Bola.com, Denpasar - Peselancar Indonesia, Rio Waida, bersiap menuju Olimpiade Paris 2024. Peselancar yang dalam dua edisi terakhir Olimpiade selalu mewakili Indonesia tersebut, tetap fokus berlatih di kampung halamannya, Bali.
Saat pengukuhan digelar di Jakarta pada Rabu (10/7/2024), Rio Waida sedang berlatih di Kuta. Namun sayang ombak Pantai Kuta tidak bersahabat. Ia lebih memilih berlatih kebugaran di salah satu hotel yang ada di Pantai Kuta.
Advertisement
“Sebenarnya latihan surfing bisa 4-5 jam sehari, tergantung ombak. Kebetulan ombak sekarang masih kurang bagus,” terang Rio Waida saat bola.com di Mamaka Hotel Kuta.
Jika tidak bisa berlatih di Kuta, ia bisa memilih berlatih di kawasan Uluwatu. Yang jelas, ia sudah mempersiapkan dengan matang untuk Olimpiade 2024 Paris.
Selain teknik dan taktik serta keberuntungan, Rio Waida juga fokus untuk menambah massa ototnya jelang Olimpiade 2024 Paris. Namun ia tidak mau merasakan tegang dalam dirinya.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Persiapan Mental dan Fisik
Rio Waida yang merupakan peselancar berdarah Jember-Jepang tersebut sudah mempersiapkan mental serta fisik dengan matang.
“Kalau fisik seperti saya latihan di gym. Saya fokus memperkuat kondisi fisik dan massa otot,” jelasnya.
“Kalau mental bertanding saya, saya harus bisa menciptakan suasana yang happy setiap hari. Saya harus bisa melakukan apa yang membuat saya senang agar tidak tegang. Jujur, saya sangat excited bisa kembali berlatih di Bali untuk persiapan Olimpiade kedua saya,” tambah Rio Waida.
Jika tidak ada halangan, Rio Waida dan Tim Selancar Indonesia akan berangkat ke Tahiti pada 18 Juli. Ia mengaku harus beradaptasi dengan cuaca serta ombak di sana sebelum pertandingan pada 27 Juli.
Advertisement
Target Medali
Target Rio Waida adalah meraih emas di Olimpiade 2024 Paris, selain mimpinya menjadi juara dunia World Surf League (WSL) suatu saat nanti. Saat Olimpiade 2020 Tokyo, langkah Rio Waida terhenti di ronde ketiga.
Saat itu peselancar berusia 24 tahun tersebut dikalahkan peselancar tuan rumah Kanoa Igarashi. “Saya mau dapat emas disana. Tapi tidak ada lawan mudah. Semua lawan bagi saya sulit,” tegasnya.
Pindah Latihan ke Sumbawa Sebelum ke Tahiti
Dalam beberapa hari ke depan, ombak di Kuta dan sekitarnya masih kurang bersahabat untuk Rio Waida. Ia pun menegaskan jika pekan depan akan mencoba ombak di pulau lain.
“Kemungkinan saya ke Lombok atau Sumbawa. Kebetulan gelombang sedang bagus jika ke daerah lain,” tuturnya.
Untuk karakter ombak di Tahiti, Rio Waida menyebut jika di Tahiti adalah jenis ombak kiri. Tahiti merupakan salah satu spot surfing terbaik di dunia. Ombaknya bisa mencapai ketinggian 12 meter.
Namun ada kalanya ombak kecil dan Rio Waida harus mempersiapkan segala kemungkinan yang ada. “Do my best saja. Saya harus bisa tampil maksimal dalam kondisi apapun. Disaat seperti ini, mental saya harus benar-benar siap dalam kondisi apapun,” tutupnya.
Advertisement