Bola.com, Yogyakarta - Tim beregu campuran China berhasil meraih juara di BNI Badminton Asia Junior Championships 2024. Namun, kemenangan itu terasa hambar menyusul berpulangnya satu di antara pemain tunggal andalan, Zhang Zhi Jie.
Zhang mengembuskan napas terakhir pada Minggu (30/6/2024). Pebulutangkis berusia 17 tahun itu meninggal dunia setelah kolaps saat bertanding melawan wakil Jepang pada fase grup di GOR Amongrogo, Yogyakarta.
Baca Juga
Catatan Apik Dewa United dan Arema FC di BRI Liga 1 2024/2025: Mengintip Peluang ke Papan Atas
Hasil Liga Spanyol: Kylian Mbappe dan Rodrygo Impresif, Real Madrid Bungkam Sevilla dan Geser Barcelona dari Peringkat Kedua
Hasil Liga Inggris: Dipaksa Imbang Everton, Chelsea Gagal Kudeta Liverpool dari Puncak
Advertisement
Duka pun masih menyelimuti skuad Negeri Tirai Bambu. Ekspresi Kesedihan terpancar di wajah para atlet dan ofisial tim saat naik podium. Pelatih tunggal putra China, Zhang Qi, membawa jersey mendiang Zhang Zhi Jie sebagai persembahan terakhir.
Momen itu membuat seluruh penggawa China terharu hingga meneteskan air mata. Para kontestan yang naik podium yakni Malaysia, Indonesia, dan Korea Selatan juga memberikan ucapan belasungkawa kepada tim beregu campuran China selepas acara pengalungan medali BNI Badminton Asia Junior Championships 2024.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Tekuk Korea Selatan 3-1
Tim beregu China mengunci gelar juara seusai mengalahkan Korea Selatan dengan skor 3-1. Ini menjadi titel kesembilan China sepanjang sejarah Badminton Asia Junior Championships 2024. Sebelumnya mereka juara pada 2008, 2010, 2011, 2013, 2014, 2015, 2016, dan 2018.
Skuad China memperoleh poin dari Hu Ke Yuan/Lin Xiang Yi (ganda putra), Wang Zi Jun (tunggal putra), dan Chen Fan Shu Tian/Liu Jia Yue (ganda putri).
Pasangan Hu/Lin membuka keunggulan China setelah mengalahkan pasangan Korea Selatan, Lee Hyeong Woo/Lee Jong Min dengan 21-14, 21-19. Tim asal Negeri Ginseng sempat menyamakan kedudukan selepas tunggal putri China, Xu Wen Jing, keok di tangan Kim Min Sun tiga gim 7-21, 21-19, 14-21.
China kemudian tancap gas dengan meraih dua poin tambahan dari Wang Zi Jun yang melibas tunggal putra Korea Selatan, Lee Sun Jin dengan skor 21-13, 21-8.
Pasangan Chen/Liu menjadi penentu usai mengatasi perlawanan ganda putri Korea Selatan, Kim Min Ji/Yeon Seo Yeon, dua gim langsung dengan skor 21-16, 22-20.
Advertisement
Indonesia Semifinalis
Sementara itu, tim beregu campuran Indonesia harus puas sebagai semifinalis di BNI Badminton Asia Junior Championships 2024. Skuad Merah-Putih takluk 1-3 dari Korea Selatan dalam laga empat besar, Senin (1/7/2024).
Meski gagal berdiri di podium tertinggi, kapten tim Indonesia, Bismo Raya Oktora mengaku bangga dengan perjuangan rekan-rekannya. Jawara Seleknas 2023 itu berharap skuad Indonesia tetap semangat dan berjuang untuk mengejar prestasi di nomor individual.
“Semua pemain yang tampil sudah memberikan yang terbaik. Saya mengapresiasi semua kerja keras yang dilakukan. Diharapkan tren ini dibawa sampai nomor individual nantinya,” ungkap Bismo Raya Oktora.
Apresiasi
Hal senada disampaikam Mutiara Ayu Puspitasari. Dia senang dan mengapresiasi perjuangan timnya di lapangan. Berstatus juara bertahan di nomor individual, Mutiara berharap dapat mengulang prestasi apik di Kota Gudeg.
“Bersyukur kami bisa memperoleh medali perunggu. Perjuangan yang luar biasa, sebagai kapten saya mengapresiasi mereka dan saya berharap para pemain bisa fokus untuk mempersiapkan di sektor perorangan,” ujar Mutiara.
Manajer tim Indonesia, Eddy Prayitno juga memberikan apresiasi kepada kinerja skuad Merah-Putih. Meski hanya finis di empat besar, para pemain yang diturunkan sudah memberikan permainan terbaik. Hasil ini gagal mengulang prestasi di 2023 dengan menjadi runner-up.
“Apresiasi setinggi-tingginya buat para pemain. Mereka sudah memberikan yang terbaik. Saya berharap mereka bisa bermain lebih baik lagi di nomor perorangan,” ucap Eddy Prayitno.
Advertisement