Sukses


Contoh-Contoh Penerapan Tata Krama dalam Berkomunikasi Lisan

Bola.com, Jakarta - Dalam setiap interaksi manusia, tata krama dalam berkomunikasi lisan memiliki peran penting.

Tata krama menyimpan kekuatan untuk membangun hubungan yang positif, saling menghargai, dan menciptakan suasana yang nyaman dalam setiap interaksi.

Penerapan tata krama dalam berkomunikasi lisan tidak hanya terbatas pada percakapan formal, tetapi juga dalam berbagai situasi informal, seperti saat berinteraksi dengan keluarga, teman, atau bahkan orang asing.

Tata krama dalam berkomunikasi lisan tidak hanya memperkuat hubungan antarmanusia, tetapi juga mencerminkan nilai-nilai penghormatan dan kesopanan dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi kumpulan contoh penerapan tata krama dalam berkomunikasi lisan yang dapat membantu meningkatkan kualitas interaksi antarsesama.

Dengan menerapkan contoh-contoh penerapan tata krama ini, kita dapat menciptakan interaksi yang lebih bermakna, efektif, dan menghargai antarindividu.

Berikut contoh penerapan tata krama dalam berkomunikasi lisan, dilansir dari lmsspada.kemdikbud.go.id, Senin (13/5/2024).

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 5 halaman

Contoh-Contoh Penerapan Tata Krama dalam Berkomunikasi Lisan

1. Sapa dengan semangat

Memulai komunikasi dengan semangat akan memberikan efek positif untuk komunikasi yang akan dilangsungkan.

Bahasa sebagai alat komunikasi yang baik haruslah memberikan semangat bagi orang yang mendengarnya. Oleh karena itu, biasakan sebelum berkomunikasi untuk menyapa lawan bicara dengan senyuman yang bersemangat atau kata-kata yang membawa semangat.

2. Tatap wajah lawan bicara

Ketika lawan bicara sedang mengutarakan sesuatu, pandangan dan arah mata haruslah melihat dan memandang lawan bicara.

Hal ini akan memberikan tanda kepada lawan bicara, bahwa apa yang diutarakannya didengarkan dengan baik. Jangan terlalu sering menoleh ke kiri ke kanan karena akan memberikan kesan yang tidak sopan.

3 dari 5 halaman

Contoh-Contoh Penerapan Tata Krama dalam Berkomunikasi Lisan

3. Jangan membicarakan keburukan orang lain

Sewaktu berbicara hendaklah membicarakan hal-hal yang baik dan bermanfaat agar komunikasi memiliki makna dan manfaat yang jelas.

Janganlah komunikasi hanya diisi oleh percakapan-percakapan yang mengandung kebencian, SARA, dan keburukan orang lain.

4. Jika batuk tutuplah mulut

Ketika sedang berkomukasi, biasakanlah menjaga etika duduk, berdiri maupun etika lainnya yang harus dipatuhi dan dilakukan pada saat berkomunikasi.

Terlebih jika sedang batuk atau bersin, tutuplah mulut dengan tangan untuk menghormati lawan bicara atau orang-orang di sekitar.

4 dari 5 halaman

Contoh-Contoh Penerapan Tata Krama dalam Berkomunikasi Lisan

5. Menggunakan kata-kata yang sopan

Penggunaan kata-kata yang sopan harus digunakan ketika sedang berkomunikasi dengan seseorang agar proses komunikasi efektif dan berjalan dengan penuh keceriaan serta tidak memiliki hambatan-hambatan komunikasi yang dapat membuat kesalahpahaman antara kedua pihak.

6. Jangan memaksa

Setiap komunikasi yang berjalan dengan baik haruslah juga menggunakan kata-kata yang lembut dan jangan memaksa lawan bicara agar memenuhi segala tuntutan kita.

Pada saat komunikasi antarpribadi berusahalah untuk meminta dengan lembut dan baik agar tujuan dari komunikasi dapat diterima dengan baik.

7. Dengarkan dengan baik

Ketika sedang berkomunikasi maka akan terjadi percakapan panjang antara satu dengan yang lainnya.

Maka itu, tata krama atau etika komunikasi yang baik adalah ketika lawan komunikasi sedang berbicara, dengarkanlah dengan baik dan saksama agar lawan bicara tersebut merasa dihormati dan didengarkan keluh kesahnya.

5 dari 5 halaman

Contoh-Contoh Penerapan Tata Krama dalam Berkomunikasi Lisan

8. Jangan berbicara terlalu cepat

Dalam komunikasi usahakan untuk tidak berbicara terlalu cepat atau tidak juga terlalu lambat agar lawan bicara dapat mendengarkan dengan jelas apa yang kita ucapkan.

Intonasi atau penekanan nada dan ekspresi wajah juga jangan membuat lawan bicara merasa risih atau terancam.

Faktor-faktor yang memengaruhi komunikasi menjadi tidak baik, satu di antaranya adalah berbicara terlalu lama.

9. Menjaga Kehormatan dan Penghargaan

Menghormati pendapat dan perasaan lawan bicara adalah prinsip tata krama yang penting. Hindari interupsi, jangan memotong pembicaraan, dan dengarkan dengan penuh perhatian.

Contohnya menunggu lawan bicara selesai berbicara sebelum memberikan tanggapan atau bertanya.

10. Menjaga Volume dan Intonasi Suara

Tata krama juga melibatkan cara berbicara yang ramah dan menyenangkan. Jaga volume suara yang tepat (tidak terlalu keras atau terlalu lembut) dan gunakan intonasi yang sesuai untuk menunjukkan emosi atau maksud yang baik.

Ā 

Sumber: Kemdikbud

Baca artikel seputar contoh lainnya dengan mengeklik tautan ini.

Video Populer

Foto Populer