Sukses


Pengertian Seni Menurut Para Ahli, Plato hingga Terry Barrett

Bola.com, Jakarta - Seni adalah satu di antara aspek kehidupan manusia yang paling kaya dan kompleks, mencakup berbagai bentuk ekspresi kreatif yang menggambarkan keindahan, emosi, dan ide-ide.

Sejak zaman kuno hingga era modern, seni telah memainkan peran penting dalam peradaban manusia, baik sebagai sarana komunikasi maupun sebagai cerminan budaya dan identitas.

Pemahaman tentang seni sangat beragam dan telah dikaji oleh banyak ahli dengan perspektif yang berbeda-beda, menjadikannya topik yang menarik untuk dieksplorasi lebih lanjut.

Di bawah ini akan coba diuraikan pengertian seni menurut beberapa ahli terkemuka, di antaranya Plato, Aristoteles, Leo Tolstoy, Benedetto Croce, John Dewey, Clive Bell, Herbert Read, Susanne Langer, dan Terry Barrett.

Setiap ahli memiliki pandangan unik tentang apa itu seni dan bagaimana seni berfungsi dalam kehidupan manusia. Dari perspektif Plato yang melihat seni sebagai tiruan alam hingga pandangan Dewey yang menekankan seni sebagai pengalaman estetik yang dinamis.

Melalui penjelasan tentang definisi seni dari para ahli ini, diharapkan pembaca dapat memperoleh wawasan yang lebih luas tentang makna dan fungsi seni. 

Berikut pengertian seni menurut para ahli yang perlu diketahui, Jumat (19/7/2024).

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Pengertian Seni Menurut Para Ahli

1. Plato

Plato, seorang filsuf Yunani kuno, menganggap seni sebagai tiruan (mimesis) dari alam. Menurutnya, seni adalah cerminan dari realitas yang lebih tinggi dan ideal. Ia berpendapat bahwa seni tidak hanya meniru dunia fisik, tetapi juga ide-ide atau bentuk-bentuk ideal yang ada di balik penampakan fisik.

Dalam pandangan Plato, seni memiliki peran penting dalam mendidik dan membimbing manusia menuju pemahaman yang lebih mendalam tentang kebenaran dan keindahan.

Meski demikian, Plato juga memiliki pandangan kritis terhadap seni, terutama dalam hal potensinya untuk menyesatkan dan menimbulkan emosi yang tidak rasional. Ia percaya bahwa seni dapat memengaruhi jiwa manusia secara mendalam dan, oleh karena itu, harus diatur dengan hati-hati agar tidak merusak moralitas dan akal sehat.

Dengan demikian, pandangan Plato tentang seni menggabungkan apresiasi terhadap keindahan dan nilai pendidikan seni dengan kekhawatiran akan dampak negatifnya.

2. Aristoteles

Aristoteles, murid Plato, memiliki pandangan yang berbeda tentang seni. Ia melihat seni sebagai bentuk ekspresi yang bertujuan untuk menyampaikan pengalaman dan emosi manusia. Menurutnya, seni tidak hanya meniru alam, tetapi juga menginterpretasikan dan memberikan makna baru pada realitas.

Seni, bagi Aristoteles, adalah cara untuk mengungkapkan perasaan dan ide-ide yang mungkin tidak dapat disampaikan melalui kata-kata biasa.

Aristoteles juga memperkenalkan konsep katharsis dalam seni, yang berarti pemurnian atau penyucian emosi. Melalui seni, khususnya drama, penonton dapat mengalami dan melepaskan emosi seperti rasa takut dan belas kasihan sehingga mencapai keseimbangan emosional.

Dengan demikian, seni memiliki fungsi terapeutik dan edukatif, membantu individu untuk memahami dan mengelola emosi mereka dengan lebih baik.

3. Leo Tolstoy

Leo Tolstoy, seorang penulis dan filsuf Rusia, mendefinisikan seni sebagai cara untuk menyampaikan pengalaman emosional dari seniman kepada penonton. Menurut Tolstoy, seni adalah sarana komunikasi yang memungkinkan manusia berbagi perasaan dan ide-ide mereka, menciptakan ikatan emosional antara seniman dan audiens.

Ia percaya bahwa seni yang sejati adalah yang dapat menyentuh hati dan pikiran orang, membawa mereka lebih dekat pada kebenaran dan kemanusiaan.

Tolstoy menekankan bahwa seni harus memiliki nilai moral dan etika. Ia berpendapat bahwa seni yang baik adalah yang mendorong penonton untuk berpikir kritis dan merasakan empati terhadap orang lain.

Seni, menurut Tolstoy, bukan hanya tentang keindahan estetis, tetapi juga tentang dampak emosional dan moral yang dapat ditimbulkannya. Seni yang sejati adalah yang mampu menginspirasi dan mengubah individu menuju kebaikan.

3 dari 4 halaman

Pengertian Seni Menurut Para Ahli

4. Benedetto Croce

Benedetto Croce, seorang filsuf Italia, melihat seni sebagai ekspresi intuitif dari pengalaman individu. Ia berpendapat bahwa seni adalah produk dari intuisi dan imajinasi, di mana seniman mengekspresikan perasaan dan pemikirannya melalui bentuk-bentuk yang dapat ditangkap oleh indra.

Bagi Croce, seni adalah manifestasi dari keunikan dan subjektivitas pengalaman manusia.

