Sukses


7 Penyebab Asam Urat yang Perlu Dipahami

Bola.com, Jakarta - Asam urat merupakan satu di antara masalah kesehatan yang sering kali mengganggu aktivitas sehari-hari bagian penderitanya.

Penyakit ini ditandai dengan nyeri hebat pada persendian, yang disebabkan oleh penumpukan kristal asam urat. Faktor penyebab asam urat beragam, dari pola makan, gaya hidup, hingga kondisi kesehatan tertentu. 

Satu di antara penyebab utama asam urat adalah konsumsi makanan tinggi purin, seperti daging merah dan makanan laut.

Selain itu, gaya hidup yang tidak sehat seperti konsumsi minuman manis berfruktosa dan kebiasaan minum alkohol dapat memicu peningkatan kadar asam urat dalam darah.

Mengenali dan memahami penyebab asam urat, kamu dapat mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat.

Dengan demikian, kamu dapat menjaga kesehatan dan kualitas hidup yang lebih baik. 

Berikut ini beberapa penyebab asam urat yang perlu dipahami, Sabtu (20/7/2024).

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Penyebab Asam Urat

1. Konsumsi Makanan Tinggi Purin

Asam urat dihasilkan dari pemecahan purin dalam tubuh. Makanan yang tinggi purin seperti daging merah, makanan laut, dan jeroan, dapat meningkatkan kadar asam urat dalam darah.

Ketika kadar asam urat ini terlalu tinggi, kristal asam urat dapat terbentuk di persendian, menyebabkan nyeri dan peradangan yang dikenal sebagai gout.

Selain itu, minuman beralkohol, terutama bir, mengandung purin yang tinggi dan dapat memicu peningkatan kadar asam urat.

Maka itu, penting untuk membatasi konsumsi makanan dan minuman yang tinggi purin untuk mencegah serangan gout dan menjaga kadar asam urat dalam batas normal.

2. Kelebihan Berat Badan dan Obesitas

Obesitas atau kelebihan berat badan dapat meningkatkan risiko terkena asam urat. Lemak tubuh yang berlebihan dapat menyebabkan peningkatan produksi asam urat dan mengurangi kemampuan tubuh untuk mengeluarkannya melalui urine. 

Hal ini berarti, orang yang memiliki berat badan berlebih lebih rentan mengalami peningkatan kadar asam urat dalam darah.

Selain itu, distribusi lemak dalam tubuh, terutama lemak perut, telah terbukti berkaitan dengan peningkatan kadar asam urat.

Maka itu, menjaga berat badan ideal melalui pola makan sehat dan aktivitas fisik yang teratur dapat membantu menurunkan risiko terkena asam urat dan mengurangi gejala bagi mereka yang sudah mengalami kondisi ini.

3. Konsumsi Minuman Manis Berfruktosa

Minuman manis yang mengandung fruktosa, seperti soda dan jus buah yang ditambah gula, dapat meningkatkan kadar asam urat. Fruktosa memicu produksi asam urat dengan cepat, yang dapat meningkatkan risiko pembentukan kristal asam urat di persendian.

Konsumsi fruktosa yang tinggi telah dikaitkan dengan peningkatan insiden gout. Mengurangi atau menghindari minuman manis berfruktosa dan memilih alternatif yang lebih sehat seperti air putih atau teh tanpa gula bisa membantu mengontrol kadar asam urat.

Edukasi mengenai bahaya fruktosa dalam minuman juga penting untuk mencegah peningkatan asam urat pada masyarakat.

3 dari 4 halaman

Penyebab Asam Urat

4. Dehidrasi

Kurangnya asupan cairan dapat menyebabkan dehidrasi, yang berpengaruh pada peningkatan kadar asam urat.

Ketika tubuh kekurangan cairan, kemampuan ginjal untuk mengeluarkan asam urat melalui urine berkurang sehingga kadar asam urat dalam darah meningkat. Dehidrasi juga dapat memperparah gejala gout.

Maka itu, penting untuk menjaga hidrasi yang baik dengan meminum cukup air setiap hari. Hal ini tidak hanya membantu mengurangi kadar asam urat, tetapi juga menjaga fungsi tubuh secara keseluruhan.

Mengonsumsi air putih dalam jumlah yang cukup dapat membantu mencegah pembentukan kristal asam urat di persendian.

5. Penggunaan Obat-obatan Tertentu

Beberapa obat-obatan, seperti diuretik, aspirin, dan obat-obatan kemoterapi, dapat meningkatkan kadar asam urat dalam darah.

Diuretik, yang sering digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi dan edema, dapat mengurangi kemampuan ginjal untuk mengeluarkan asam urat. Aspirin dalam dosis rendah juga dapat mengganggu ekskresi asam urat.

Jika kamu sedang menjalani pengobatan dengan obat-obatan tersebut, penting untuk berkonsultasi dengan dokter mengenai risiko peningkatan kadar asam urat. Dokter mungkin akan merekomendasikan perubahan dosis atau alternatif obat yang lebih sesuai untuk mengelola kondisi tanpa meningkatkan risiko asam urat.

4 dari 4 halaman

Penyebab Asam Urat

6. Faktor Genetik

Faktor genetik juga memainkan peran penting dalam risiko seseorang mengembangkan asam urat. Jika ada riwayat keluarga yang menderita gout atau asam urat, kemungkinan kamu juga memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami kondisi ini.

Genetik dapat memengaruhi kemampuan tubuh untuk memetabolisme purin dan mengeluarkan asam urat.

Pemahaman mengenai riwayat kesehatan keluarga dapat membantu dalam mengambil langkah-langkah preventif lebih awal. Dengan mengetahui adanya faktor genetik, seseorang dapat lebih waspada terhadap pola makan dan gaya hidup yang dapat memicu peningkatan kadar asam urat, serta rutin melakukan pemeriksaan kadar asam urat.

7. Kondisi Kesehatan Tertentu

Beberapa kondisi kesehatan seperti hipertensi, diabetes, penyakit ginjal, dan sindrom metabolik dapat meningkatkan risiko terkena asam urat.

Kondisi-kondisi ini dapat mengganggu metabolisme dan ekskresi asam urat, menyebabkan peningkatan kadar asam urat dalam darah. Misalnya, penyakit ginjal dapat mengurangi kemampuan tubuh untuk membuang asam urat.

Mengelola kondisi kesehatan yang mendasari dengan baik melalui pengobatan dan perubahan gaya hidup dapat membantu mengurangi risiko peningkatan kadar asam urat. Kontrol yang baik terhadap kondisi seperti diabetes dan hipertensi dapat mencegah komplikasi lebih lanjut termasuk asam urat.   

 

Yuk, baca artikel penyebab lainnya dengan mengeklik tautan ini.

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer