Sukses


6 Penyebab Mata Silinder yang Perlu Diketahui

Bola.com, Jakarta - Mata silinder, atau astigmatisme, adalah kondisi umum yang sering kali menimbulkan gangguan penglihatan yang dapat memengaruhi kualitas hidup sehari-hari. Banyak orang mengalami mata silinder tanpa menyadari penyebabnya dan bagaimana cara mengatasinya.

Kondisi ini terjadi ketika permukaan kornea atau lensa mata memiliki kelengkungan yang tidak merata sehingga cahaya yang masuk tidak dapat difokuskan dengan benar pada retina. Akibatnya, penglihatan menjadi buram atau terdistorsi pada berbagai jarak.

Penyebab mata silinder bisa bervariasi, dari faktor genetik hingga cedera mata atau penyakit tertentu.

Dalam banyak kasus, astigmatisme merupakan kondisi bawaan yang diwariskan dalam keluarga. Namun, faktor-faktor lain seperti trauma pada mata, operasi mata, atau penyakit seperti keratoconus juga dapat menyebabkan perkembangan mata silinder.

Penting untuk mengenali gejala-gejala dan melakukan pemeriksaan rutin agar kondisi ini dapat dideteksi dan ditangani dengan tepat.

Dengan pemahaman yang lebih baik tentang penyebab mata silinder, diharapkan kamu dapat mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menjaga kesehatan mata dan meningkatkan kualitas penglihatan.

Berikut enam penyebab mata silinder yang perlu diketahui, Kamis (11/8/2024).

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Penyebab Mata Silinder

1. Bentuk Kornea yang Tidak Sempurna

Penjelasan: Astigmatisme sering kali disebabkan oleh bentuk kornea yang tidak sempurna. Idealnya, kornea memiliki bentuk yang simetris dan bulat, seperti bola sepak. Namun, pada mata silinder, kornea memiliki bentuk yang lebih oval, seperti bola rugby.

Ketidaksempurnaan ini menyebabkan cahaya yang masuk ke mata tidak difokuskan dengan benar pada retina sehingga menghasilkan penglihatan yang kabur atau terdistorsi.

Dampak: Bentuk kornea yang tidak sempurna dapat memengaruhi penglihatan pada berbagai jarak. Penderita astigmatisme mungkin mengalami kesulitan melihat objek yang jauh maupun dekat dengan jelas.

Tingkat keparahan astigmatisme bervariasi, dan pada beberapa kasus, koreksi dengan kacamata atau lensa kontak mungkin diperlukan untuk membantu meningkatkan penglihatan.

2. Keturunan atau Faktor Genetik

Penjelasan: Astigmatisme sering kali memiliki komponen genetik. Jika satu di antara atau kedua orang tua memiliki astigmatisme, ada kemungkinan besar bahwa anak-anak mereka juga akan mengembangkan kondisi ini.

Genetik berperan dalam menentukan bentuk dan struktur mata, termasuk kornea dan lensa.

Dampak: Faktor keturunan dapat memengaruhi perkembangan astigmatisme sejak usia dini. Oleh karena itu, penting untuk memantau kesehatan mata anak-anak secara rutin dan melakukan pemeriksaan mata berkala untuk mendeteksi dan mengoreksi masalah penglihatan sejak dini.

3 dari 4 halaman

Penyebab Mata Silinder

3. Cedera atau Operasi Mata

Penjelasan: Cedera pada mata atau operasi mata tertentu dapat mengubah bentuk kornea dan menyebabkan astigmatisme.

Luka, goresan, atau bekas jahitan pada kornea dapat mengakibatkan ketidaksempurnaan bentuk, yang pada akhirnya menyebabkan gangguan dalam fokus cahaya.

Dampak: Cedera atau operasi mata yang memengaruhi bentuk kornea dapat menyebabkan astigmatisme sementara atau permanen.

Pemulihan dari cedera atau operasi mungkin memerlukan waktu, dan dalam beberapa kasus, prosedur tambahan mungkin diperlukan untuk memperbaiki penglihatan.

4. Penyakit Mata Tertentu

Penjelasan: Beberapa penyakit mata, seperti keratoconus, dapat menyebabkan astigmatisme.

Keratoconus adalah kondisi di mana kornea secara bertahap menipis dan berubah bentuk menjadi kerucut, yang menyebabkan penglihatan terdistorsi. Kondisi ini biasanya berkembang pada masa remaja atau dewasa muda dan dapat memburuk seiring waktu.

Dampak: Penyakit mata seperti keratoconus memerlukan perhatian medis yang tepat. Penanganan mungkin melibatkan penggunaan kacamata khusus, lensa kontak, atau prosedur bedah untuk memperbaiki bentuk kornea dan meningkatkan penglihatan.

4 dari 4 halaman

Penyebab Mata Silinder

5. Pertumbuhan Mata yang Tidak Normal

Penjelasan: Pertumbuhan mata yang tidak normal selama masa kanak-kanak atau remaja dapat menyebabkan astigmatisme.

Ketidakseimbangan dalam pertumbuhan bagian-bagian mata, seperti kornea atau lensa, dapat mengakibatkan bentuk yang tidak simetris dan menyebabkan gangguan penglihatan.

Dampak: Astigmatisme yang disebabkan oleh pertumbuhan mata yang tidak normal sering kali terdeteksi selama pemeriksaan mata rutin.

Koreksi dengan kacamata atau lensa kontak dapat membantu memperbaiki penglihatan, dan penting untuk memantau perkembangan mata anak-anak secara berkala.

6. Kebiasaan dan Lingkungan

Penjelasan: Beberapa kebiasaan atau faktor lingkungan juga dapat berkontribusi pada perkembangan astigmatisme. Misalnya, kebiasaan membaca dalam pencahayaan yang buruk, terlalu sering menatap layar gadget, atau tidak menjaga kebersihan lensa kontak dapat memengaruhi kesehatan mata.

Dampak: Kendati faktor lingkungan dan kebiasaan tidak selalu menjadi penyebab langsung astigmatisme, itu dapat memperburuk kondisi mata yang sudah ada. Oleh karena itu, penting untuk menjaga kebiasaan yang baik dan lingkungan yang sehat untuk meminimalkan risiko gangguan penglihatan.

 

Yuk, baca artikel penyebab lainnya dengan mengeklik tautan ini.

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer