Sukses


Arti Pagu Anggaran beserta Jenis dan Proses Penentuannya

Bola.com, Jakarta - Pagu anggaran adalah batas maksimum pengeluaran atau alokasi dana yang telah ditentukan untuk suatu keperluan dalam sebuah anggaran.

Pagu anggaran biasanya digunakan dalam konteks pemerintahan, organisasi, atau perusahaan untuk memastikan bahwa pengeluaran tidak melebihi dana yang telah dianggarkan atau disetujui sebelumnya.

Pagu anggaran ini bisa berlaku untuk berbagai tingkat pengeluaran, mulai keseluruhan anggaran tahunan sebuah organisasi atau pemerintah, hingga pengeluaran untuk proyek atau departemen tertentu.

Pagu anggaran membantu dalam mengontrol dan mengelola keuangan agar tetap sesuai dengan rencana dan tujuan yang telah ditetapkan.

Agar lebih paham lagi, berikut jenis dan cara membuat pagu anggaran, Senin (1/7/2024).

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Jenis-Jenis Pagu Anggaran

Pagu Indikatif

Pagu indikatif ini merupakan satu di antara dari bagian yang ada di dalam pagu anggaran. Untuk pagu indikatif ini umumnya dibuat pada bulan Maret atau bulan ketiga.

Pagu indikatif juga merupakan satu di antara Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) yang nantinya akan diberikan oleh lembaga pemerintah sebagai pedoman dalam menyusun Renja atau Rencana Kerja.

Lembaga pemerintah atau Kementerian dalam kurun waktu selama satu tahun ke depan yang mana setiap tahunnya pagu tersebut akan selalu dibuat.

Pagu Definitif

Sama seperti pagu indikatif, pagu definitif ini merupakan bagian dari pagu anggaran yang ada di dalam APBN.

Pagu definitif merupakan satu di antara jenis pagu anggaran yang digunakan sebagai alokasi anggaran. Penetapan pagu definitif ini dilakukan pada bulan November.

Untuk menetapkan suatu pagu anggaran, tidak dapat dilakukan secara sembarangan dan sepihak, akan tetapi harus melibatkan unsur pimpinan dan kontribusi dari pelaksana kegiatan atau pelaksana anggaran.

Pada umumnya sebelum melakukan penyusunan pagu indikatif, terlebih dahulu kementerian atau lembaga organisasi menetapkan "baseline".

Adapun maksud baseline dalam menentukan sebuah anggaran adalah untuk melihat dan mengamati titik acuan tetap (garis dasar) yang digunakan untuk tujuan perbandingan.

3 dari 4 halaman

Proses Penetapan Pagu Anggaran di Dalam Menetapkan APBN di Indonesia

  • Reviu atau tinjauan angka dasar (baseline) untuk menetapkan pagu indikatif yang berlangsung pada bulan Maret atau April tahun berjalan.
  • Pertemuan tiga pihak atau yang disebut dengan trilateral meeting, yang nantinya akan menyusun RKP atau Rencana Kerja Pemerintah dan juga Renja K/L atau Rencana Kerja Kementerian atau Lembaga.
  • Melakukan pembicaraan pendahuluan RAPBN di DPR untuk menetapkan pagu anggaran pada bulan Juli. Sebagai informasi, pagu anggaran kementerian atau lembaga K/L adalah batas tertinggi anggaran yang dialokasikan kepada K/L dalam rangka penyusunan RKAKL. Pagu anggaran K/L ini disusun oleh Kementerian Keuangan bersama dengan Bappenas setelah berkoordinasi dengan DPR melalui pembicaraan pendahuluan.
4 dari 4 halaman

Tata Cara Menetapkan Baseline pada Sebuah Organisasi

a. Mengidentifikasi Indikator Kinerja Organisasi

Langkah awal yang harus dilakukan sebelum menetapkan baseline adalah melakukan identifikasi indikator kinerja organisasi.

Dalam hal ini, kita harus tahu nilai dan tujuan dari sebuah organisasi, kemudian setelah diidentifikasi target apa yang ingin dicapai selanjutnya menetapkannya sebagai titik awal penyusunan pagu.

b. Mengumpulkan Data Dukung

Tahap selanjutnya adalah mengumpulkan data dukung yang cukup untuk mengetahui tingkat kinerja organisasi. Makin banyak data organisasi yang dimiliki, akan makin akurat dalam menemukan rata-rata tingkat kinerja organisasi berdasarkan baseline.

c. Menentukan Sampel Data

Ketika merancang baseline organisasi satuan kerja, selanjutnya penting untuk menentukan jumlah sampel data yang akan digunakan.

Perlu diingat, terlalu banyak sampel data maka menyebabkan baseline menjadi luas, tetaoi hal ini menimbulkan angka yang kurang akurat dalam menilai kinerja organisasi.

d. Menentukan Nilai Rata-rata Kinerja

Setelah menentukan informasi dan sampel data yang cukup, tahap selanjutnya adalah menentukan nilai rata-rata kinerja organisasi.

Hasil dari nilai rata-rata kinerja ini dapat mencerminkan kinerja organisasi sehingga bisa digunakan sebagai pembanding jika terjadi perubahan jumlah produksi ke depannya.

 e. Menetapkan Baseline Organisasi

Selanjutnya tinggal menetapkan baseline organisasi yang telah dibuat. Dengan menggunakan baseline, K/L atau satker organisasi dapat mengetahui tujuan baik jangka pendek maupun jangka panjang.

Ketika organisasi yang dikelola makin berkembang, jangan lupa untuk membandingkan kinerja organisasi dalam periode-periode sebelumnya lewat baseline. Jadi, perusahaan dapat mengetahui serta mengevaluasi hal apa saja yang ternyata efektif bagi operasional dan mana yang tidak.

 

Yuk, baca artikel arti lainnya dengan mengikuti tautan ini.

Video Populer

Foto Populer