Sukses


7 Penyebab Mimisan yang Perlu Dipahami

Bola.com, Jakarta - Mimisan atau epistaksis adalah kondisi yang sering membuat khawatir banyak orang, terutama ketika terjadi secara tiba-tiba.

Kendati biasanya tidak berbahaya, mimisan bisa menjadi indikasi adanya masalah kesehatan yang perlu diperhatikan.

Kondisi ini bisa terjadi pada siapa saja, baik anak-anak maupun orang dewasa, dan memiliki berbagai penyebab yang mendasarinya. 

Satu di antara penyebab umum mimisan adalah kondisi lingkungan yang kering dan dingin, yang dapat menyebabkan iritasi pada selaput lendir hidung. Selain itu, mimisan bisa disebabkan oleh trauma fisik, seperti benturan atau mengorek hidung terlalu keras.

Dengan mengetahui berbagai penyebab mimisan, kamu dapat lebih waspada dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang diperlukan untuk menjaga kesehatan hidung dan mencegah terjadinya mimisan.

Simak tujuh penyebab mimisan yang perlu dipahami, berikut ini, Senin (15/7/2024).

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Penyebab Mimisan

1. Udara Kering

Udara kering adalah satu di antara penyebab paling umum dari mimisan. Ketika udara di lingkungan sekitar kering, terutama di musim dingin atau di daerah dengan kelembapan rendah, selaput lendir di dalam hidung bisa menjadi kering dan pecah-pecah. Kekeringan ini membuat pembuluh darah di hidung lebih rentan pecah dan menyebabkan mimisan.

Penggunaan pemanas ruangan atau AC juga dapat memperburuk kondisi ini karena itu dapat mengurangi kelembapan udara di dalam ruangan.

Untuk mengatasi udara kering, penggunaan pelembap udara di rumah atau kantor dapat membantu menjaga kelembapan selaput lendir hidung. Selain itu, mengoleskan sedikit petroleum jelly atau krim pelembap di dalam lubang hidung dapat mencegah kekeringan dan mengurangi risiko mimisan.

Minum cukup air dan menjaga hidrasi tubuh juga penting untuk mencegah kekeringan selaput lendir.

2. Trauma atau Cedera pada Hidung

Trauma atau cedera langsung pada hidung adalah penyebab lain yang umum dari mimisan. Benturan atau pukulan pada hidung dapat merusak pembuluh darah di dalam hidung, menyebabkan mereka pecah dan mengeluarkan darah.

Cedera ini bisa terjadi akibat olahraga kontak, kecelakaan, atau bahkan tindakan sederhana seperti menggaruk hidung terlalu keras atau membersihkan hidung secara agresif.

Untuk mencegah mimisan akibat trauma, penting untuk melindungi hidung saat berpartisipasi dalam aktivitas fisik yang berisiko.

Menggunakan alat pelindung seperti masker wajah saat berolahraga atau bekerja di lingkungan berbahaya dapat membantu mengurangi risiko cedera pada hidung. Selain itu, berhati-hatilah saat membersihkan hidung atau menggosoknya untuk menghindari cedera yang tidak disengaja.

3. Infeksi Saluran Pernapasan Atas

Infeksi saluran pernapasan atas, seperti flu atau sinusitis, dapat menyebabkan peradangan dan iritasi pada selaput lendir hidung, yang meningkatkan risiko mimisan.

Infeksi ini sering disertai dengan gejala seperti hidung tersumbat, pilek, dan bersin, yang dapat membuat pembuluh darah di hidung lebih rentan pecah. Selain itu, seringnya mengeluarkan ingus atau bersin keras selama infeksi dapat meningkatkan tekanan pada pembuluh darah dan menyebabkan mimisan.

Untuk mengurangi risiko mimisan selama infeksi saluran pernapasan atas, penting untuk menjaga hidrasi dan menggunakan humidifier untuk melembapkan udara.

Obat-obatan yang membantu meredakan gejala infeksi, seperti dekongestan atau antihistamin, juga dapat mengurangi peradangan dan risiko mimisan.

Jika mimisan terjadi secara berulang selama infeksi, konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat.

