Bola.com, Jakarta - Presiden Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia), Raja Sapta Oktohari, mengimbau masyarakat agar tetap optimistis terhadap kontingen Indonesia yang bakal tampil di Olimpiade 2024 di Paris.
Advertisement
Imbauan dari Presiden NOC Indonesia ini hadir setelah masyarakat mengungkapkan kekecewaan setelah hasil negatif atlet bulutangkis di Indonesia Open 2024 pada pekan lalu.
Padahal di antara mereka ada yang sudah memiliki tiket untuk tampil di Olimpiade 2024, seperti Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie di tunggal putra dan ganda campuran Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari yang terhenti di babak 32 besar Indonesia Open 2024.
Begitu pun di sektor ganda putra dan putri, seperti Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto dan Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti yang sama-sama terhenti di babak 16 besar.
Kegagalan mereka membuat banyak yang menyangsikan bagaimana penampilan mereka di Olimpiade 2024 yang sudah akan digelar kurang dari dua bulan lagi.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Jangan Pesimistis!
Menurut Okto, sapaan karib Raja Sapta Oktohari, menurunnya performa atlet bulutangkis di Indonesia Open 2024 tak perlu membuat masyarakat menjadi pesimistis.
Okto yang juga merupakan Ketua Taskforce Olimpiade 2024 akan berupaya maksimal memberikan dukungan sebelum pertandingan bulutangkis di Paris dimulai pada 27 Juli 2024.
"Dalam pertandingan, pasti ada menang dan kalah. Penurunan performa adalah hal yang wajar. Tinggal bagaimana kita belajar dari kekalahan dan menjadi lebih baik keesokan harinya," ujar Okto.
"Peran kita adalah selalu mendukung, karena dukungan kita sangat penting untuk mereka," lanjutnya.
Advertisement
Momentum untuk Evaluasi
Okto menegaskan bahwa hasil dari turnamen BWF Super-1000 itu sepatutnya menjadi momen evaluasi bagi semua pihak yang terlibat sebelum berlaga di Olimpiade 2024 di Paris.
"Masih ada dua bulan lagi menuju Paris 2024 untuk memperbaiki performa dan mempersiapkan strategi terbaik," ujar Okto.
Presiden NOC Indonesia itu juga mengapresiasi sigapnya tim Adhoc PBSI yang segera mengevaluasi penampilan atlet selepas Indonesia Open 2024.
"Kami akan duduk bersama dengan tim taskforce, PBSI, CdM, atlet, pelatih, dan ofisial, untuk membahas langkah-langkah yang bisa dilakukan ke depan supaya peak performance atlet ada di Paris," lanjut Presiden NOC Indonesia itu.