Bola.com, Jakarta - Bulan Safar, satu di antara bulan dalam kalender Hijriyah, sering dikaitkan dengan berbagai mitos dan kepercayaan, termasuk pantangan untuk menikah.
Mitos menikah di bulan Safar telah beredar lama di masyarakat, terutama di Jawa, dan menimbulkan keraguan bagi sebagian orang yang ingin melangsungkan pernikahan di bulan tersebut.
Baca Juga
Advertisement
Konon, menurut orang yang memercayai mitos itu, menikah di bulan Safar dianggap kurang baik. Mitos tersebut bertentangan dengan ajaran Islam. Sebab, bulan Safar justru bulan yang baik untuk menikah.
"Dan disunahkan menikah di bulan Syawal dan Safar karena Rasulullah saw. menikah dengan Sayidah Aisyah di bulan Syawal, dan menikahkan putrinya, Sayidah Fatimah, dengan Sayidina Ali di bulan Safar."
Penting diingat bahwa mitos ini tidak memiliki dasar dan tidak didukung oleh bukti ilmiah. Di sisi lain, tidak sedikit orang ini mengulik dan membahas mitos menikah di bulan Safar.
Berikut lima mitos menikah di bulan Safar yang dapat menambah wawasan, Kamis (6/6/2024).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Mitos Menikah di Bulan Safar
1. Kesialan dan Kematian
Mitos ini beranggapan bahwa pernikahan di bulan Safar akan membawa kesialan dan kematian bagi pasangan. Mitos ini tidak memiliki dasar dalam ajaran Islam dan tidak didukung oleh bukti ilmiah.
Nasib pernikahan seseorang ditentukan oleh Allah Swt. bukan oleh bulan di mana pernikahan dilangsungkan.
2. Kemiskinan
Mitos ini menyebutkan bahwa pasangan yang menikah di bulan Safar akan selalu hidup dalam kemiskinan.
Mitos ini tidak berdasar dan bertentangan dengan ajaran Islam yang menekankan bahwa rezeki seseorang datang dari Allah Swt. bukan dari bulan di mana pernikahan dilangsungkan.
Advertisement
Mitos Menikah di Bulan Safar
3. Perceraian
Mitos ini menyatakan bahwa pernikahan di bulan Safar akan berujung pada perceraian. Mitos ini tidak memiliki landasan agama dan tidak didukung oleh statistik pernikahan.
Keharmonisan rumah tangga bergantung pada usaha, komitmen, dan keimanan pasangan, bukan pada bulan pernikahan.
Mitos Menikah di Bulan Safar
4. Sulit Mendapatkan Keturunan
Mitos ini menyebutkan bahwa pasangan yang menikah di bulan Safar akan sulit mendapatkan keturunan.
Mitos ini tidak berdasar dan tidak memiliki bukti ilmiah. Kesuburan seseorang dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk kesehatan reproduksi, gaya hidup, dan takdir Allah Swt.
5. Kesialan bagi Anak
Mitos ini beranggapan bahwa anak yang lahir dari pernikahan di bulan Safar akan bernasib sial.
Mitos ini tidak memiliki dasar dalam ajaran Islam dan tidak didukung oleh bukti ilmiah.
Nasib seseorang ditentukan oleh Allah Swt. bukan oleh bulan di mana ia dilahirkan.
Dapatkan kumpulan artikel mitos lainnya dengan mengeklik tautan ini.
Advertisement