Cara Mengatasi Pegal-Pegal setelah Bangun Tidur

Ilustrasi pegal-pegal setelah bangun tidur. (Photo by pexels)

Bola.com, Jakarta - Pegal-pegal setelah bangun tidur adalah kondisi saat tubuh terasa kaku atau nyeri setelah seseorang bangun tidur. Kondisi ini merupakan keluhan umum yang dapat dialami oleh siapa saja, terutama orang dewasa.

Pasalnya, saat kita tidur, tubuh akan beristirahat dan berbagai proses pemulihan akan terjadi. Namun, beberapa faktor dapat menyebabkan terjadinya pegal-pegal setelah bangun tidur.

Pelatih Persis Akui Efek Ditinggal Alexis Messidoro: Kreativitas Minim, Sirkulasi Bola Jadi Lambat
Hampir 2 Tahun Kepemimpinan Erick Thohir di PSSI: Mulai Terlihat Hasilnya

Faktor pertama yang dapat menyebabkan pegal-pegal setelah bangun tidur adalah posisi tidur yang tidak ergonomis. Posisi tidur yang tidak tepat, seperti tidur terlalu miring atau menggunakan bantal yang terlalu tinggi atau rendah, dapat menghasilkan tekanan pada otot dan sendi tertentu.

Akibatnya, saat bangun tidur, tubuh akan terasa kaku dan nyeri. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan posisi tidur yang ergonomis dan menggunakan bantal yang sesuai.

Selain itu, kurangnya aktivitas fisik dapat menyebabkan pegal-pegal setelah bangun tidur. Ketika kita aktif secara fisik, otot dan sendi akan terlatih dan tetap fleksibel. Namun, jika kita cenderung tidak aktif, otot-otot tersebut cenderung kaku dan rentan terhadap rasa nyeri setelah bangun tidur.

Berikut cara mengatasi pegal-pegal setelah bangun tidur, yang bisa diterapkan, Selasa (23/7/2024).

Berita Video, komentar pelatih Jakarta Bhayangkara Presisi setelah berhasil meraih gelar juara PLN Mobile Proliga 2024

2 dari 3 halaman

Cara Mengatasi Pegal-Pegal setelah Bangun Tidur

Ilustrasi posisi tidur. | unsplash.com/@entersge

· Lakukan Peregangan Pagi

Melakukan peregangan ringan setelah bangun tidur dapat membantu mengurangi ketegangan otot. Cobalah peregangan sederhana seperti meraih ke langit-langit, memutar tubuh, atau meregangkan kaki dan tangan.

· Perbaiki Posisi Tidur

Pastikan posisi tidurmu mendukung tubuh dengan baik. Gunakan bantal yang sesuai untuk mendukung leher dan kepala, dan pilih kasur yang memberikan dukungan yang cukup. Hindari tidur dalam posisi yang menyebabkan tekanan berlebih pada tubuh.

· Gunakan Kompres Hangat

Kompres hangat atau mandi air hangat bisa membantu meredakan ketegangan otot dan meningkatkan sirkulasi darah. Gunakan kompres hangat pada area yang pegal selama 15-20 menit.

· Pijat Sendiri

Pijat lembut pada area yang pegal bisa membantu melemaskan otot dan meningkatkan sirkulasi. Gunakan teknik pijat yang ringan dan fokus pada titik-titik ketegangan.

· Bergerak Secara Teratur

Setelah bangun tidur, cobalah untuk bergerak sedikit sebelum memulai aktivitas harian. Aktivitas ringan seperti berjalan di sekitar rumah atau melakukan peregangan bisa membantu mengurangi kekakuan otot.

3 dari 3 halaman

Cara Mengatasi Pegal-Pegal setelah Bangun Tidur

· Perhatikan Pola Tidur

Pastikan kamu mendapatkan tidur yang cukup dan berkualitas. Tidur yang tidak memadai dapat menyebabkan ketegangan otot dan pegal-pegal. Cobalah untuk menjaga rutinitas tidur yang teratur dan lingkungan tidur yang nyaman.

· Konsumsi Makanan Bergizi

Nutrisi yang baik dapat mendukung kesehatan otot. Pastikan kamu mengonsumsi makanan yang kaya akan vitamin dan mineral, seperti magnesium dan kalsium, yang penting untuk kesehatan otot dan tulang.

· Gunakan Bantalan atau Penyangga

Jika kamu memiliki masalah dengan posisi tidur, pertimbangkan untuk menggunakan bantal penyangga atau bantalan khusus yang dapat membantu menjaga posisi tubuh yang nyaman selama tidur.

· Hindari Aktivitas Berat sebelum Tidur

Aktivitas fisik yang terlalu berat sebelum tidur dapat menyebabkan kekakuan otot. Usahakan untuk menyelesaikan latihan berat setidaknya beberapa jam sebelum tidur.

· Konsultasikan dengan Dokter

Jika pegal-pegal terus-menerus atau disertai dengan gejala lain seperti nyeri yang tajam, kesulitan bergerak, atau gejala lainnya, segera konsultasikan dengan dokter. Ini penting untuk mengevaluasi apakah ada kondisi medis yang mendasarinya.

Yuk, baca artikel cara lainnya dengan mengikuti tautan ini.