Bola.com, Jakarta - Tabayun adalah konsep mendasar dalam Islam yang mengajarkan pentingnya memverifikasi dan mengklarifikasi informasi sebelum menyebarkannya.
Tabayun ditegaskan dalam Al-Qur'an, khususnya di surah Al-Hujurat ayat 6, yang berbunyi:
Baca Juga
Advertisement
"Wahai orang-orang yang beriman! Jika seseorang yang fasik datang kepadamu membawa suatu berita maka telitilah kebenarannya agar kamu tidak mencelakakan suatu kaum karena kebodohan (kecerobohan), yang akhirnya kamu menyesali perbuatanmu itu."
Maksudnya dari tabayun adalah umat muslim harus memeriksa kebenaran suatu berita, terutama jika datang dari sumber yang tidak dapat dipercaya, guna menghindari fitnah dan kerusakan sosial.
Dengan melakukan tabayun, seseorang tidak hanya menjaga keharmonisan dalam masyarakat, tetapi juga mencegah penyebaran hoaks dan informasi yang salah. Hal ini mendorong umat muslim untuk bersikap kritis, bertanggung jawab, dan berhati-hati dalam menyikapi berita atau informasi.
Pengamalan tabayun mencerminkan integritas dan keimanan seorang muslim, serta merupakan bentuk kepatuhan terhadap perintah Allah Swt. untuk selalu menegakkan kebenaran dan keadilan dalam kehidupan sehari-hari.
Selain itu, tabayun berfungsi sebagai sarana untuk memperkuat ikatan sosial, membangun saling pengertian, dan menciptakan masyarakat yang damai dan harmonis.
Itulah sedikit penjelasan tentang pengertian tabayun. Berikut rangkuman tentang tabayun yang menambah ilmu atau wawasan umat muslim, Senin (17/6/2024).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Manfaat Tabayun
Berikut beberapa manfaat yang diperoleh seseorang jika menerapkan konsep tabayun di kehidupan sehari-hari:
- Terhindar dari fitnah.
- Menghilangkan kesalahpahaman.
- Informasi yang diberikan benar adanya.
- Hati menjadi tenang.
Advertisement
Penerapan Tabayun di Kehidupan
Dalam kajian teori penelitian yang diterbitkan Universitas Islam Negeri Alauddin, ada enam metode atau tata cara bertabayun:
- Mengembalikan permasalahan kepada Allah Swt., rasul, dan orang yang pandai.
- Mempertanyakan atau berdiskusi dengan orang yang menjadi objek dalam masalah tersebut.
- Memusatkan perhatian dengan baik, merujuk kembali permasalahan jika ternyata belum jelas.
- Mengambil pengalaman dan perhatian selama menjalin kehidupan dan pergaulan.
- Mempertemukan dua pihak yang bertikai bila menghukum dan mengadili.
- Mendengarkan secara langsung dari orang yang menjadi objek lebih dari satu kali antara waktu yang lama.
Yuk, baca artikel edukasi lainnya dengan mengeklik tautan ini.