Bola.com, Jakarta - Usus buntu atau apendisitis adalah kondisi medis yang sering terjadi pada anak-anak dan remaja. Ini terjadi ketika apendiks, sebuah kantong kecil berbentuk jari yang terletak di bagian kanan bawah perut, meradang dan terinfeksi.
Kendato penyebab pasti dari usus buntu belum seluruhnya dipahami, ada beberapa faktor yang diyakini berperan dalam timbulnya kondisi ini.
Baca Juga
Advertisement
Satu di antara penyebab utama usus buntu pada anak adalah penyumbatan pada apendiks. Penyumbatan ini dapat disebabkan oleh feses yang keras, makanan yang tidak tercerna dengan baik, atau pembengkakan kelenjar getah bening di dinding usus.
Hal ini menyebabkan bakteri berkembang biak di dalam apendiks, yang kemudian mengakibatkan peradangan dan infeksi.
Selain penyumbatan, infeksi saluran pencernaan dapat menjadi penyebab usus buntu pada anak.
Memahami penyebab dan gejalanya bisa membuat para orang tua lebih mewaspadai gangguan kesehatan ini agar anak mereka tetap sehat.
Berikut ini beberapa penyebab usus buntu pada anak beserta gejalanya, Kamis (20/6/2024).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Penyebab Usus Buntu pada Anak
1. Penyumbatan pada Apendiks
Satu di antara penyebab utama usus buntu adalah penyumbatan pada apendiks. Penyumbatan ini bisa disebabkan oleh feses yang keras, makanan yang tidak tercerna, atau pembengkakan kelenjar getah bening di dinding usus.
Penyumbatan ini menyebabkan bakteri berkembang biak di dalam apendiks, yang kemudian memicu peradangan dan infeksi.
2. Infeksi Saluran Pencernaan
Infeksi saluran pencernaan, seperti infeksi virus atau bakteri, dapat menyebabkan pembengkakan kelenjar getah bening di dinding usus. Pembengkakan ini bisa menghalangi apendiks, menyebabkan peradangan dan infeksi.
Anak-anak yang sering mengalami infeksi saluran pencernaan mungkin lebih rentan terhadap usus buntu.
3. Faktor Genetik
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa faktor genetik mungkin berperan dalam risiko mengembangkan usus buntu. Jika ada riwayat keluarga dengan kondisi ini, anak tersebut mungkin memiliki kemungkinan lebih tinggi untuk mengalaminya.
4. Pembesaran Jaringan Limfoid
Pada anak-anak, jaringan limfoid di dinding usus bisa membesar dan menyebabkan penyumbatan pada apendiks.
Jaringan limfoid ini merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh dan bisa membesar sebagai respons terhadap infeksi atau peradangan di tubuh.
5. Cedera atau Trauma
Cedera atau trauma pada daerah perut bisa menyebabkan peradangan dan penyumbatan pada apendiks. Kendati jarang, cedera fisik bisa menjadi faktor penyebab usus buntu pada anak-anak.
Advertisement
Gejala Usus Buntu pada Anak
1. Nyeri Perut
Gejala utama usus buntu adalah nyeri perut yang dimulai di sekitar pusar dan kemudian berpindah ke sisi kanan bawah perut.
Nyeri ini bisa makin parah dan bertambah buruk saat bergerak, batuk, atau bersin.
2. Mual dan Muntah
Anak-anak dengan usus buntu sering merasa mual dan mungkin mengalami muntah. Gejala ini biasanya muncul setelah nyeri perut dimulai.
3. Demam Ringan
Demam ringan adalah gejala umum lainnya dari usus buntu. Suhu tubuh anak bisa meningkat sedikit, menandakan adanya infeksi.
4. Kehilangan Nafsu Makan
Anak-anak dengan usus buntu sering kehilangan nafsu makan dan merasa tidak ingin makan apa pun.
5. Diare atau Sembelit
Beberapa anak mungkin mengalami diare atau sembelit sebagai gejala tambahan dari usus buntu. Perubahan pola buang air besar ini bisa disertai dengan gas yang berlebihan dan kembung.
Yuk, baca artikel kesehatan lainnya dengan mengeklik tautan ini.