Bola.com, Jakarta - Hari Raya Waisak merupakan satu di antara perayaan penting dalam agama Buddha. Tahun ini, umat Buddha di Indonesia akan merayakan Hari Raya Waisak pada Kamis, (23/5/2024) atau 2568 BE (Buddhist Era).
Hari Raya Waisak merupakan 'tanggal merah' atau hari libur nasional, sesuai Keputusan Presiden Nomor 3 Tahun 1983.
Baca Juga
Advertisement
Hari Raya Waisak dirayakan saat terang bulan (Purnama Sidhi), untuk memperingati tiga peristiwa penting (Trisuci Waisak), yakni lahirnya Pangeran Siddharta pada 623 SM, 1 Pangeran Siddharta mencapai Penerangan Agung dan menjadi Buddha tahun 588 SM, serta Buddha Gautama parinibbana (wafat) pada 543 SM.
Mengingat Hari Raya Waisak sudah dekat, ada banyak cara untuk merayakannya. Kamu dapat membuat dan berbagi puisi ke keluarga, kerabat, maupun teman yang merayakan.
Jika tidak punya referensi puisi bertema Hari Raya Waisak, kamu bisa menyimak beberapa rekomendasinya pada artikel ini.
Berikut lima contoh puisi bertema Hari Raya Waisak yang penuh doa dan makna, Senin (20/5/2024).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Cahaya Waisak Menyinari Semesta
Purnama bersinar, malam suci menjelma
Waisak tiba, sukacita mewarnai dunia
Terkenang Sang Buddha, pencerahan di Bodh Gaya
Menebar cinta kasih, membawa damai selamanya
Lilin lilin dinyalakan, puja bakti digemakan
Mantra suci mengalun, hati diliputi ketenangan
Umat Buddha bersatu, memanjatkan doa harapan
Semoga dunia terbebas dari duka dan kesedihan
Delapan Jalan Mulia, pelita dalam melangkah
Menuntun jiwa menuju kebahagiaan sejati
Lepaskan ego dan napsu, sucikan pikiran dan raga
Bersama ciptakan dunia yang penuh kasih dan persahabatan
Waisak tahun ini, marilah kita renungkan
Ajaran Sang Buddha yang penuh makna dan hikmah
Terapkan dalam kehidupan, sebarkan kebaikan dan kasih sayang
Agar dunia tercipta damai, bersinar laksana purnama.
Advertisement
Cahaya Purnama Waisak
Di bawah langit malam yang tenang
Bulan purnama berkilauan cemerlang
Hari Raya Waisak datang menyapa
Menyebar damai di setiap jiwa
Dhamma Buddha menerangi hati
Mengusir gelap, menyingkirkan benci
Dalam meditasiku temukan sunyi
Merenungi hidup, menggapai harmoni
Di altar bunga teratai merekah
Menghantar doa dengan penuh berkah
Cahaya lilin menyala lembut
Menyambut hari suci dengan tekad kuat
Langit biru, dunia tersenyum
Pahala dan kebajikan kita dihimpun
Dalam karma baik kita berbenah
Menyatu dengan alam, kembali pada fitrah
Gemuruh lonceng di vihara
Mengingatkan akan perjalanan samsara
Semoga semua makhluk berbahagia
Mencapai pencerahan, tanpa ada derita
Di Hari Raya Waisak ini
Kita satukan hati dalam harmoni
Cahaya purnama jadi saksi
Doa dan harapan terpatri abadi.
Bahagia dan Berkah Waisak
Waisak telah datang
Semua bersukacita
Menyambut Hari Waisak
Hati gembira merayakan Waisak
Purnama bersinar
Pertanda Sang Buddha
Sang Guru Agung
Yang Mahasempurna
Bulan penuh berkah
Saat Sang Buddha lahir ke dunia
Saat mencapai pencerahan
Saat Maha Parinibbana
Tiga peristiwa yang Suci
Mengingatkan untuk selalu damai
Melakukan dengan pikiran, ucapan, dan perbuatan
Dengan kebajikan dan kesadaran
Dalam Kondisi apa pun
Dengan pikiran positif dan berkesadaran
Kita akan menempatkan untuk kebajikan
Memaksimalkan diri menjadi lebih baik
Semoga berkah waisak memberikan kesejahteraan dan kebahagiaan kepada kita semua.
Advertisement
Hening Waisak, Heningkan Batin
Bunga teratai mekar, harum semesta mewangi
Waisak menjelang, heningkan batin dalam diri
Lonceng berdentang, memanggil kesadaran sejati
Menelusuri jejak Sang Buddha, langkah penuh arti
Pelita dinyalakan, menerangi kegelapan hati
Menyingkirkan amarah, kebencian yang membelenggu
Parita dibacakan, membasuh jiwa yang tersakiti
Menemukan kedamaian, yang selama ini dirindu
Meditasi dalam hening, merenungkan tipu daya
Siklus kelahiran, penuaan, dan kematian yang fana
Mencari jalan tengah, melepaskan keterikatan dunia
Menuju Nibbana, bebas dari segala duka nestapa
Waisak tahun ini, marilah kita berjanji
Menumbuhkan welas asih, cinta kasih nan suci
Menjadi pelita penerang, bagi sesama yang tersesali
Mewujudkan dunia damai, berlandaskan kebenaran sejati.
Roda Dharma Berputar, Waisak Tiba
Roda Dharma kembali berputar
Waisak pun datang, pencerahan terasa samar
Di bawah pohon Bodhi tempat hening bertafakur
Sang Buddha bangkit, ajaran kasih pun terukur
Lilin kebenaran dinyalakan, menerangi kegelapan
Menepiskan kebodohan, nafsu yang menggoda pandangan
Pelita kebijaksanaan dibagikan, dari tangan ke tangan
Menuntun umat menuju jalan yang terang benderang
Lonceng kesadaran berdentang, memanggilkan hening
Menyisihkan amarah, benci yang tak kunjung hening
Air persembahan dituangkan, melambangkan kesucian
Membasuh noda batin, menuju kebahagiaan
Waisak tahun ini, marilah kita renungkan
Delapan Jalan Mulia, pedoman hidup yang pantas dipegang
Menebar welas asih, memutus rantai karma yang kelam
Menuju Nibbana, terlepas dari jeratan dunia yang hampa.
Dapatkan artikel contoh puisi berbagai tema lain dengan mengeklik tautan ini.
Advertisement