Bola.com, Jakarta - Ganda putra Indonesia, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, banyak belajar untuk menghadapi kerasnya Olimpiade 2024. Mereka mengaku banyak belajar dari pengalaman di Olimpiade Tokyo 2020.
Saat itu, Fajri, julukan Fajar/Rian ikut sebagai tim sparring bagi Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon dan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan yang menjalani training camp di Kumamoto.
Advertisement
"Kami di Olimpiade Tokyo kan jadi tim sparring, waktu itu lihat persiapan The Minions dan The Daddies," kata Rian kepada Tim Humas dan Media PP PBSI, melalui rilis yang diterima Bola.com, Kamis (18/7/2024).
"Kami belajar dari sana jadi saat ini kami setidaknya sudah ada gambaran training camp seperti apa. Tidak jauh berbeda rasanya jadi sudah lebih tahu mengatur fokusnya apalagi ini kan sudah sebentar lagi Olimpiade 2024," terang Rian.
Fajar/Rian juga mengatakan selama empat hari berada di Chambly untuk training camp, kondisi mereka cukup baik. "Kondisi alhamdulillah semua baik. Latihan berjalan lancar," kata Rian.
"Di sini kami tinggal menjaga performa dan jaga fokus. Menu latihan kurang lebih sama dengan di Jakarta tapi di sini kami hanya tinggal maintain saja, tinggal finishing-finishing saja," ucap Rian.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Peran Penting Sparring
Sementara pelatih ganda putra Aryono menegaskan peranan penting sparring dan mentor dalam training camp kali ini.
Kedua elemen itu merupakan kunci latihan Fajar/Rian berjalan lancar dan sesuai akan kebutuhan.
"Para atlet latih tanding atau sparring dan mentor di ganda putra memegang peranan penting kelancaran latihan Fajar/Rian di training camp ini," ujar Aryono.
"Fikri, Bagas dan Daniel saya bawa untuk kebutuhan latihan Fajar/Rian. Fikri dengan permainan depan sedangkan Bagas dan Daniel kuat di bola belakang. Ini bagus untuk latihan bertahan. Di mentor ada Candra Wijaya dan Hendra Setiawan, selain bisa berbagi pengalaman karena mereka adalah peraih medali emas Olimpiade, keduanya juga siap untuk turun ke lapangan memberi drilling atau latihan game," jelas Aryono.
Advertisement
Pertarungan Mental
Aryono menambahkan bahwa Olimpiade adalah pertarungan mental jadi fokus adalah hal yang paling utama.
"Olimpiade adalah pertandingan yang semuanya bisa terjadi. Jadi Fajar/Rian harus benar-benar menyiapkan mental dan pikiran, bukan hanya teknik maupun fisik. Terus berpikir positif, optimis dan keyakinan," pungkas Aryono.