Bola.com, Jakarta - Cerita pendek atau sering disingkat cerpen adalah bentuk karya sastra yang singkat, biasanya dibaca hanya dalam sekali duduk.
Cerita pendek memiliki alur cerita yang sederhana dan tokoh yang tidak terlalu banyak.
Baca Juga
Advertisement
Untuk anak-anak TK, cerita pendek dianggap lebih mudah dipahami dan menarik perhatian mereka.
Cerita pendek untuk anak TK biasanya mengandung pesan moral yang baik, seperti pentingnya berbagi, kejujuran, dan rasa kasih sayang.
Selain itu, cerita pendek membantu meningkatkan imajinasi dan kemampuan berbahasa anak-anak.
Secara keseluruhan, cerita pendek merupakan alat yang sangat efektif dalam mendidik dan menghibur anak-anak TK.
Berikut empat contoh cerita pendek anak TK yang bisa jadi referensi, Kamis (20/6/2024).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Belalang dan Semut
Pada suatu hari di musim panas, seekor belalang sedang melompat-lompat.
Seekor semut lewat dengan susah payah membawa makanan berupa jagung untuk dibawa ke sarang.
Kemudian, belalang mengundang semut untuk duduk mengobrol dan berdiskusi.
Namun, semut menolak, "saya menyimpan makanan unuk musim dingin, kenapa kamu tidak melakukan hal serupa?" tanya semut pada belalang.
"Hah, untuk apa?" jawab belalang yang merasa yakin jika dirinya punya cadangan makanan yang cukup.
Semut pun terus berjalan dan hilir-mudik mengumpulkan makanan. Ketika musim dingin tiba, belalang merasa sekarat karena kelaparan. Pasalnya, cadangan makanan yang dipunya habis.
Sementara itu, melihat semut membagikan jagung dan biji-bijian dari gudang, barulah belalang sadar bahwa seharusnya dia melakukan apa yang disarankan oleh Si Semut.
Advertisement
Anoa dan Anak Penggembala
Di desa kecil dan terpencil hiduplah keluarga sederhana yang tinggal di ujung desa tepi sungai. Sehari-hari mereka menghabiskan waktu untuk berkebun dan mencari kayu bakar. La Balawa merupakan kepala rumah tangga keluarga ini, pekerjaannya adalah merantau mengikuti kapal laut. Ia meninggalkan Wa Rimba, istrinya, dan satu anaknya bernama La Hane. La Hane sangatlah penurut dan setiap hari ia membantu ibunya.
Suatu hari, ibunya menyuruh La Hane untuk mencari kayu bakar di tepi hutan ujung desa.
"Hane… Oh La Hane," panggil Wa Rimba.
"Iya, Ibu," jawab La Hane.
"Coba kau pergi mencari kayu bakar untuk dijual dan kita pakai memasak," ujar ibu La Hane.
La Hane segera bergegas pergi ke hutan yang berjarak satu kilometer dari rumahnya. Kali ini tidak seperti biasanya, saat mencari kayu, La Hane melihat seekor anoa betina yang terjerat perangkap pemburu hutan. La Hane tidak menghiraukannya dan sibuk memotong kayu, tetapi tiba-tiba ada suara terdengar kencang.
"Tolong… Tolong aku," tangis anoa.
"Siapa itu? (dengan suara kaget)" tanya La Hane.
"Tolonglah aku, wahai anak yang baik hati, bantulah aku melepaskan jeratan ini," jawab Anoa.
"Ka…kau Anoa bisa berbicara?" tanya La Hane.
"Tolonglah aku, jeratan ini sakit sekali. Janganlah takut."
La Hane terdiam sejenak melihat Anoa tersebut, ia tidak tega melihatnya yang merintih kesakitan akibat tali jeratan pemburu hutan. Kemudian La Hane membuka tali perangkap dengan cepat dan hati-hati agar tidak ketahuan pemburu dan anoa tidak merasa kesakitan.
"Anoa ikatanmu sudah terlepas, sekarang pergilah kau," ujar La Hane.
"Aku akan ikut denganmu. Rawatlah aku dengan baik, maka hidupmu akan berubah," jawab Anoa.
La Hane hanya terdiam.
"Ayolah cepat bawa aku ke rumahmu, sebelum pemburu datang dan menangkapku," lanjut anoa.
La Hane dan anoa berjalan keluar dari hutan, hari sudah sore ketika mereka tiba di rumah. Ibu La Hane sangat terkejut melihat Anoa yang dibawa anaknya.
"Hane, anoa siapa ini?" tanya Wa Rimba.
