Pengertian Musik Menurut Para Ahli yang Bisa Menambah Wawasan

1. Banoe, Pono

Menurut pakar keguruan musik Indonesia, Banoe, musik adalah suatu seni yang mencerminkan emosi, perasaan, dan ide-ide yang dinyatakan melalui bunyi yang terorganisir dan disusun dalam urutan tertentu.

Musik memiliki kemampuan untuk mengekspresikan apa yang tidak dapat diungkapkan oleh kata-kata, menciptakan pengalaman emosional yang mendalam bagi pendengarnya.

Dalam pandangan Banoe, musik tidak hanya terdiri dari nada dan ritme, tetapi juga melibatkan dinamika, harmoni, dan timbre.

Semua elemen ini bekerja bersama untuk menciptakan komposisi yang harmonis dan menyentuh. Musik menjadi sarana komunikasi yang universal, melampaui batas bahasa dan budaya.

2. Aristoteles

Aristoteles, seorang filsuf Yunani kuno, mendefinisikan musik sebagai seni yang berhubungan dengan pembentukan karakter dan moral.

Ia berpendapat bahwa musik memiliki pengaruh yang kuat terhadap perilaku dan emosional seseorang sehingga dapat digunakan sebagai alat pendidikan dan terapi.

Aristoteles juga menekankan pentingnya keseimbangan dalam musik. Menurutnya, musik yang baik adalah musik yang mampu menyelaraskan antara harmoni dan melodi, serta mengandung unsur keindahan yang dapat menginspirasi pendengarnya.

Musik, dalam pandangan Aristoteles, adalah cerminan dari keindahan alam semesta.

3. David Ewen

David Ewen, seorang penulis dan sejarawan musik, menyatakan bahwa musik adalah bentuk seni yang paling abstrak dan sulit dijelaskan.

Menurutnya, musik adalah kombinasi dari bunyi yang diatur dalam pola yang bermakna, yang dapat menghasilkan berbagai reaksi emosional dan intelektual pada pendengarnya.

Ewen menyoroti bahwa musik memiliki daya tarik yang universal, meski jenis musik yang disukai dapat bervariasi dari satu budaya ke budaya lainnya.

Musik, menurut Ewen, adalah bahasa yang dapat dipahami oleh semua orang, meski mereka tidak memiliki latar belakang musik yang formal.

4. Carl E. Seashore

Carl E. Seashore, seorang psikolog musik, mendefinisikan musik sebagai ekspresi dari kehidupan emosional manusia yang diungkapkan melalui bunyi yang terorganisasi.

Ia berpendapat bahwa musik adalah hasil dari kemampuan manusia untuk mendengar, mencipta, dan menafsirkan bunyi dalam konteks yang bermakna.

Seashore menekankan bahwa persepsi musik melibatkan berbagai aspek kognitif dan emosional. Ia juga mencatat bahwa setiap individu memiliki respons yang unik terhadap musik, tergantung pada pengalaman pribadi, latar belakang budaya, dan kondisi emosional saat mendengarkan musik.

5. Suzanne Langer

Suzanne Langer, seorang filsuf, menganggap musik sebagai simbol dari emosi dan pengalaman manusia.

Menurutnya, musik adalah bahasa simbolik yang mampu menggambarkan perasaan yang tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata. Musik adalah medium yang dapat menyampaikan makna yang kompleks dan mendalam.

Langer percaya bahwa musik memiliki struktur yang mirip dengan proses emosional manusia. Melalui penggunaan ritme, harmoni, dan melodi, musik dapat menciptakan pola-pola emosional yang mencerminkan kehidupan batin manusia.

Musik, dalam pandangan Langer, adalah cara untuk memahami dan mengomunikasikan aspek-aspek terdalam dari pengalaman manusia.

6. Denny JA

Denny JA, seorang budayawan Indonesia, mendefinisikan musik sebagai bentuk seni yang memadukan elemen-elemen bunyi untuk menciptakan karya yang indah dan bermakna.

Menurutnya, musik adalah cerminan dari jiwa dan identitas budaya suatu masyarakat, serta alat untuk mengekspresikan perasaan dan pikiran.

Denny JA menekankan pentingnya musik dalam kehidupan sosial dan budaya. Musik tidak hanya sebagai hiburan, tetapi juga sebagai alat untuk memperkuat ikatan sosial, menyampaikan pesan moral, dan memelihara tradisi.

Musik, dalam pandangan Denny JA, adalah bagian integral dari kehidupan manusia yang terus berkembang seiring perubahan zaman.

7. John Cage

John Cage, seorang komposer avant-garde, memiliki pandangan unik tentang musik. Menurutnya, musik adalah segala jenis bunyi yang disusun dengan cara tertentu.

Cage memperluas definisi musik untuk memasukkan suara-suara yang biasanya dianggap bukan musik, seperti kebisingan lingkungan dan suara sehari-hari. Cage percaya bahwa musik ada di mana-mana dan dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.

Pandangannya menantang konsep tradisional tentang apa yang dianggap sebagai musik dan mendorong pendengar untuk memperhatikan dan menghargai semua jenis suara. Musik, dalam pandangan Cage, adalah seni mendengarkan.

8. Igor Stravinsky

Igor Stravinsky, seorang komposer Rusia, mendefinisikan musik sebagai seni yang mengatur waktu dan suara untuk menciptakan struktur yang harmonis.

Menurutnya, musik adalah perpaduan antara keteraturan dan kreativitas, yang menghasilkan karya yang memiliki nilai estetika tinggi.

Stravinsky menekankan bahwa musik adalah hasil dari proses intelektual dan emosional yang kompleks. Musik tidak hanya menyenangkan untuk didengar, tetapi juga mengandung makna yang mendalam dan dapat memengaruhi cara kita berpikir dan merasakan.

Musik, dalam pandangan Stravinsky, adalah bentuk seni yang paling mendekati keabadian.

9. Jacques Attali

Jacques Attali, seorang ekonom dan teoris sosial, melihat musik sebagai cerminan dari dinamika sosial dan ekonomi suatu masyarakat.

Menurutnya, musik tidak hanya mencerminkan kondisi sosial saat ini, tetapi juga dapat meramalkan perubahan sosial di masa depan. Musik adalah indikator penting dari arah perkembangan masyarakat.

Attali juga berpendapat bahwa musik memiliki kekuatan untuk menantang dan mengubah struktur sosial yang ada.

Musik, dalam pandangannya, adalah alat untuk menyuarakan ketakpuasan sosial dan menginspirasi perubahan. Musik adalah bentuk protes dan resistensi yang kuat terhadap ketidakadilan sosial.

10. Leonard B. Meyer

Leonard B. Meyer, seorang teoris musik, mendefinisikan musik sebagai bentuk seni yang memanipulasi harapan pendengar.

Menurutnya, musik adalah permainan antara kejutan dan kepuasan, di mana komposer menciptakan ketegangan melalui variasi dan resolusi. Musik adalah seni yang mengelola ekspektasi emosional pendengarnya.

Meyer percaya bahwa pengalaman musik sangat subjektif dan bergantung pada latar belakang budaya dan pengalaman pribadi pendengar. Setiap individu merespons musik dengan cara yang unik, tergantung pada pengetahuan mereka tentang struktur musik dan konteks di mana musik tersebut didengarkan.

Musik, dalam pandangan Meyer, adalah cermin dari kompleksitas pengalaman manusia.

Yuk, baca artikel pengertian lainnya dengan mengeklik tautan ini.