Contoh Akulturasi di Indonesia dan Luar Negeri

Bola.com, Jakarta - Akulturasi adalah proses saling memengaruhi antara dua kelompok atau lebih dengan budaya yang berbeda. Dalam konteks ini, adanya interaksi dan pertukaran antara kelompok-kelompok tersebut menyebabkan perubahan-perubahan dalam budaya mereka.

Proses akulturasi dapat melibatkan aspek-aspek seperti nilai-nilai, norma-norma, bahasa, makanan, dan kesenian.

Akulturasi terjadi ketika dua kelompok dengan budaya yang berbeda berinteraksi secara intensif. Dalam proses ini, kelompok yang lebih dominan secara sosial, politik, atau ekonomi akan memiliki pengaruh yang lebih besar terhadap kelompok yang lebih lemah.

Akibatnya, kelompok yang lebih kuat akan memengaruhi budaya kelompok yang lebih lemah sehingga terjadi perubahan dalam kebiasaan, nilai, dan pola pikir mereka.

Proses akulturasi tidak selalu hanya menguntungkan satu pihak. Adakalanya kelompok yang lebih kecil atau lemah juga dapat memengaruhi kelompok yang lebih besar atau kuat.

Dalam beberapa kasus, kelompok minoritas dapat membawa pengaruh yang signifikan terhadap budaya mayoritas. Hal ini terjadi ketika kelompok minoritas memiliki aspek budaya yang dianggap menarik atau bernilai oleh kelompok mayoritas.

Namun, proses akulturasi juga dapat menimbulkan konflik budaya. Ketika dua budaya yang berbeda bertemu, konflik dapat muncul akibat adanya banyak perbedaan dalam nilai-nilai, norma-norma, dan cara berpikir.

Konflik budaya ini dapat berdampak negatif, seperti munculnya prasangka, diskriminasi, atau bahkan bentuk-bentuk kekerasan antarkelompok.

Agar makin paham, berikut ini contoh-contoh akulturasi, Selasa (14/5/2024).