Bola.com, Jakarta - Bullying atau perundungan adalah tindakan agresif yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang terhadap orang lain yang berada dalam posisi yang lebih lemah.
Penyebab bullying bisa sangat kompleks dan bervariasi tergantung kasusnya. Namun, ada beberapa faktor umum yang dapat menjadi pemicu terjadinya perilaku bullying.
Baca Juga
Advertisement
Satu di antara penyebab utama bullying adalah kurangnya peran aktif dari keluarga. Lingkungan keluarga yang tidak kondusif, kurangnya perhatian dari orang tua atau pengabaian terhadap kebutuhan emosi anak dapat memberikan ruang bagi anak untuk melakukan tindakan bullying.
Ketika anak tidak mendapatkan perhatian positif dan panduan yang tepat dari orang tua, mereka cenderung mencari perhatian dengan cara yang tidak sehat, seperti melakukan perundungan.
Selain itu, masalah mendasar yang berkontribusi terhadap bullying adalah rendahnya tingkat empati dan pemahaman emosi.
Anak yang tidak memiliki kepekaan terhadap perasaan dan kebutuhan orang lain cenderung memilih jalan mudah untuk mendapatkan kekuasaan dan kepuasan dengan melakukan bullying.
Masih ada banyak faktor penyebab bullying lainnya, yang tentu harus kita waspadai bersama. Berikut tujuh faktor penyebab bullying yang perlu diwaspadai, Jumat (26/4/2024).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Faktor Penyebab Bullying yang Perlu Diwaspadai
1. Ketidakmampuan untuk Mengelola Emosi
Satu di antara penyebab umum bullying adalah ketidakmampuan seseorang untuk mengelola emosinya dengan sehat.
Individu yang mengalami tekanan atau emosi yang tidak terkendali sering kali akan mencari cara lain untuk melepaskan frustrasi mereka, dan melemparkannya kepada orang lain melalui perilaku bullying.
2. Ketidakstabilan atau Konflik di Rumah
Bagi beberapa anak, kehidupan di rumah mereka bisa menjadi faktor penyebab bullying. Ketidakstabilan rumah tangga, ketakharmonisan keluarga, atau pengasuhan yang kurang baik, dapat membuat anak tumbuh menjadi individu yang tidak percaya diri dan memiliki perasaan frustrasi yang tinggi.
Mereka kemudian menggunakan perilaku bullying sebagai cara untuk memberikan kekuasaan dan mengontrol orang lain.
3. Keterlibatan dalam Kelompok atau Geng
Kebanyakan kasus bullying melibatkan individu yang tergabung dalam kelompok atau geng.
Keinginan untuk diterima oleh individu yang dianggap populer atau kuat dalam kelompok dapat mendorong anggota untuk melakukan perilaku bullying agar tetap mendapatkan dukungan dan persetujuan dari anggota lainnya.
Advertisement
Faktor Penyebab Bullying yang Perlu Diwaspadai
4. Rasa Tidak Aman atau Ketakutan
Beberapa individu mungkin menggunakan perilaku bullying sebagai cara untuk menguasai orang lain dan menciptakan rasa tidak aman atau ketakutan di antara mereka.
Mereka mungkin merasa bahwa dengan mengintimidasi orang lain, mereka akan lebih kuat dan lebih aman dalam diri mereka sendiri.
5. Kurangnya Empati atau Pengertian terhadap Orang Lain
Sebuah kurangnya empati atau kemampuan untuk memahami perasaan dan perspektif orang lain juga dapat menjadi penyebab bullying.
Beberapa individu mungkin tidak memiliki kesadaran terhadap dampak atau konsekuensi dari tindakan mereka terhadap orang lain, dan oleh karena itu tidak merasakan rasa bersalah atau penyesalan.
Faktor Penyebab Bullying yang Perlu Diwaspadai
6. Budaya Sekolah yang Toleran terhadap Bullying
Dalam beberapa kasus, budaya sekolah yang toleran terhadap bullying dapat memengaruhi tingkat kejadian.
Jika sekolah tidak memberikan perhatian pada tindakan bullying atau bahkan membenarkannya, para pelaku mungkin merasa terdorong untuk melanjutkan perilaku mereka.
7. Ujung Tombak kekuasaan
Satu penyebab utama bullying adalah kebutuhan individu untuk merasa berkuasa dan dominan atas orang lain.
Mereka mungkin menggunakan bullying sebagai alat untuk mendapatkan kepuasan pribadi dan melepaskan rasa tidak aman yang mereka rasakan.
Â
Yuk, baca artikel edukasi lainnya dengan mengeklik tautan ini.
Advertisement