Sukses


8 Hadis tentang Takdir yang Bisa Dihayati

Bola.com, Jakarta - Takdir merupakan satu di antara asas mendasar dalam Islam yang mengajarkan bahwa segala sesuatu yang terjadi di dunia ini sudah ditetapkan oleh Allah Swt.

Takdir mencakup segala aspek kehidupan, dari kelahiran, rezeki, jodoh, hingga kematian. Pemahaman mengenai takdir ini didasarkan pada berbagai hadis yang disampaikan oleh Nabi Muhammad saw., yang menekankan bahwa segala sesuatu terjadi dengan kehendak dan izin-Nya.

Konsep ini membantu umat muslim memahami bahwa kehidupan mereka berada dalam rencana yang sempurna dari Sang Pencipta.

Dalam hadis-hadisnya, Nabi Muhammad saw. menjelaskan bahwa meskipun takdir sudah ditetapkan, manusia tetap diberikan kebebasan untuk berusaha dan berdoa.

Usaha dan doa adalah bagian dari takdir. Hadis-hadis ini mengajarkan bahwa manusia harus tetap berusaha dengan sungguh-sungguh dan tidak menyerah pada nasib.

Hal itu karena usaha adalah wujud dari keimanan dan ketaatan kepada-Nya. Dengan demikian, konsep takdir dalam Islam tidak menghilangkan tanggung jawab individu untuk berbuat baik dan berusaha mencapai yang terbaik dalam hidup.

Berikut delapan hadis tentang takdir yang bisa dihayati umat muslim, Senin (22/7/2024).

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 5 halaman

Hadis tentang Takdir

Hadis tentang Takdir (1)

"Sesungguhnya Allah telah menciptakan takdir-takdir seluruh makhluk 50 ribu tahun sebelum menciptakan langit dan bumi." (HR. Muslim)

Hadis tentang Takdir (2)

"Wahai Rasulullah, perbuatan hari ini sesuai dengan apa? Apakah sesuai dengan sesuatu yang pena-pena telah kering dengannya dan takdir-takdir berlangsung dengannya ataukah sesuai dengan sesuatu yang akan datang? Nabi saw. menjawab, "Tidak, tetapi sesuai dengan apa yang pena-pena telah kering dengannya dan takdir-takdir telah berlangsung". Orang tersebut berkata, "Kalau begitu, untuk apa perbuatan itu?". Nabi saw. lalu bersabda, "Berbuatlah kalian karena segala hal dipermudah kepada apa yang diciptakan untuknya." (HR. Muslim)

3 dari 5 halaman

Hadis tentang Takdir

Hadis tentang Takdir (3)

"Sesungguhnya yang pertama kali diciptakan Allah adalah pena kemudian Allah berfirman (kepada pena), 'Tulislah'. Lalu sejak saat itu, terjadilah sesuatu sejak ditakdirkan hingga Hari Kiamat." (HR. Imam Ahmad, Abu Dawud, At-Tirmidzi)

Hadis tentang Takdir (4)

"Aku begitu takjub pada seorang mukmin. Sesungguhnya Allah tidaklah menakdirkan sesuatu untuk seorang mukmin melainkan pasti itulah yang terbaik untuknya." (HR. Ahmad)

Hadis tentang Takdir (5)

"Dan engkau beriman kepada takdir yang baik maupun yang buruk." (HR. Muslim)

Hadis tentang Takdir (6)

"Kebaikan itu seluruhnya pada kedua tangan-Mu dan kejelekan tidak disandarkan kepada-Mu." (HR. Muslim)

4 dari 5 halaman

Hadis tentang Takdir

Hadis tentang Takdir (7)

"Ya Allah, aku memohon kepada-Mu semua kebaikan yang disegerakan maupun yang ditunda, apa yang aku ketahui maupun tidak aku ketahui. Aku berlindung kepada-Mu dari semua keburukan, baik yang disegerakan maupun yang ditunda, yang aku ketahui maupun yang tidak aku ketahui. Ya Allah, sungguh aku memohon kepada-Mu dari kebaikan apa yang diminta oleh hamba dan Nabi-Mu Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada-Mu dan aku berlindung kepada-Mu dari apa yang diminta perlindungan oleh hamba dan nabi-Mu. Ya Allah, aku memohon kepada-Mu surga dan apa yang mendekatkan kepadanya baik berupa ucapan maupun perbuatan. Dan aku berlindung kepada-Mu dari neraka dan apa yang mendekatkan kepadanya baik berupa ucapan atau perbuatan. Dan aku memohon kepada-Mu semua takdir yang Engkau tentukan baik untukku. (HR. Ibnu Majah, Ahmad)

5 dari 5 halaman

Hadis tentang Takdir

Hadis tentang Takdir (8)

"Sesungguhnya salah seorang dari kalian dikumpulkan penciptaannya di dalam perut ibunya selama 40 hari berwujud nutfah (mani), kemudian menjadi 'alaqah (gumpalan darah) selama itu juga, kemudian menjadi mudghah (gumpalan daging) selama itu juga. Kemudian diutus seorang malaikat, lalu dia meniupkan roh kepadanya, dan dia (malaikat tadi) diperintahkan menulis empat kalimat (perkara): tentang rezekinya, amalannya, ajalnya dan (apakah) dia termasuk orang yang sengsara atau bahagia. Demi Allah, Zat yang tidak ada sesembahan yang haq selain Dia, sesungguhnya salah seorang dari kalian, benar-benar beramal dengan amalan penduduk jannah (surga) sehingga jarak antara dia dengan jannah itu tinggal sehasta. Namun, dia didahului oleh al kitab (catatan takdirnya) sehingga dia beramal dengan amalan penduduk neraka maka dia pun masuk ke dalamnya. Dan sungguh, salah seorang dari kalian beramal dengan amalan penduduk neraka jika jarak antara dia dengan neraka tinggal satu hasta. Namun, dia didahului oleh catatan takdir sehingga dia beramal dengan amalan penduduk janah maka dia masuk ke dalamnya." (HR. Bukhari, Muslim)

 

Dapatkan artikel Islami berbagai tema lain dengan mengeklik tautan ini.

Lebih Dekat

Video Populer

Foto Populer