Contoh Puisi Bertema Kesedihan Diri Sendiri, Mengena di Hati

Di kegelapan malam yang sunyi,

Aku merenung dalam kesendirian,

Hati terasa hampa dan pilu,

Dalam sunyi yang menggelayut.

Langkahku terombang-ambing,

Di lautan kesedihan yang dalam,

Tiada siapa mendengar getir hati,

Di tengah hiruk-pikuk dunia.

Hening menyambut derita jiwa,

Sepi melingkupi langkah-langkah,

Awan kelabu menggelayuti langit,

Bagaikan bayang-bayang dalam hati.

Di mana arah terang untukku?

Di mana hangat yang kunantikan?

Hanya sunyi dan redup menyambut,

Dalam relung hati yang pilu.

Namun, biarlah ini hanyalah rintihan,

Dalam kegelapan yang sementara,

Kesedihan adalah perjalanan,

Menuju cahaya yang akan bersinar.

Dalam kehampaan yang merajalela,

Aku tersesat di labirin hati sendiri,

Sepi merayap dalam sudut gelap,

Tanpa teman untuk berbagi.

Kesedihan mengalir dalam darah,

Merayap perlahan ke setiap nurani,

Rindu akan kehangatan yang terenggut,

Di dunia yang terasa begitu dingin.

Aku berjalan di antara bayang-bayang,

Menghela nafas dalam kesunyian,

Mencari arti dalam hampa yang abadi,

Namun, tak kunjung kutemui.

Dalam diamku, kuucapkan doa-doa,

Agar hati ini kembali bersemi,

Mengubur duka di balik senyuman palsu,

Menyambut fajar di ufuk yang jauh.

Kesedihan, biarkanlah engkau berlalu,

Seperti awan kelabu yang menyisakan pelangi,

Ku yakin, di balik segala duka yang membelenggu,

Ada sinar kebahagiaan yang menanti.

Di bawah langit kelam yang menggelayut,

Aku terdiam dalam sunyi yang melanda,

Hati terluka, tersiksa oleh kehampaan,

Seakan tiada cahaya yang menyapa.

Kesedihan merayap dalam benak,

Menyergap dalam gelombang pilu,

Rintihan hati terdengar hampa,

Di tengah riuh dunia yang tak perduli.

Aku berjalan di lorong-lorong sunyi,

Memandang bayang sendiri dalam kegelapan,

Rindu akan hangatnya pelukan kasih,

Yang kini terasa begitu jauh.

Namun, dalam hampa ini kuhadirkan harapan,

Sebuah sinar kecil di ujung kegelapan,

Bahwa setiap luka akan bertemu obatnya,

Di balik kesedihan, tersembunyi kekuatan.

Biarkanlah waktu menyembuhkan segala lara,

Hingga senyum kembali menyapa di wajah,

Dalam kesendirian ini, aku belajar merangkul diri,

Menjadi kuat di tengah badai yang menghadang.

Yuk, baca artikel contoh lainnya dengan mengikuti tautan ini.