Bola.com, Jakarta - Lifter Indonesia, Eko Yuli Irawan berencana untuk membawa kipas angin portabel ke Olimpiade Paris 2024 pada 26 Juli-11 Agustus tahun ini. Apa penyebabnya?
Kampung Atlet Olimpiade Paris 2024 tidak menyediakan pendingin ruangan atau AC lantaran demi lingkungan dan emisi karbon rendah.
Advertisement
Eko Yuli menjadi satu dari 29 atlet Tim Indonesia yang akan berkancah di Olimpiade Paris. Pria berusia 34 tahun itu bakal turun di cabang olahraga (cabor) angkat besi nomor 61kg.
"Ya, mudah-mudahan masih aman. Cocok juga untuk kami di Indonesia yang cuacanya panas," ujar Eko Yuli di Djakarta Theatre XXI, Jakarta Pusat, pada Jumat (5/7/2024).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Ambil Positifnya
"Jadi, mungkin malah menjadi nilai positif. Saya lebih nyaman untuk menurunkan berat badan kalau hawanya panas," imbuh Eko Yuli, yang sudah berpengalaman bermain dalam empat Olimpiade itu.
"Jadi, lebih cepat untuk berkeringat. Jadi saya mengambil positifnya saja. Mungkin mengakalinya dengan mencari kipas asing portabel membawanya dari sini," jelasnya.
Eko Yuli masih kelebihan berat badan untuk Olimpiade Paris. Atlet kelahiran Metro, Lampung, itu masih harus menurunkan hingga 7kg untuk berlomba di kelas 61kg.
Advertisement
Berat Masih 68Kg
"Ya, masih di angka 68kg. Pekan depan, saya mulai menurunkan berad badan. Dari angkat besi,l terbang ke Paris pada 21 Juli 2024 untuk training camp lebih dulu. Sebelum terbang, minimal sudah 66kg," ungkap Eko Yuli.
"Untuk persiapan sudah lebih baik dari sebelumnya. Pemulihan juga telah berjalan bagus. Memang belum 100 persen, tapi sudah menunjukkan perbaikan. Mudah-mudahan sebulan terakhir bisa siap di Olimpiade Paris," jelasnya.
Sepanjang keikutsertaannya di Olimpiade sejak 2008, Eko Yuli sudah menyumbangkan empat medali untuk Tim Indonesia yang terdiri dari dua medali perak dan dua medali perunggu.