Ganda Putri Indonesia Bersyukur Bisa Juara di Australia Open 2024, Gembira Raih Titel Super500 Pertama

Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Pratiwi - Australian Open 2023 - Bulu Tangkis — Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Pratiwi. (foto: PBSI)

Bola.com, Sydney - Ganda putri Indonesia, Febriana Dwipuji Kusuma/Amallia Cahaya Pratiwi, berhasil meraih gelar juara Australia Open 2024 di Sydney, Australia, Minggu (16/6/2024). Ganda putri Indonesia itu mengalahkan pasangan Malaysia, Lai Pei Jing/Lim Chiew Sien, di laga final.

Febriana/Amallia menang atas pasangan Malaysia itu lewat pertarungan sengit tiga gim. Sempat kehilangan gim pertama karena kalah 12-21, Febriana/Amallia berhasil memenangi dua gim selanjutnya, 21-7 dan 21-13.

Keberhasilan menjadi juara Australia Open 2024 tentu sangat disyukuri oleh Febriana dan Amallia. Ganda putri Indonesia ini merasa sangat senang karena ini merupakan gelar juara turnamen level Super500 yang mereka dapatkan.

"Tentu saja saya sangat bersyukur dengan gelar pertama di turnamen level 500. Keberhasilan ini menambah kepercayaan diri dan menjadi motivasi untuk ke depannya. Saya merasa terharu dan senang," ujar Amallia.

"Bersyukur dan rasanya senang bisa mendapatkan gelar juara di level super 500 untuk kali pertama. Keberhasilan ini bisa menambah kepercayaan diri untuk ke depannya," lanjut Febriana.

Febriana/Amallia menjadi salah satu dari tiga wakil Indonesia di final Australia Open 2024. Sayangnya, Febriana/Amallia jadi satu-satunya wakil Indonesia yang berhasil menjadi pemenang di laga final.

2 dari 3 halaman

Tunggal Putri dan Ganda Putra Jadi Runner-up

Ester Nurumi Tri Wardoyo vs Wang Zhi Yi: Babak 16 Besar Indonesia Open 2024 — Pebulu tangkis tunggal putri Indonesia, Ester Nurumi Tri Wardoyo. (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Sementara itu dua wakil Indonesia lainnya di Final Australia Open 2024 harus mengakui keunggulan lawan. Ester Nurumi Tri Wardoyo yang berlaga menghadapi tunggal putri Jepang, Aya Ohori, harus menyerah 21-17, 19-21, dan 16-21.

Ester mengakui bahwa penampilan lawan yang berasal dari Jepang memang cukup baik. Namun, dari kekalahan tersebut Ester belajar banyak, terutama untuk meningkatkan mentalitas bertanding.

"Puji Tuhan, meski belum berhasil menjadi juara, saya sudah mencoba yang terbaik. Sayang, tadi di gim kedua saya terlalu terburu-buru dan kurang sabar. Pada gim ketiga pembukaannya saya juga banyak mati, pada akhir gim ketiga sebenarnya saya sudah mendapat bolanya," ujar Ester.

"Penampilan Aya Ohori hari ini cukup baik. Walau ada beberapa kesalahan, tetapi serangan dan cara mengatur tempo permainannya bagus," lanjut Ester mengenai lawan yang berhasil mengalahkannya itu.

"Meski saya belum berhasil, rasanya performa saya makin baik dan percaya diri bertambah. Sebagai bahan evaluasi, yang pasti banyak yang harus saya tambah, dari faktor mental dan cara bermain, saya harus lebih meningkat lagi," lanjutnya.

Kemudian di sektor ganda putra, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, harus mengakui keunggulan pasangan China, He Ji Ting/Ren Xiang Yu. Ahsan/Hendra menyerah dua gim langsung 11-21 dan 10-21.

3 dari 3 halaman