"Ibu, anoa ini ku tolong dari perangkap pemburu di hutan, dan ia sangat kesakitan," jawab La Hane.
"Jadi apakah kita rawat saja Anoa ini? Sambil menunggu jika pemiliknya mencarinya?"
"Iya Ibu kita rawat saja, lagi pula Anoa ini kudapatkan dari hutan, jadi tidak mungkin ada yang memilikinya," jawab La Hane.
Setelah anoa tersebut dirawat dan dipelihara oleh La Hane, kehidupan mereka berubah. La Hane menjadi anak pengembala anoa, semua anoa mereka tumbuh dan berkembang biak dengan baik sehingga ayah La Hane tidak perlu pergi merantau lagi.
Kelinci dan Kura-Kura
Dahulu kala, ada seekor kelinci yang populer karena kesombongannya. Ada seekor kura-kura yang pernah diejeknya lamban dan bodoh, menantang si kelinci sombong untuk adu lari cepat. Sebenarnya kura-kura tak mau berurusan dengan kelinci, tetapi ia ingin memberinya sedikit pelajaran.
Dengan penuh percaya diri, kelinci menyetujui tantangan kura-kura tersebut. Ia berpikir mana mungkin kura-kura yang berjalan super lambat itu bisa mengalahkannya. Kemudian, mereka sepakat untuk menentukan jalur panjang yang akan dilewati untuk adu lari.
Pertandingan keduanya tak ayal mengundang penasaran hewan-hewan yang lain. Mereka semua juga ingin menyaksikan bagaimana si kura-kura bisa mengalahkan kelinci. Para hewan menunjukkan dukungannya terhadap si kura-kura karena mereka juga tidak menyukai sifat kelinci yang sombong itu.
Seekor kera ditunjuk sebagai wasit untuk mengawasi jalannya pertandingan tersebut. Saat perlombaan baru saja dimulai, kelinci pun melesat jauh meninggalkan kura-kura. Tak ingin menyerah begitu saja, kura-kura tetap berusaha sekuat tenaga dan menambah kecepatan larinya.
Karena merasa kura-kura masih tertinggal jauh di belakangnya, di tengah-tengah waktu perlombaan dia memutuskan untuk istirahat dan tertidur. Namun saat terbangun, kelinci sungguh kaget karena ternyata kura-kura telah sampai di garis finis. Mendapatkan fakta tersebut, para hewan lain pun bersorak gembira dan si kelinci pulang dengan rasa malu.
Melalui cerita pendek untuk anak ini, ada beberapa hal yang bisa Anda ajarkan pada si kecil. Satu di antaranya adalah untuk tidak menyombongkan diri karena kelebihan yang dimiliki. Akan lebih baik jika kelebihan tersebut digunakan untuk membantu bukan malah merendahkan orang lain.
Selain itu, cerita untuk anak ini mengajarkan si kecil untuk tidak berkecil hati jika ada orang yang merendahkan dirinya. Besarkan hatinya dan bantu dia untuk membuktikan bahwa dia bisa melakukannya.
Advertisement
Maya yang Suka Berbohong
Maya adalah gadis berusia enam tahun. Setiap pagi, Maya diantarkan ayahnya ke sekolah. Sebelum berangkat sekolah, Maya diberi bekal dan uang saku oleh ibu.
"Uangnya tidak boleh dihabiskan ya, Maya. Kamu harus menyisihkan Rp5.000 untuk ditabung," kata ibu setiap hari.
"Iya, Bu," ucap Maya.
Meski mengiyakan perkataan ibu, Maya ternyata tidak menepatinya. Ia selalu menghabiskan uang sakunya. Setiap pulang sekolah, ia mengatakan sudah menyimpan uang Rp5.000 di celengan penguin di kamar.
Ibu selalu bangga setiap mendengar perkataan Maya.
Suatu hari, Maya pulang dengan gembira seperti biasa. Namun, Maya melihat ibunya berdiri di depan rumah dengan muka kesal.
Ketika sampai di rumah, ibu langsung bertanya pada Maya.
"Kok celengan penguin Maya tidak ada isinya?" tanya ibu.
Maya panik. Ia tidak tahu harus menjawab apa karena selama ini ia selalu berbohong. Mau tidak mau, Maya harus mengakui kebohongannya pada ibu.
Ibu benar-benar marah. Akhirnya, uang saku Maya dikurangi oleh ibu selama beberapa bulan sebagai hukuman. Ia tidak bisa membeli jajan kesukaannya setiap hari.
Dapatkan artikel contoh cerita berbagai tema lain dengan mengeklik tautan ini.