Sukses


Apa Itu FOMO? Ketahui Penyebab, Tanda, Dampak, dan Cara Menguranginya

Bola.com, Jakarta - FOMO adalah perasaan yang umum terjadi dan tanpa disadari, banyak manusia modern mengalaminya.

FOMO dapat dialami oleh siapa saja, tidak terbatas usia atau jenis kelamin. Dari usia muda hingga tua, laki-laki atau perempuan bisa saja mengalaminya.

FOMO, atau Fear of Missing Out adalah rasa cemas atau ketakutan yang timbul dari keyakinan bahwa orang lain mengalami hal-hal yang lebih menyenangkan atau menarik daripada diri kita sendiri.

FOMO sering dipicu oleh media sosial, di mana kita melihat orang lain mem-posting foto dan video tentang aktivitas mereka, dan membuat kita merasa bahwa kita ketinggalan sesuatu yang penting.

FOMO dapat memiliki dampak negatif pada kesehatan mental dan emosional. Hal ini dapat menyebabkan stres, kecemasan, depresi, dan rasa tidak puas dengan hidup kita.

FOMO juga dapat mendorong kita untuk membuat keputusan yang impulsif dan tidak sehat, seperti menghabiskan uang berlebihan untuk membeli barang atau pengalaman yang tidak benar-benar kita butuhkan.

Itu ulasan singkat mengenai FOMO. Kalau kamu pernah atau sedang mengalaminya, tidak ada salahnya membaca artikel ini hingga selesai.

Berikut rangkuman tentang FOMO yang bisa menambah wawasanmu, Senin (20/5/2024).

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 6 halaman

Penyebab Terjadinya FOMO

  • Kompetensi (Competence)

Kompetensi merupakan kapasitas individu untuk bertindak secara efektif di kehidupan sehari-hari, mengacu pada kebutuhan untuk merasa mampu dan dapat melaksanakan tugas di berbagai tingkat kesulitan secara efektif.

  • Otonomi (Autonomy)

Otonomi merupakan kapasitas individu untuk memunculkan inisiatif pribadi, mengacu pada kebutuhan individu menentukan keputusan atau tindakannya sendiri tanpa pengaruh dari luar.

  • Kebutuhan Psikologis Akan Relatedness yang Tidak Terpenuhi

Relatedness diartikan sebagai suatu kedekatan kepada orang lain untuk merasakan kenyamanan dalam kebersamaan.

Kondisi relatednees ini memiliki perasaan yang kuat antarindividu memiliki tali persaudaraan yang kuat sehingga membuat orang ingin memiliki kesempatan lebih dalam bersosialnya.

Apabila kondisi relatednees tidak terpenuhi maka akan timbul rasa cemas dan mencari tahu informasi dari individu yang melebihi dirinya akan suatu hal sehingga membuat individu tersebut harus terhubung dengan dunia maya.

Apabila FOMO sudah mencapai tingkat yang tinggi, dapat menyebabkan dampak negatif terhadap kesehatan mental seseorang, seperti berikut:

  • Tidak puas dengan kehidupan yang dimiliki.
  • Tidak merasa aman dengan relasi sosial.
  • Suasana hati yang buruk dan perasaan cemas akibat kumpulan emosi buruk yang menumpuk.
  • Ketakutan kehilangan pengalaman yang menyenangkan.
  • Menurunkan rasa percaya diri.
3 dari 6 halaman

Tanda Orang yang Mengalami FOMO

  • Menghabiskan waktu terlalu banyak menyelami sosial media.
  • Menganggap sosial media lebih penting daripada kehidupan nyata.
  • Haus dengan gosip terkini atau informasi tentang hidup pribadi orang lain.
  • Tidak keberatan menghabiskan banyak uang demi konten atau mengikuti tren terbaru.
  • Tanpa pikir panjang mengiyakan ajakan seseorang untuk pergi ke tempat viral, meski sedang sibuk atau lelah.
  • Selalu ingin tahu berita terbaru.
4 dari 6 halaman

Dampak FOMO

  • Stres dan Kecemasan

FOMO menciptakan tekanan psikologis yang mengarah pada tingkat stres dan kecemasan yang tinggi. Sebab, mereka yang mengalaminya sangat rentan merasa kewalahan akibat tidak boleh ketinggalan dengan situasi terkini. Mereka takut bahwa setiap momen yang dilewatkan adalah sangat penting.

