Sukses


7 Mitos Memakan Biji Jambu yang Perlu Diketahui

Bola.com, Jakarta - Mitos seputar memakan biji jambu sering kali menimbulkan kekhawatiran dan ketakpastian di kalangan masyarakat. Banyak yang percaya bahwa biji jambu dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti apendisitis, gangguan pencernaan, hingga racun yang berbahaya.

Kepercayaan-kepercayaan ini banyak diwariskan dari generasi ke generasi tanpa ada penjelasan ilmiah yang mendukungnya. Itulah mengapa, penting bagi kita untuk memahami fakta-fakta yang sebenarnya dan mengatasi kesalahpahaman yang beredar.

Pada kenyataannya, biji jambu mengandung banyak nutrisi yang bermanfaat bagi kesehatan. Biji jambu kaya akan serat, vitamin, dan mineral yang dapat mendukung fungsi tubuh yang optimal.

Banyak penelitian telah membuktikan bahwa biji jambu aman untuk dikonsumsi dan bahkan dapat memberikan manfaat bagi sistem pencernaan.

Mengingat pentingnya informasi yang benar, kita perlu meluruskan mitos yang keliru dan memberikan pemahaman yang tepat kepada masyarakat.

Untuk memahaminya lebih lanjut, kamu bisa menyimak artikel ini.

Berikut tujuh mitos seputar memakan biji jambu yang perlu diketahui, Rabu (17/7/2024).

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Mitos Memakan Biji Jambu

1. Biji Jambu Bisa Menyebabkan Apendisitis

Satu di antara mitos yang paling umum adalah bahwa memakan biji jambu bisa menyebabkan apendisitis (radang usus buntu). Keyakinan ini mungkin berasal dari gagasan bahwa biji yang keras dan tidak tercerna dapat menyumbat apendiks dan menyebabkan peradangan.

Namun, tidak ada bukti ilmiah yang mendukung klaim ini. Apendisitis biasanya disebabkan oleh infeksi atau penyumbatan oleh tinja, bukan oleh biji buah.

2. Biji Jambu Sulit Dicerna

Banyak orang percaya bahwa biji jambu sulit dicerna dan bisa menyebabkan masalah pencernaan. Meski biji jambu memang keras, sistem pencernaan manusia biasanya mampu memprosesnya tanpa masalah serius.

Namun, mengonsumsi biji dalam jumlah sangat besar bisa menyebabkan ketidaknyamanan atau gangguan pencernaan pada beberapa orang, terutama mereka yang memiliki masalah pencernaan sebelumnya.

3. Biji Jambu Dapat Merusak Gigi

Ada juga anggapan bahwa mengunyah biji jambu bisa merusak gigi. Memang benar bahwa biji yang keras bisa memecahkan atau merusak gigi jika tidak hati-hati saat mengunyah.

Namun, jika biji-biji tersebut tertelan utuh tanpa dikunyah, biasanya tidak menimbulkan masalah bagi gigi maupun saluran pencernaan.

3 dari 4 halaman

Mitos Memakan Biji Jambu

4. Biji Jambu Tidak Memiliki Nilai Nutrisi

Mitos lain yang beredar adalah biji jambu tidak memiliki nilai gizi dan hanya merupakan bagian yang tidak berguna dari buah.

Faktanya, biji jambu mengandung beberapa nutrisi penting seperti serat, antioksidan, dan sejumlah kecil mineral.

Meski mungkin tidak setinggi daging buahnya, biji jambu masih dapat memberikan manfaat kesehatan tertentu.

5. Biji Jambu Beracun

Beberapa orang percaya bahwa biji jambu beracun dan tidak boleh dikonsumsi. Ini adalah mitos yang tidak benar. Biji jambu tidak beracun dan aman untuk dimakan dalam jumlah yang wajar.

Namun, seperti halnya dengan banyak makanan lain, konsumsi berlebihan bisa menyebabkan masalah kesehatan, tetapi ini lebih terkait dengan ketaknyamanan pencernaan daripada toksisitas.

4 dari 4 halaman

Mitos Memakan Biji Jambu

6. Biji Jambu Bisa Menyebabkan Penyumbatan Usus

Ada juga ketakutan bahwa biji jambu bisa menyebabkan penyumbatan usus. Sementara sangat jarang, penyumbatan usus karena konsumsi biji buah mungkin terjadi jika seseorang makan dalam jumlah sangat banyak.

Namun, bagi kebanyakan orang yang mengonsumsi biji jambu dalam jumlah normal, risiko ini sangat kecil.

7. Biji Jambu Harus Selalu Dihindari

Mitos terakhir adalah bahwa biji jambu harus selalu dihindari dan dibuang. Sebenarnya, biji jambu tidak perlu dihindari sepenuhnya. Itu bisa menjadi bagian dari diet sehat jika dikonsumsi dalam jumlah yang wajar.

Beberapa orang bahkan menikmati biji jambu sebagai bagian dari pengalaman makan buah yang lebih utuh dan alami.

 

Yuk, baca artikel mitos lainnya dengan mengeklik tautan ini.

Lebih Dekat

Video Populer

Foto Populer