3 dari 4 halaman

Penyebab Mimisan

4. Alergi

Alergi adalah penyebab umum lain dari mimisan. Paparan terhadap alergen seperti serbuk sari, debu, bulu hewan, atau bahan kimia tertentu dapat menyebabkan peradangan dan iritasi pada selaput lendir hidung.

Reaksi alergi ini dapat membuat pembuluh darah di hidung lebih rapuh dan mudah pecah, terutama jika disertai bersin-bersin dan hidung tersumbat yang terus-menerus.

Mengelola alergi dengan menghindari pemicu dan menggunakan obat-obatan seperti antihistamin atau semprotan hidung kortikosteroid dapat membantu mengurangi peradangan dan risiko mimisan. Selain itu, menjaga kebersihan lingkungan dengan rutin membersihkan rumah dan menggunakan penjernih udara dapat mengurangi paparan terhadap alergen.

Berkonsultasi dengan dokter alergi bisa membantu dalam mendapatkan rencana perawatan yang lebih efektif.

5. Penggunaan Obat-obatan Tertentu

Beberapa obat dapat meningkatkan risiko mimisan dengan memengaruhi pembekuan darah atau menyebabkan iritasi pada selaput lendir hidung.

Contohnya termasuk obat pengencer darah seperti aspirin dan warfarin, serta obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) seperti ibuprofen. Obat-obatan ini dapat mengurangi kemampuan darah untuk membeku sehingga pendarahan lebih mudah terjadi saat ada cedera kecil pada hidung.

Jika penggunaan obat-obatan ini menyebabkan mimisan yang sering, penting untuk berbicara dengan dokter mengenai kemungkinan penyesuaian dosis atau penggunaan alternatif. Selain itu, penggunaan semprotan hidung dekongestan secara berlebihan juga dapat mengeringkan dan mengiritasi selaput lendir hidung, meningkatkan risiko mimisan.

Gunakan obat sesuai petunjuk dan hindari penggunaan jangka panjang tanpa saran medis.

4 dari 4 halaman

Penyebab Mimisan

6. Kelainan Pembuluh Darah atau Kondisi Medis

Beberapa kondisi medis dan kelainan pembuluh darah dapat membuat seseorang lebih rentan mengalami mimisan. Hemofilia, penyakit von Willebrand, dan kelainan darah lainnya yang memengaruhi pembekuan darah dapat menyebabkan mimisan yang sering dan sulit dihentikan.

Selain itu, hipertensi atau tekanan darah tinggi dapat menyebabkan pembuluh darah di hidung pecah lebih mudah, terutama jika tidak terkontrol dengan baik.

Pengelolaan kondisi medis yang mendasari penting untuk mengurangi risiko mimisan. Ini termasuk mengikuti rencana perawatan dan pengobatan yang diberikan oleh dokter, serta rutin memantau kondisi kesehatan.

Jika mengalami mimisan yang berulang dan sulit dihentikan, konsultasikan dengan dokter untuk evaluasi lebih lanjut dan penanganan yang tepat.

7. Faktor Lingkungan dan Kebiasaan

Faktor lingkungan seperti paparan asap rokok, polusi udara, atau bahan kimia iritan juga dapat menyebabkan mimisan dengan mengiritasi selaput lendir hidung. Selain itu, kebiasaan seperti seringnya mengorek hidung atau menggunakan semprotan hidung secara berlebihan dapat menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah di hidung.

Pola hidup yang kurang sehat, termasuk diet yang buruk dan kurangnya asupan vitamin, juga dapat memengaruhi kesehatan selaput lendir dan meningkatkan risiko mimisan.

Untuk mengurangi risiko mimisan akibat faktor lingkungan dan kebiasaan, penting untuk menghindari paparan terhadap iritan dan menjaga kebersihan hidung dengan lembut. Mengadopsi pola hidup sehat, termasuk diet seimbang yang kaya akan vitamin dan mineral, dapat membantu menjaga kesehatan selaput lendir hidung.

Jika mimisan sering terjadi, pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan saran dan perawatan yang tepat.

 

Yuk, baca artikel penyebab lainnya dengan mengeklik tautan ini.

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer