Sukses


Mitos Bulan Purnama menurut Primbon dan Kebudayaan China

Bola.com, Jakarta - Dalam budaya dan kepercayaan masyarakat di seluruh dunia, bulan purnama sering dianggap memiliki kekuatan magis dan mistik yang kuat.

Baik dalam mitologi kuno maupun dalam kepercayaan sehari-hari, bulan purnama sering dihubungkan dengan cerita-cerita misterius dan legenda-legenda yang menarik.

Mitos tentang bulan purnama telah ada sejak zaman kuno, dan hingga kini, kepercayaan dan cerita-cerita tersebut tetap melekat di masyarakat.

Dalam mitologi Romawi Kuno, bulan purnama dianggap sebagai personifikasi Dewi Luna atau Diana, dewi bulan dan kesejahteraan. Dewi ini dianggap memiliki kekuatan magis dan merupakan sumber inspirasi bagi seniman dan penyair.

Selain itu, beberapa kebudayaan lain menghubungkan bulan purnama dengan mitos kekuatan feminin, kesuburan, dan pertumbuhan.

Dalam kepercayaan Hindu, bulan purnama juga dihubungkan dengan dewa kebijaksanaan dan pengetahuan, yang membawa kebahagiaan dan kecerdasan.

Namun, tidak semua mitos tentang bulan purnama berhubungan dengan hal-hal positif. Dalam beberapa cerita, bulan purnama dianggap sebagai sumber munculnya makhluk-makhluk jahat dan kekuatan gelap.

Mitos ini menggambarkan bulan purnama sebagai waktu yang berbahaya, di mana kekuatan mistik dapat mengancam kehidupan manusia.

Beberapa legenda tentang manusia serigala dan vampir juga sering kali berhubungan dengan bulan purnama, di mana mereka diyakini mendapatkan kekuatan dan melakukan transformasi menjadi makhluk buas pada malam-malam bulan purnama.

Dalam kehidupan sehari-hari, bulan purnama juga masih memiliki pengaruh dalam beberapa tradisi dan kepercayaan budaya. Beberapa masyarakat masih meyakini bahwa bulan purnama dapat memengaruhi suasana hati dan energi manusia.

Selain itu, bulan purnama kerap dijadikan momen penting dalam perayaan dan upacara, seperti festival musim panen, pesta pernikahan, dan upacara keagamaan.

Masyarakat masih memiliki kepercayaan dan kesakralan khusus terhadap bulan purnama, meyakini bahwa kehadirannya membawa keberuntungan dan kebaikan bagi kehidupan mereka.

Berikut penjelasan mitos bulan purnama menurut Primbon dan kebudayaan China, Selasa (28/5/2024).

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 3 halaman

Mitos Bulan Purnama menurut Primbon

Menurut Primbon Jawa, mitos bulan purnama adalah saat yang magis dan spiritual. Bulan purnama dipercaya memiliki kekuatan mistis yang memengaruhi alam semesta dan kehidupan manusia.

Mitos ini berakar pada kepercayaan adat yang telah dianut dan diwariskan turun-temurun dalam budaya Jawa.

Bulan purnama dipercaya dapat memengaruhi siklus kehidupan manusia seperti kelahiran, perkawinan, atau kematian.

Pada malam bulan purnama, banyak orang Jawa melakukan ritual-ritual khusus seperti sedekah rokok, memandikan anak, atau membuang benda jatuh di laut dengan tujuan agar mendapatkan kesuksesan dan keberuntungan.

Selain itu, bulan purnama dipercaya sebagai waktu yang tepat untuk melakukan meditasi, memasang dupa, atau berdoa karena energi spiritual yang tinggi pada malam tersebut.

Selain ritual-ritual khusus, banyak cerita mitos yang berkembang di masyarakat Jawa tentang bulan purnama. Satu di antaranya adalah mitos tentang kera sakti yang bisa berubah menjadi manusia pada malam bulan purnama. Konon, kera tersebut memiliki sifat yang licik dan suka bermainan dengan manusia.

Mitos lainnya adalah tentang bangau putih yang konon didiami oleh roh-roh nenek moyang yang suci. Bangau putih tersebut dipercaya menjaga ketertiban dan keharmonisan dalam sebuah lingkungan.

Secara keseluruhan, mitos bulan purnama menurut Primbon Jawa menggambarkan kekuatan spiritual dan keajaiban alam semesta yang dipercaya masih hadir dalam kehidupan kita.

Budaya Jawa memberikan perhatian khusus pada malam bulan purnama, menghormati dan merayakannya melalui ritual-ritual dan cerita-cerita mitos yang terus dibaharui dan diwariskan dari generasi ke generasi.

3 dari 3 halaman

Mitos Bulan Purnama menurut Kebudayaan China

Berdasarkan kebudayaan China, bulan purnama dianggap sebagai momen istimewa. Masyarakat China memiliki banyak mitos dan kepercayaan terkait bulan purnama yang telah diwariskan secara turun-temurun.

Satu di antara mitos yang paling terkenal adalah legenda Chang'e, seorang perempuan cantik yang tinggal di dunia manusia dan naik ke bulan setelah meminum ramuan keabadian.

Menurut mitos ini, Chang'e bersama dengan seekor kelinci putih tinggal di bulan dan mereka diyakini menjaga keberuntungan dan kesejahteraan bagi umat manusia.

Maka itu, pada malam bulan purnama, orang China akan melakukan berbagai ritual seperti memanjatkan doa kepada Chang'e, membakar kertas berbentuk kelinci, dan memakan kue bulan tradisional.

Selain legenda Chang'e, mitos bulan purnama lainnya dalam budaya China adalah tentang dewi bulan, yaitu "Yue Lao". Menurut mitos ini, Yue Lao adalah dewi yang mengatur takdir perkawinan seseorang.

Menurut kepercayaan, pada malam bulan purnama, seseorang dapat menulis keinginannya terkait jodoh di selembar kertas merah, lalu membakarnya dan meniup abunya ke angkasa, seperti mengirim pesan kepada Yue Lao.

Orang-orang memercayai bahwa Yue Lao akan mendengarkan dan membantu mempertemukan mereka dengan pasangan yang dituju.

Mitos-mitos bulan purnama dalam kebudayaan China mencerminkan pentingnya spiritualitas dan kepercayaan manusia terhadap hubungan dengan alam semesta.

Bulan purnama dianggap sebagai waktu yang penuh energi positif dan kesempatan untuk berkomunikasi dengan makhluk gaib seperti dewi bulan dan Chang'e.

Ritual dan kepercayaan ini juga memperkuat nilai-nilai keluarga dan sosial dalam budaya China, di mana menjaga keberuntungan dan kesejahteraan bersama adalah hal yang penting dan dihormati.

 

Yuk, baca artikel mitos lainnya dengan mengikuti tautan ini.

Video Populer

Foto Populer