Bola.com, Jakarta - Tema lahir Pancasila adalah sebuah topik yang banyak diangkat dalam puisi-puisi. Pancasila merupakan dasar negara Indonesia yang menjunjung tinggi nilai-nilai persatuan, demokrasi, keadilan sosial, ketuhanan yang maha esa, serta keseimbangan antara hak dan kewajiban.
Dalam puisi, tema lahir Pancasila kerap dijabarkan melalui penggambaran alam dan alam semesta. Puisi sering menggambarkan keindahan alam dengan penuh makna dan pesan.
Baca Juga
Advertisement
Alam yang terdiri dari tumbuhan, binatang, dan lingkungan hidup memperlihatkan keseimbangan yang menjadi dasar dari Pancasila.
Puisi ini juga menggambarkan kehidupan sehari-hari, dengan menggali potensi-potensi keharmonisan dalam masyarakat Indonesia. Pada akhirnya, puisi yang mengangkat tema lahir Pancasila dapat mendorong para pembaca untuk menghargai keberagaman dan memperkuat persatuan.
Puisi dengan tema lahir Pancasila menjelaskan tentang pentingnya memahami serta mengaplikasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
Puisi ini mengajak pembaca untuk bersikap adil, menjunjung tinggi kebebasan berpendapat, menghargai keberagaman, dan menjaga keharmonisan antara hak dan kewajiban.
Puisi ini juga menjadi pengingat bagi masyarakat Indonesia bahwa Pancasila bukan hanya sebatas sebagai dokumen atau ideologi, tetapi juga sebagai panduan hidup yang harus dihayati dan diamalkan.
Berikut ini contoh-contoh puisi bertema kelahiran Pancasila, yang menarik dibaca, Jumat (31/5/2024).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Kelahiran Pancasila
Di tengah deru zaman yang menggulung,
Terdengar nyanyian di Nusantara raya,
Lahir di pangkuan ibu pertiwi,
Pancasila, jiwa bangsa yang abadi.
Kala bintang-bintang menjadi saksi,
Langit membentang, menyelimuti tanah air,
Lima sila terucap dari hati,
Menjadi janji suci yang takkan pudar.
Ketuhanan yang Maha Esa, cahaya suci,
Menghiasi langkah kita dalam damai,
Kemanusiaan yang adil dan beradab,
Menuntun kita untuk saling mencintai.
Persatuan Indonesia, laksana benteng kuat,
Menyatukan keragaman dalam harmoni,
Kerakyatan yang dipimpin hikmat,
Mengukir sejarah dengan kebijaksanaan murni.
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat,
Adalah impian yang selalu dikejar,
Dalam tiap langkah, dalam tiap karya,
Pancasila adalah bintang penuntun arah.
Wahai anak negeri, renungkanlah makna,
Dalam setiap denyut nadi dan nafas,
Pancasila bukan hanya kata,
Ia adalah jiwa, semangat tak lekang oleh masa.
Kita tumbuh bersama dalam pelukannya,
Merajut mimpi, membangun cita-cita,
Demi Indonesia yang kita cinta,
Dalam naungan Pancasila, kita berjaya.
Advertisement
Pancasila: Jiwa dan Ruh Bangsa
Di atas bumi Nusantara tercinta,
Dalam rahim sejarah yang agung,
Lahir Pancasila, cahaya jiwa,
Menyinari langkah bangsa menuju sejahtera.
Ketika fajar merayap perlahan,
Membawa harapan baru di ufuk timur,
Lima sila menjadi pedoman,
Dalam genggaman tangan, dalam setiap jengkal waktu.
Ketuhanan yang Maha Esa, landasan kukuh,
Menuntun kita pada cinta ilahi,
Kemanusiaan yang adil dan beradab,
Menyulam kasih di antara sesama.
Persatuan Indonesia, semangat membara,
Menggenggam erat keragaman dalam cinta,
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat,
Menabur bijaksana dalam setiap keputusan.
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat,
Adalah mimpi yang kita rajut bersama,
Di bawah panji Pancasila yang suci,
Kita berjalan tegak, menuju hari esok yang cerah.
Oh Pancasila, engkau ruh bangsa,
Dalam setiap denyut nadi dan jiwa,
Engkau pancarkan sinar yang abadi,
Menuntun kami dalam setiap langkah pasti.
Di bawah naunganmu, kami bersatu,
Menggapai mimpi dalam harmoni,
Dengan tekad dan semangat membaja,
Kami bangun negeri, jaya selamanya.
Pancasila: Pelita di Setiap Hati
Dalam malam gelap gulita,
Kala bangsa mencari jati diri,
Lahir Pancasila, pelita jiwa,
Menerangi langkah, menuntun setiap hati.
Ketika ombak sejarah bergulung,
Membawa arus perubahan tiada henti,
Lima sila berdiri teguh,
Menghimpun kekuatan, menjaga harmoni.
Ketuhanan yang Maha Esa, titian suci,
Membimbing langkah dalam naungan rahmat,
Kemanusiaan yang adil dan beradab,
Menumbuhkan kasih, menghapus kelam.
Persatuan Indonesia, lentera bangsa,
Merangkul perbedaan dalam peluk hangat,
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat,
Menjaga keadilan dengan bijak dan sabar.
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat,
Adalah impian dalam genggaman tangan,
Dengan Pancasila sebagai panduan,
Kita ciptakan dunia yang lebih indah.
Oh Pancasila, bintang penuntun,
Dalam setiap langkah, dalam setiap doa,
Engkau adalah harapan, engkau adalah semangat,
Dalam hati kami, engkau hidup dan menyala.
Di bawah panjimu, kami berdiri,
Bersatu padu membangun negeri,
Dengan tekad yang tak pernah pudar,
Kami wujudkan mimpi, dalam sinarmu yang abadi.
Advertisement
Pancasila: Sumpah dalam Darah dan Jiwa
Di atas tanah air yang subur,
Tumbuh harapan di setiap jengkalnya,
Pancasila lahir dari rahim bangsa,
Sebagai sumpah yang terpatri dalam darah dan jiwa.
Kala sang fajar menyingsing di timur,
Menyapa dunia dengan sinar emasnya,
Lima sila terukir abadi,
Sebagai penuntun di jalan perjuangan ini.
Ketuhanan yang Maha Esa, sumber cahaya,
Membimbing langkah kita dalam ketulusan,
Kemanusiaan yang adil dan beradab,
Menyemai benih kasih di hati yang tulus.
Persatuan Indonesia, fondasi kokoh,
Menjaga kita dalam pelukan kebhinekaan,
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat,
Mewujudkan impian dengan kebijaksanaan yang suci.
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat,
Adalah cita-cita yang kita pegang erat,
Dengan Pancasila sebagai bintang pandu,
Kita melangkah bersama, membangun masa depan.
Oh Pancasila, roh dalam nadi bangsa,
Mengalir dalam setiap perjuangan dan karya,
Engkau adalah pelita yang tak pernah padam,
Menerangi jalan kita menuju kejayaan.
Dalam setiap langkah, dalam setiap doa,
Pancasila adalah semangat yang abadi,
Denganmu, kami teguh berdiri,
Membangun Indonesia yang kita cinta, sampai akhir masa.
Yuk, baca artikel contoh puisi lainnya dengan mengikuti tautan ini.