Kecemasan ini dapat merusak kesehatan mental, meningkatkan tekanan darah, dan mengganggu keseimbangan emosional secara keseluruhan.

Kecemasan yang terus-menerus bahkan dapat menghambat kemampuan seseorang untuk menikmati hidup.

  • Tidak Fokus dan Produktif

Terlalu banyak terlibat dalam suatu hal juga bisa membuat orang yang FOMO sulit fokus dan tidak produktif.

Pikiran yang terbagi-bagi antara berbagai kegiatan membuat seseorang kesulitan untuk terlibat dalam tugas atau pekerjaan tertentu sepenuhnya. Alhasil, kualitas pekerjaan dan efisiensi dapat menurun.

Hal ini bisa menurunkan kinerja dan menciptakan siklus stres lebih lanjut karena tugas yang tertunda atau tidak terselesaikan.

5 dari 6 halaman

Dampak FOMO

  • Tidak Memiliki Hubungan yang Dalam

Kendati individu dengan FOMO mungkin terlibat dalam banyak aktivitas sosial, hubungannya cenderung dangkal.

Keterlibatan yang sering kali sekadar permukaan tanpa kedalaman dapat merugikan kualitas hubungan.

Seseorang mungkin kurang dapat memberikan perhatian yang diperlukan dalam interaksi sosial karena terus-menerus terpikir tentang apa yang sedang terjadi di tempat lain.

Hal ini dapat menciptakan kesan bahwa hubungan tersebut hanya berdasarkan pada kehadiran fisik, tanpa koneksi emosional yang mendalam.

  • Gangguan Tidur

Kecemasan yang dipicu oleh FOMO dapat menyebabkan gangguan tidur yang signifikan.

Pikiran yang terus-menerus terjebak dalam kekhawatiran akan ketinggalan dapat menghambat kemampuan seseorang untuk rileks dan tidur nyenyak.

Kesulitan tidur, insomnia, atau gangguan tidur lainnya bisa menjadi dampak negatif dari beban psikologis yang dialami orang FOMO.

Gangguan tidur ini, jika tidak diatasi, dapat mengakibatkan penurunan kinerja fisik dan mental secara keseluruhan.

6 dari 6 halaman

Cara Mengurangi FOMO

  • Fokus pada Diri Sendiri

Setiap orang tidak mungkin untuk terus mengikuti perkembangan setiap saat. Begitu pula dengan bahagia, seseorang tidak mungkin dalam keadaan bahagia setiap saat karena hidup itu berputar.

Kita tidak perlu membandingkan diri dengan orang lain karena setiap orang tidak sama dalam menjalani kehidupannya.

  • Membatasi Penggunaan Media Sosial dan Gadget

Seperti yang telah dijelaskan di atas, bahwa satu di antara penyebab FOMO dipicu oleh postingan dan update orang lain di media sosial. Karena itu, dengan membatasi diri dalam penggunaan media sosial dapat mengurangi FOMO.

  • Mencari Koneksi Nyata

Kita adalah makhluk sosial yang sejatinya membutuhkan orang lain. Oleh karena itu, penting untuk menjalin hubungan sosial dengan orang lain alih-alih hanya melakukannya lewat media sosial.

Perasaan FOMO akan perlahan hilang dengan sendirinya ketika kita mengutamakan koneksi nyata.

  • Hargai Diri Sendiri

Menyadari bahwa banyak hal-hal baik yang dimiliki atau dilakukan dan selalu bersyukur atasnya, dapat mengurangi rasa iri dan rasa kekurangan diri.

Cobalah fokus pada apa yang sedang dikerjakan saat ini alih-alih mencari pembuktian dari orang lain.

 

Yuk, baca artikel edukasi lainnya dengan mengeklik tautan ini.

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer