Sukses


Jenis-Jenis Ansambel Musik Tradisional Indonesia beserta Contohnya

Bola.com, Jakarta - Musik merupakan warisan budaya di berbagai pelosok Indonesia. Ansambel musik tradisional menjadi satu di antara wujud nyata dari kekayaan budaya ini.

Istilah "ansambel" berasal dari bahasa Prancis, "ensemble", yang berarti bersama-sama, yang menggambarkan esensi dari penyajian musik ini.

Ansambel musik tradisional Indonesia adalah kelompok musik yang menggunakan instrumen-instrumen tradisional Indonesia untuk membuat musik.

Instrumen-instrumen tersebut bervariasi tergantung daerah atau suku bangsa di Indonesia. Ada dua jenis ansambel musik tradisional Indonesia, yakni ansambel musik tradisional sejenis dan ansambel musik tradisional campuran.

Berikut penjelasan tentang jenis-jenis ansambel musik tradisional Indonesia beserta contohnya, dilansir dari laman ditsmp.kemdikbud.go.id, Senin (29/4/2024).

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Ansambel Musik Tradisional Sejenis

Ansambel musik tradisional sejenis merupakan pertunjukan di mana alat-alat musik tradisional yang serupa dipentaskan secara bersama-sama.

Kekompakan dalam memainkan alat musik dan gaya pemainnya menjadi fokus utama dalam penyajian. Di beberapa daerah di Indonesia, ansambel musik tradisional sejenis sering disebut dengan istilah "rampak".

Sebagai contoh, di Jawa Barat, kita mengenal Rampak Kendang, Rampak Suling, Rampak Kacapi, dan Angklung Rampak. Sementara itu, di Banten terdapat Rampak Bedug, dan di Bengkulu terkenal dengan Ansambel Doll.

3 dari 4 halaman

Ansambel Musik Tradisional Campuran

Berbeda dengan ansambel musik tradisional sejenis, ansambel musik tradisional campuran memadukan berbagai jenis alat musik yang memiliki keunikan dan kekhasan daerah masing-masing.

Alat-alat musik ritmis bisa dipadukan dengan alat musik melodis atau harmonis, bahkan ada pula yang menggabungkan ketiganya secara lengkap.

Hampir setiap daerah di Indonesia memiliki ansambel musik tradisional campuran. Misalnya, di Jawa Barat terdapat gamelan degung dan gamelan salendro, di Jawa Tengah ada gamelan, di Bali dikenal dengan musik gamelan, di Sumatra ada Talempong, dan di Sulawesi terdapat Kolintang.

4 dari 4 halaman

Contoh Ansambel Musik Tradisional

Yuk, simak beberapa contoh ansambel musik tradisional yang terkenal:

1. Talempong (Minangkabau, Sumatera Barat)

Talempong terbuat dari lempengan kuningan dan timah putih. Ada dua jenis talempong, yaitu talempong duduk dan talempong Pacik.

Talempong duduk dimainkan sambil bersimpuh di atas tikar, sementara talempong Pacik dimainkan dengan cara dijinjing oleh tiga orang pria.

Musik Talempong biasanya disajikan dalam acara adat atau pernikahan, dan ansambel Talempong terdiri dari beberapa alat musik lainnya seperti gendang, rebana, canaung (gong), saluang, bansi serunai, puput batang padi, gitar, terompet, dan biola.

2. Kolintang (Minahasa, Sulawesi Selatan)

Kolintang terbuat dari bilahan kayu yang disusun berderet di atas sebuah bak kayu. Musik Kolintang terdiri dari melodi, ritme, contra bass, dan bass.

Biasanya disajikan bersama dengan alat musik lain seperti suling, gambus, dan marwas (rebana).

3. Gambang Kromong (Jakarta)

Gambang Kromong adalah musik campuran yang memadukan alat musik gamelan dengan alat musik Cina. Musik ini kali pertama diperkenalkan pada masa penjajahan Belanda.

Alat musik yang digunakan antara lain gambang, kromong, kemong, kecrek, gendang, tehyan (rebab kecil dari Cina), kong an yan (rebab sedang dari Cina), dan shu kong (rebab besar dari Cina).

4. Arumba (Jawa Barat)

Arumba merupakan jenis musik yang menggunakan alat musik bambu. Musik ini sering mengiringi lagu daerah dan lagu umum lainnya. Alat musiknya terbuat dari bambu seperti bambu awi temen, tali, dan wulung.

Arumba merupakan perpaduan antara angklung dengan susunan bambu yang mirip gambang atau saron.

 

Sumber: Kemdikbud

Baca artikel seputar edukasi lainnya dengan mengeklik tautan ini.

Lebih Dekat

Video Populer

Foto Populer