Bola.com, Jakarta - Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) akan meninjau ulang standar operasional (SOP) dan kebijakan medis menyusul insiden meninggalnya pebulutangkis muda China, Zhang Zhi Jie, pada Badminton Asia Junior Championships di Indonesia. Lambatnya penanganan atau intervensi darurat oleh petugas dianggap sebagai penyebabnya.
Dalam unggahan resmi di laman ofisial Instagram-nya, BWF kembali berbela sungkawa atas meninggalnya Zhang Zhi Jie. Mereka menegaskan bahwa pihak federasi sudah memiliki pedoman atau instruksi medis standar, meski penerapan protokol bergantung pada lokasi dan panitia kejuaraan.
Advertisement
"Kematian Zhang di Kejuaraan Bulutangkis Junior Asia di Yogyakarta, Indonesia pada tanggal 30 Juni adalah kejadian yang tragis, dan kami mengambil semua langkah yang diperlukan untuk meninjau masalah ini secara menyeluruh dengan berkonsultasi dengan Bulutangkis Asia dan Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI)," tulis BWF.
"Meskipun Kejuaraan Bulutangkis Junior Asia berada di bawah yurisdiksi Badminton Asia, BWF memiliki seperangkat pedoman dan instruksi medis yang dapat digunakan oleh badan pengatur lain (regional atau nasional) yang menjadi tuan rumah turnamen yang disetujui BWF. Namun, cara penerapan protokol dan praktik medis ini di lokasi acara bergantung pada masing-masing badan pengelola."
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Tunggu Laporan Badminton Asia dan Penyelenggara
BWF tampak mendalami betul insiden mengenaskan ini. Pihaknya saat ini masih menunggu laporan dari Badminton Asia dan penyelenggara untuk kemudian menilai apakah SOP medis yang diberlakukan di turnamen tersebut sudah tepat.
Kemudian, BWF akan mengambil sikap taktis dan krusial, di antaranya apakah diperlukan perubahan pedoman emergency seperti intervensi medis saat keadaan darurat.
"BWF menunggu laporan resmi dari Badminton Asia dan Komite Penyelenggara Lokal untuk menilai apakah prosedur medis yang benar telah diikuti dalam memberikan bantuan kepada Zhang ketika dia terjatuh di lapangan."
"Menurut pedoman, dokter turnamen, di bawah arahan wasit, mempunyai tanggung jawab untuk merespons keadaan darurat di lapangan, termasuk dugaan serangan jantung, dan dalam skenario ini, memberikan intervensi hingga layanan medis yang tepat tersedia (misalnya ambulans)."
"Setelah peninjauan kami selesai, kami akan menentukan apakah aspek tertentu dari pedoman ini perlu diubah."
Advertisement
Personel Harus Siap
BWF menegaskan ketika pedoman penanganan medis ini diterapkan maka semua personel yang terlibat dalam sebuah kejuaraan atau pertandingan harus siap setiap saat untuk melakukan tindakan secepat mungkin.
"Ketika menerapkan pedoman ini, ditegaskan kembali bahwa semua personel harus siap setiap saat untuk menanggapi semua intervensi medis yang diperlukan, termasuk keadaan darurat, sesegera mungkin."
"Peninjauan yang ada, yang dimulai awal tahun ini, mengevaluasi kebijakan dan prosedur BWF mengenai intervensi darurat oleh dokter turnamen untuk memastikan perawatan yang paling tepat dan tepat waktu, akan mencakup temuan dari penilaian BWF dan laporan Badminton Asia," tulis BWF mengakhiri.