Croce menekankan bahwa seni tidak dapat dipisahkan dari kehidupan emosional dan intelektual individu. Seni adalah cara bagi manusia untuk memahami dan mengekspresikan diri mereka sendiri, serta untuk berkomunikasi dengan orang lain.

Dalam pandangan Croce, seni memiliki peran penting dalam memperkaya kehidupan manusia dan membantu individu untuk mengembangkan pemahaman yang lebih dalam tentang diri mereka sendiri dan dunia di sekitar mereka.

5. John Dewey

John Dewey, seorang filsuf dan pendidik Amerika, mendefinisikan seni sebagai pengalaman estetik yang melibatkan interaksi antara individu dan lingkungannya.

Menurut Dewey, seni adalah proses yang dinamis, di mana pengalaman estetik muncul dari keterlibatan aktif individu dengan dunia di sekitarnya. Seni, bagi Dewey, adalah cara untuk mengalami dan memahami kehidupan secara lebih mendalam.

Dewey menekankan pentingnya konteks sosial dan budaya dalam pengalaman seni. Ia percaya bahwa seni adalah hasil dari interaksi antara individu dan lingkungan sosialnya, dan bahwa makna seni terletak dalam pengalaman kolektif dan komunikasi antarindividu.

Dalam pandangan Dewey, seni memiliki peran penting dalam membentuk identitas sosial dan budaya, serta dalam mempromosikan perubahan sosial dan transformasi individu.

6. Clive Beli

Clive Bell, seorang kritikus seni Inggris, memperkenalkan konsep "significant form" sebagai inti dari seni. Ia berpendapat bahwa seni adalah tentang bentuk dan hubungan formal yang mampu menimbulkan respon estetis pada penonton.

Menurut Bell, elemen-elemen visual seperti garis, warna, dan komposisi adalah yang paling penting dalam seni, bukan subjek atau konten naratifnya.

Bell percaya bahwa pengalaman estetis yang dihasilkan oleh significant form adalah tujuan utama seni. Ia berargumen bahwa seni yang baik adalah yang dapat menciptakan pengalaman estetis yang mendalam dan menggugah, terlepas dari konten tematiknya.

Pandangan ini menekankan pentingnya aspek visual dan formal dalam seni, serta peran emosi dan persepsi dalam apresiasi seni.

4 dari 4 halaman

Pengertian Seni Menurut Para Ahli

7. Herbert Read

Herbert Read, seorang kritikus dan teoris seni Inggris, melihat seni sebagai ekspresi dari kondisi psikologis dan emosional manusia. Ia berpendapat bahwa seni adalah cara untuk mengungkapkan perasaan, ide, dan pengalaman yang sulit atau bahkan tidak mungkin disampaikan melalui kata-kata.

Menurut Read, seni adalah refleksi dari kompleksitas dan keunikan pengalaman manusia.

Read menekankan bahwa seni memiliki fungsi terapeutik dan edukatif, membantu individu untuk memahami dan mengelola emosi mereka. Ia percaya bahwa seni dapat berfungsi sebagai alat untuk eksplorasi diri dan pemahaman sosial, memperkaya kehidupan emosional dan intelektual individu.

Dalam pandangan Read, seni adalah cara untuk menjembatani kesenjangan antara pengalaman individu dan dunia luar, serta untuk menciptakan makna dan koneksi yang lebih dalam.

8. Susanne Langer

Susanne Langer, seorang filsuf Amerika, mendefinisikan seni sebagai simbolis dari pengalaman manusia. Ia berpendapat bahwa seni adalah bentuk komunikasi simbolis yang memungkinkan manusia untuk mengekspresikan dan memahami perasaan, pemikiran, dan pengalaman mereka.

Langer melihat seni sebagai cara untuk menciptakan dan berbagi makna melalui bentuk-bentuk simbolik yang dapat dipahami oleh indra.

Langer menekankan bahwa seni memiliki kekuatan untuk mengungkapkan aspek-aspek pengalaman manusia yang tidak dapat dijelaskan secara verbal. Seni memungkinkan individu untuk mengomunikasikan perasaan dan ide-ide yang kompleks dan abstrak, yang mungkin sulit atau bahkan tidak mungkin disampaikan melalui bahasa biasa.

Dalam pandangan Langer, seni adalah sarana penting untuk eksplorasi dan pemahaman diri, serta untuk membangun hubungan emosional dan intelektual dengan orang lain.

9. Terry Barrett

Terry Barrett, seorang teoritikus seni kontemporer, menganggap seni sebagai interaksi antara karya seni, seniman, dan penonton.

Menurut Barrett, makna seni tidak hanya terletak pada karya seni itu sendiri, tetapi juga dalam interaksi antara seniman yang menciptakan karya tersebut dan penonton yang menginterpretasikannya. Seni, bagi Barrett, adalah proses komunikasi yang dinamis dan dialogis.

Barrett menekankan pentingnya konteks dalam memahami dan mengapresiasi seni. Ia percaya bahwa untuk benar-benar memahami sebuah karya seni, kita perlu mempertimbangkan latar belakang seniman, konteks sosial dan budaya di mana karya tersebut dibuat, serta pengalaman dan interpretasi individu penonton.

Dalam pandangan Barrett, seni adalah medium yang menghubungkan seniman dan penonton dalam dialog yang mendalam dan bermakna.

 

Yuk, baca artikel pengertian lainnya dengan mengeklik tautan ini.

Lebih Dekat

Video Populer

Foto Populer