Bola.com, Jakarta - Bulan Juli selalu membawa suasana yang khas, dengan langit biru cerah dan sinar matahari yang hangat menyapa.
Di tengah keindahan musim ini, puisi bulan Juli menjadi media yang sempurna untuk mengekspresikan perasaan dan pengalaman.
Baca Juga
Advertisement
Puisi-puisi tentang bulan Juli sering menggambarkan kegembiraan musim panas, keindahan alam, dan momen-momen kebersamaan yang penuh makna.
Setiap baitnya seakan membawa kita pada perjalanan emosional yang menyentuh hati, mengajak kita merenung dan menghargai setiap detik dalam kehidupan.
Melalui puisi bulan Juli, kita dapat merasakan kedalaman perasaan penulisnya, serta menemukan inspirasi untuk menjalani hari-hari dengan penuh semangat dan rasa syukur.
Berikut lima contoh puisi bulan Juli, indah dan bermakna, Selasa (2/7/2024).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Senandung Juli
Di bawah langit Juli yang cerah
Mentari tersenyum, mengusir lelah
Angin lembut menyapa dedaunan
Membawa wangi bunga di pekarangan
Burung-burung berkicau riang
Di antara awan putih mengambang
Menyanyikan lagu tentang kebebasan
Mengiringi langkah dalam kedamaian
Senja datang dengan warna keemasan
Menutup hari dengan kehangatan
Malam pun tiba membawa bintang
Menghias langit, menambah tenang
Bulan Juli, penuh makna dan cerita
Menggugah hati, mengajak merenung sejenak
Dalam tiap detiknya yang indah
Kita temukan kebahagiaan sederhana dan nyata.
Advertisement
Rindu di Ujung Juli
Di ujung bulan Juli, malam berbisik
Angin sepoi membelai lembut sepi
Bintang gemintang tersenyum samar
Mengiringi rindu yang tak kunjung pudar
Mentari tenggelam di ufuk barat
Menyisakan jejak merah saga
Dalam heningnya senja yang syahdu
Terdengar nyanyian hati yang pilu
Ranting-ranting menari perlahan
Dalam irama bulan yang tenang
Kisah-kisah terlukis di langit malam
Mengajak jiwa berkelana dalam diam
Di tiap sudut bulan Juli yang merindu
Tersembunyi kenangan yang tak terucap
Pada malam-malam panjang yang sejuk
Kita temukan arti cinta yang abadi dan teguh.
Juli Memanggil
Juli menyapa, mentari bersinar cerah
Memancarkan rona hangat, mengusir kabut kelam
Langit biru membentang, tanpa awan yang menghalang
Pesona alam terpancar, jiwa terasa ringan
Angin sepoi bertiup, membawa aroma harum
Daun-daun menari riang, diiringi alunan merdu
Burung-burung bernyanyi, bersahutan dengan gembira
Simfoni alam mengalun, membawa kebahagiaan
Bunga-bunga bermekaran, memamerkan keindahan
Warna-warni mencolok, memanjakan mata yang memandang
Kupu-kupu beterbangan, hinggap dari satu bunga ke bunga lain
Menambah keindahan alam, bagaikan lukisan yang nyata
Juli, bulan penuh pesona
Membawa keceriaan dan semangat baru
Mengajak untuk keluar, menikmati keindahan alam
Dan mensyukuri setiap momen yang ada
Di bulan Juli ini, mari kita ciptakan kenangan indah
Bersama orang-orang terkasih, berbagi tawa dan cerita
Semoga Juli selalu membawa kebahagiaan dan kedamaian
Bagi semua insan di seluruh dunia.
Advertisement
Cintaku di Bulan Juli
Empat puluh tujuh tahun lalu
Di bulan Juli nan keramat
Aku hadir
Menyapa lembut dunia nan indah
Tapak kehidupan insan petualang
Mengembara mencari cinta
Bulan penuh berkah
Yang menunjukkan arah dan tujuan
Ke mana kaki kan melangkah
Mencari hidup penawar hati
Aku tak tahu
Seberapa nikmat yang sudah ku teguk
Seberapa amal yang sudah terulur
Aku terus bertanya
Dan terus berlangkah
Dalam pijakan tak pasti.
Tawa di Bulan Juli
Tak pernah ada tawa
Seindah tawa di bulan Juli
Mengembang rekah
Melengkung di atas bibir tipis
Mencipta tenang bagi hati
Membawa teduh pada hari
Tak pernah ada gelak
Seriuh kelakar di bulan Juli
Meramai dalam sunyi malam
Memecah sepi diri
Membungkam senyap jiwa
Hanya ada sunggingan elok tanpa seringai
Lantas tawa berlalu mengikuti Juli yang habis
Pagi mulai merindu malam
Malam memeluk fajar tak terelak
Sunyi kembali melantunkan sepi
Tutur takluk pada hening
Dan rindu berkubang luka
Tak pernah ada lara
Senelangsa penghabisan Juli
Remuk seketika
Menghapus tawa
Melara duka memuram rupa
Terpuruk getir sepanjang musim
Benar saja
Tak pernah ada tawa
Seindah tawa di bulan Juli
Lagi
Dapatkan artikel contoh puisi berbagai tema lain dengan mengeklik tautan ini.
Advertisement