Bola.com, Jakarta - Kekeringan merupakan satu di antara bencana alam yang memiliki dampak signifikan terhadap kehidupan manusia, ekosistem, dan ekonomi.
Dalam beberapa dekade terakhir, frekuensi dan intensitas kekeringan semakin meningkat, menimbulkan kerugian yang besar di berbagai belahan dunia.
Baca Juga
Advertisement
Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami penyebab-penyebab kekeringan agar dapat mengambil langkah-langkah pencegahan dan mitigasi yang efektif.
Perubahan iklim merupakan satu di antara penyebab utama kekeringan. Peningkatan suhu global akibat emisi gas rumah kaca mengubah pola cuaca dan mengurangi curah hujan di banyak daerah.
Selain itu, deforestasi yang tidak terkendali mengurangi kemampuan alam untuk menyimpan air, sehingga memperparah kondisi kekeringan.
Dengan memahami berbagai penyebab kekeringan ini, diharapkan kita dapat lebih bijak dalam mengelola sumber daya air dan menjaga kelestarian lingkungan untuk mengurangi risiko kekeringan di masa depan.
Berikut sembilan penyebab kekeringan yang perlu diketahui, Senin (24/6/2024).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Penyebab Kekeringan
Perubahan Iklim
Perubahan iklim yang disebabkan oleh peningkatan gas rumah kaca seperti karbon dioksida dan metana telah mengakibatkan pola cuaca yang tidak menentu.
Peningkatan suhu global menyebabkan penguapan air yang lebih cepat dari permukaan tanah dan perairan, serta mengurangi curah hujan di beberapa wilayah.
Hal ini berdampak pada berkurangnya ketersediaan air yang dapat menyebabkan kekeringan.
Deforestasi
Penebangan hutan secara masif mengurangi kemampuan alam untuk menahan air hujan dan mengisi kembali sumber air tanah.
Pohon dan vegetasi berperan penting dalam siklus air melalui proses evapotranspirasi. Ketika hutan ditebang, proses ini terganggu, menyebabkan penurunan kelembapan tanah dan akhirnya kekeringan.
Pengelolaan Air yang Buruk
Pengelolaan air yang tidak efisien, seperti irigasi yang berlebihan, penggunaan air yang boros, dan pengelolaan reservoir yang tidak optimal, dapat menyebabkan kekeringan.
Penggunaan air yang tidak terencana dan berlebihan menguras sumber daya air lebih cepat daripada kemampuan alam untuk mengisi ulang.
Advertisement
Penyebab Kekeringan
Pertumbuhan Penduduk
Pertumbuhan penduduk yang pesat meningkatkan permintaan akan air untuk kebutuhan domestik, industri, dan pertanian.
Sumber daya air yang terbatas menjadi semakin tertekan, terutama di daerah yang sudah rentan terhadap kekeringan.
Peningkatan konsumsi air ini memperparah kondisi kekeringan ketika pasokan air tidak mencukupi.
Pertanian Intensif
Praktik pertanian yang tidak berkelanjutan, seperti penggunaan air yang berlebihan untuk irigasi dan pengolahan tanah yang tidak tepat, dapat mengurangi kelembapan tanah.
Tanah yang terdegradasi kehilangan kemampuan untuk menahan air, yang menyebabkan penurunan produktivitas pertanian dan kekeringan.
Penggunaan Air Tanah
Berlebihan Penggunaan air tanah yang berlebihan untuk irigasi, industri, dan konsumsi domestik dapat menguras akuifer lebih cepat daripada laju pengisiannya.
Pengurasan air tanah yang tidak terkendali ini menyebabkan penurunan muka air tanah, mengakibatkan sumur-sumur mengering dan memperburuk kondisi kekeringan.
Penyebab Kekeringan
Urbanisasi
Proses urbanisasi yang cepat mengubah lanskap alam menjadi area beton dan aspal, yang mengurangi kemampuan tanah untuk menyerap air hujan.
Sistem drainase yang buruk juga dapat menyebabkan air hujan cepat mengalir ke sungai dan laut tanpa sempat meresap ke dalam tanah, mengurangi pengisian ulang air tanah dan menyebabkan kekeringan di perkotaan.
Fenomena Alam
Fenomena alam seperti El Niño dapat menyebabkan perubahan pola cuaca yang signifikan. El Niño, misalnya, sering kali mengakibatkan penurunan curah hujan di beberapa daerah, sementara La Niña dapat menyebabkan peningkatan curah hujan di daerah lain. Variasi ini dapat menyebabkan kekeringan berkepanjangan di wilayah yang terpengaruh.
Pola Hidrologi yang Tidak Menentu
Variabilitas alami dalam pola hidrologi, seperti siklus musiman dan tahunan yang tidak menentu, juga dapat berkontribusi terhadap kekeringan.
Pola curah hujan yang tidak dapat diprediksi membuat sulit untuk mengelola sumber daya air secara efektif, sehingga wilayah tertentu lebih rentan terhadap kekeringan.
Yuk, baca artikel penyebab lainnya dengan mengeklik tautan ini.
Advertisement