Bola.com, Jakarta - Khotbah Iduladha, juga dikenal sebagai khotbah Hari Raya Qurban, adalah sebuah pidato yang disampaikan oleh seorang imam atau pemimpin agama ,uslim pada hari raya Iduladha.
Iduladha adalah satu di antara hari raya terpenting dalam agama Islam, yang dirayakan sebagai penghormatan terhadap kisah Ibrahim yang bersedia mengorbankan putranya pada perintah Allah.
Baca Juga
Advertisement
Khotbah ini memiliki tujuan untuk mengingatkan umat ,uslim tentang pentingnya berkorban dan mengikuti tindakan Ibrahim yang patuh kepada Allah.
Khotbah Iduladha biasanya dimulai dengan menyampaikan salam dan pujian kepada Allah. Selanjutnya, imam biasanya akan menggambarkan secara singkat kisah Ibrahim dan tindakan mulia yang dia lakukan sebagai bentuk pengabdian kepada Allah. Imam juga akan menekankan betapa pentingnya menjaga semangat berkorban dan tekun dalam beribadah kepada Allah.
Kemudian, dalam khotbah ini, imam akan membahas makna dan hikmah dari perayaan Iduladha. Dia akan menjelaskan bagaimana tindakan Ibrahim sebagai seorang nabi dan teladan bagi kita semua.
Imam akan menekankan pentingnya berkorban, bukan hanya dalam bentuk hewan kurban, tetapi juga dalam bentuk pengorbanan pribadi, seperti pengorbanan waktu dan tenaga untuk melayani orang lain.
Buat Anda yang membutuhkan inspirasi ataupun ide khotbah Iduladha, bisa menyimak beberapa contohnya di bawah ini.
Berikut contoh-contoh khotbah Iduladha yang penuh makna, Rabu (12/6/2024).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Meneladani Semangat Pengorbanan Nabi Ibrahim AS.
Pendahuluan
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Alhamdulillah, puji syukur ke hadirat Allah Swt. atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga kita dapat berkumpul di tempat ini dalam keadaan sehat walafiat untuk memperingati Hari Raya Iduladha 1445 H.
Selawat serta salam semoga terlimpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad Saw. kepada keluarga, sahabat, dan pengikutnya hingga akhir zaman.
Isi
Jamaah Iduladha yang berbahagia,
Hari Raya Iduladha merupakan momen istimewa bagi umat Islam di seluruh dunia. Di hari ini, kita memperingati peristiwa penting, yaitu kisah keteladanan Nabi Ibrahim a.s. yang diperintahkan Allah Swt. untuk mengurbankan putra kesayangannya, yaitu Nabi Ismail a.s.
Kisah Nabi Ibrahim a.s. merupakan contoh nyata pengorbanan yang luar biasa. Beliau rela mengorbankan putra yang sangat dicintainya demi menaati perintah Allah Swt. Keteguhan iman dan ketaatan Nabi Ibrahim a.s. patut kita teladani dalam kehidupan sehari-hari.
Melalui peristiwa Iduladha, Allah Swt. ingin mengajarkan kepada kita tentang arti pengorbanan dan ketaatan. Pengorbanan bukan hanya tentang menyembelih hewan kurban, tetapi juga tentang kesediaan kita untuk meninggalkan kebiasaan buruk, demi meraih rida Allah Swt.
Kita diwajibkan untuk menyembelih hewan kurban pada Hari Raya Iduladha. Daging kurban tersebut kemudian dibagikan kepada fakir miskin dan kaum dhuafa. Hal ini merupakan wujud kepedulian kita terhadap sesama, dan sebagai ungkapan rasa syukur atas nikmat yang telah Allah Swt. berikan kepada kita.
Penutup
Marilah kita jadikan Hari Raya Iduladha ini sebagai momentum untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah Swt. Kita teladani semangat pengorbanan Nabi Ibrahim a.s. dengan selalu menaati perintah Allah Swt. dan menjauhi larangan-Nya.
Semoga Allah Swt. menerima amal ibadah kita di Hari Raya Iduladha ini, dan menjadikan kita sebagai umat yang senantiasa bersyukur dan taat kepada-Nya.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Advertisement
Iduladha: Mencari Makna di Balik Ibadah Kurban
Pendahuluan
Alhamdulillahi rabbil alamin, wash shalatu wassalamu ‘ala asyrofil mursalin, wa ‘ala alihi wa sahbihi wa man tabi’ahum bi ihsan ila yaum id-din.
Jemaah salat Iduladha yang dimuliakan Allah Swt.,
Hari ini kita merayakan Iduladha, hari raya yang penuh dengan makna pengorbanan dan berbagi. Mari kita renungkan sejenak, sebenarnya apa arti ibadah kurban yang kita lakukan setiap tahunnya?
Isi
Sering kali, ibadah kurban diidentikkan hanya dengan menyembelih hewan dan membagikan dagingnya. Memang, hal tersebut adalah bagian dari ibadah, teta[o ada makna yang lebih dalam yang perlu kita pahami.
Ibadah kurban pada dasarnya adalah wujud ketaatan kita kepada Allah Swt. Kisah Nabi Ibrahim a.s. yang rela mengorbankan putranya adalah cerminan dari ketaatan yang tanpa batas. Melalui ibadah kurban, kita diajarkan untuk senantiasa memprioritaskan perintah Allah Swt. di atas yang lainnya.
