganya

Palu dan cangkul menjadi senjatanya

Menyulap mimpi menjadi nyata

 

Suara mereka menggema di jalanan

Menuntut hak dan keadilan yang tak tergantikan

Perjuangan mereka tak kenal lelah

Demi kehidupan yang lebih sejahtera dan cerah

 

Mari kita hargai jerih payah mereka

Tanpa mereka, dunia takkan berarti apa-apa

Di Hari Buruh ini, mari kita tunjukkan rasa terima kasih

Untuk para pahlawan tanpa medali yang selalu berjasa bagi negeri.

 

Dapatkan artikel edukasi berbagai tema lain dengan mengeklik tautan ini.

Lebih Dekat

Video Populer

Foto Populer