Bola.com, Jakarta - Puisi rakyat adalah satu di antara bentuk sastra lisan yang dihasilkan oleh rakyat biasa. Berbeda dengan puisi pada umumnya yang sering ditulis oleh para penyair terkenal, puisi rakyat lebih banyak bermunculan dari kalangan masyarakat awam.
Puisi rakyat adalah warisan bangsa berupa puisi, syair, pantun, dan gurindam, yang memiliki nilai pesan moral, agama, dan budi pekerti.
Baca Juga
Advertisement
Puisi ini disampaikan dari mulut ke mulut secara turun-temurun dan biasanya tidak diketahui penulis atau pengarangnya.
Uniknya, penulisan puisi rakyat tidak sebebas puisi-puisi di zaman sekarang. Puisi rakyat terikat oleh aturan jumlah suku kata, jumlah baris, jumlah bait, dan rima yang harus dipatuhi.
Selain itu, puisi rakyat harus mengandung pesan untuk pembacanya. Dengan demikian, puisi rakyat memiliki nilai estetika dan kebermaknaan yang tinggi bagi masyarakat.
Hal ini membuat puisi rakyat menjadi lebih dinamis dan relevan dalam menggambarkan kehidupan dan kearifan lokal suatu daerah.
Itulah sedikit penjelasan tentang apa itu puisi rakyat. Berikut ini rangkuman tentang puisi rakyat yang menambah ilmu atau wawasan, Selasa (13/5/2024).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Ciri Puisi Rakyat
- Sastra Lisan
Puisi rakyat termasuk sastra lisan karena disebarluaskan dari mulut ke mulut secara turun-temurun oleh suatu masyarakat.
- Anonim
Umumnya, puisi rakyat tidak diketahui siapa pengarangnya.
- Terikat Aturan
Puisi rakyat cenderung kaku karena terikat aturan, seperti jumlah suku kata pada tiap baris, jumlah baris pada tiap bait, jumlah bait pada sebuah puisi, dan rima yang dipakai di awal maupun di akhir baris-baris puisi.
Advertisement
Kaidah Kebahasaan Puisi Rakyat
Setiap teks pasti memiliki kaidah kebahasaan yang menjadi ciri khas dan pembeda dari genre teks lain. Kebahasaan yang digunakan dalam puisi rakyat yaitu:
- Mengandung kalimat perintah, saran, ajakan, larangan dan kalimat pernyataan.
Lantaran memuat nasihat, puisi rakyat umumnya menggunakan kalimat perintah, kalimat saran, kalimat ajakan, kalimat larangan dan kalimat pernyataan. Contoh:
- Kalimat perintah, misalnya; "Wahai Ananda, dengarlah pesan"
- Kalimat ajakan, misalnya "Mari berbaiklah pada orang tua"
- Kalimat larangan, misalnya "Mohon adik, jangan lupakan daku"
- Kalimat pernyataan, misalnya "Tak ada orang menyesal dahulu"
- Menggunakan kalimat tinggal dan majemuk.
Kalimat tunggal adalah kalimat yang hanya terdiri atas satu pola kalimat, misalnya: Banyak orang menyesal kemudian.
Sementara kalimat majemuk memiliki bentuk yang lebih luas dari kalimat tinggal, biasanya memiliki dua pola kalimat atau lebih yang terdiri atas induk dan anak kalimat.
Contoh puisi rakyat dengan kalimat majemuk biasanya banyak ditemukan dalam gurindam.
Tujuan Puisi Rakyat
Sebagai karya sastra lisan maupun tulis yang hidup di masyarakat tradisional, puisi rakyat mengandung pengetahuan-pengetahuan tertentu. Sementara, suatu olahan kata yang disusun teratur bertujuan untuk memberikan kesan estetik pada karya tersebut.
Berdasarkan ungkapan Rakhma Subarna dalam Bahasa Indonesia Kelas VII (2021, hlm. 42), ada tujuh tujuan dari pembuatan puisi rakyat.
Berikut ini tujuan tersebut beserta dengan penjelasannya:
1. Menghibur
Ditulis atau disampaikan untuk menghibur seseorang atau kelompok tertentu.
2. Memberi Nasihat
Berisi petuah atau pesan moral mengenai aturan hidup yang baik dan benar.
3. Memberi Isyarat
Menyajikan isyarat-isyarat atau sindiran tertentu, misalnya untuk memulai doa atau permainan.
4. Mengajak
Berisi ajakan kepada seseorang atau suatu kelompok tertentu lewat sastra.
5. Melarang
Berisi anjuran untuk tidak melakukan suatu perbuatan yang merugikan orang lain atau diri sendiri.
6. Media Perenungan
Berisi petuah ilhamiah agar seseorang bisa merenungi kesalahannya dalam hidup.
7. Protes Sosial
Berisi fakta kehidupan yang kurang memuaskan.
Yuk, baca artikel edukasi lainnya dengan mengeklik tautan ini.
Advertisement