Selain itu, ibadah kurban mengajarkan kita tentang berbagi dan kepedulian sosial. Daging kurban yang dibagikan kepada fakir miskin dan duafa merupakan wujud kasih sayang dan kepedulian kita terhadap sesama.
Mari kita bayangkan, betapa bahagianya para kaum duafa menerima daging kurban yang kita bagikan. Mereka yang selama ini kesulitan mendapatkan makanan, kini bisa merasakan nikmatnya berkurban. Dengan berkurban, kita turut meringankan beban mereka dan meningkatkan rasa persaudaraan sesama muslim.
Penutup
Ibadah kurban bukanlah sekadar ritual tahunan. Mari kita jadikan Iduladha sebagai momentum untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita. Semoga Allah Swt. menerima amal ibadah kurban kita, dan menjadikan kita hamba-Nya yang senantiasa taat dan peduli kepada sesama.
Wassalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Idul Adha: Pelajaran tentang Keteladanan dan Kepedulian
Pendahuluan
Alhamdulillahi rabbil alamin, al-Hamdu lillahi rabbina walhamdu lillahi hamdan kathiran tayyiban mubarak fihi walhamdu lillahi ‘ala kulli halin, astagfirullaha wa atubu ilayhi, nashhadu an la ilaha illa Allah wahdahu la syarika lahu, nashhadu anna muhammadan abduhu wa rasuluh.
Jemaah salat Iduladha yang dimuliakan Allah Swt.,
Iduladha adalah hari raya yang sarat dengan pelajaran dan hikmah. Mari kita simak bersama beberapa pelajaran berharga yang bisa kita petik dari perayaan ini.
Isi
Pertama, Iduladha mengajarkan kita tentang keteladanan Nabi Ibrahim a.s. Beliau rela mengorbankan putra kesayangannya, Ismail a.s. karena ketaatannya kepada Allah Swt. Ini adalah sebuah pelajaran tentang pentingnya memprioritaskan perintah Allah di atas segalanya.
Kedua, Iduladha mengajarkan kita tentang pentingnya berbagi dan peduli kepada sesama. Daging kurban yang dibagikan kepada fakir miskin dan dhuafa merupakan wujud dari rasa kasih sayang dan kepedulian kita kepada mereka yang membutuhkan.
Ketiga, Iduladha juga mengajarkan kita tentang pentingnya hidup sederhana. Nabi Ibrahim a.s., meski seorang nabi yang mulia, beliau tetap hidup dengan sederhana. Ini menjadi pelajaran bagi kita untuk tidak terlena dengan harta duniawi.
Penutup
Jadikanlah Iduladha sebagai momentum untuk memperbaiki diri kita. Mari kita teladani semangat pengorbanan Nabi Ibrahim a.s. serta tingkatkan rasa kepedulian kita terhadap sesama. Semoga Allah Swt. menerima amal ibadah kurban kita dan menjadikan kita hamba-Nya yang senantiasa bersyukur dan bermanfaat bagi orang lain.
Wassalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Advertisement
Idul Adha: Momentum Hijrah Menuju Ketaatan dan Kepedulian
Pendahuluan
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah Swt. yang telah memberikan kita kesempatan untuk berkumpul di hari yang mulia ini, Iduladha. Marilah kita tingkatkan rasa syukur atas segala nikmat yang Allah berikan. Selawat serta salam semoga terlimpahkan kepada Nabi Muhammad saw, teladan bagi kita dalam berkurban dan berhijrah.
Isi
Jamaah rahimakumullah,
Iduladha tidak hanya mengingatkan kita pada kisah pengorbanan Nabi Ibrahim a.s., tetapi juga pada peristiwa hijrah Nabi Muhammad saw. Kaitan keduanya adalah tentang meninggalkan yang dicintai demi meraih rida Allah Swt.
Nabi Ibrahim a.s. rela meninggalkan putra kesayangannya, sementara Nabi Muhammad saw. meninggalkan kampung halaman dan harta benda demi menegakkan agama Allah. Keduanya mengajarkan kita tentang semangat hijrah, yaitu berpindah dari hal yang buruk menuju kebaikan.
Mari kita renungkan, adakah dalam kehidupan kita hal-hal yang perlu kita hijrahkan? Mungkin kebiasaan buruk, sifat kikir, atau keengganan berbagi. Iduladha menjadi momentum yang tepat untuk berhijrah menuju ketaatan dan kepedulian.
Kita hijrah menuju ketaatan dengan cara meninggalkan kebiasaan yang melanggar syariat Allah Swt. Kita hijrah menuju kepedulian dengan senantiasa berbagi kepada sesama, terutama kepada fakir miskin dan duafa.
Penutup
Jadikanlah ibadah kurban sebagai simbol hijrah kita. Sembelihlah hawa nafsu kita, dan mulailah berbagi kebahagiaan dengan orang lain. Semoga Allah Swt. menerima amal ibadah kita dan menjadikan kita hamba-Nya yang senantiasa berhijrah menuju kebaikan.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Yuk, baca artikel contoh lainnya dengan mengikuti tautan ini.