Sukses


Pengertian Sosialisasi Menurut Para Ahli yang Bisa Menambah Pengetahuan

Bola.com, Jakarta - Sosialisasi merupakan satu di antara konsep fundamental dalam ilmu sosial yang memiliki peran penting dalam pembentukan kepribadian dan identitas individu.

Proses ini tidak hanya mencakup interaksi sosial sehari-hari, tetapi juga melibatkan internalisasi nilai, norma, dan budaya yang ada di masyarakat.

Melalui sosialisasi, individu belajar untuk beradaptasi dan berfungsi secara efektif dalam lingkungan sosialnya. 

Berbagai ahli telah memberikan kontribusi signifikan terhadap pemahaman kita tentang sosialisasi. Auguste Comte, Emile Durkheim, George Herbert Mead, dan Talcott Parsons adalah beberapa tokoh terkemuka yang telah mengembangkan teori-teori sosialisasi yang berpengaruh.

Setiap ahli memiliki pandangan unik tentang bagaimana sosialisasi memengaruhi individu dan masyarakat, serta mekanisme-mekanisme yang terlibat dalam proses tersebut.

Dengan memahami perspektif-perspektif ini, kita dapat memperoleh gambaran yang lebih komprehensif tentang dinamika sosialisasi dalam konteks sosial.

Berikut pengertian sosialisasi menurut para ahli yang bisa menambah pengetahuan, Rabu (24/7/2024).

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Pengertian Sosialisasi Menurut Para Ahli

1. Auguste Comte

Auguste Comte, yang dikenal sebagai "Bapak Sosiologi", mendefinisikan sosialisasi sebagai proses di mana individu belajar norma, nilai, dan peran yang diperlukan untuk berfungsi di dalam masyarakat.

Menurut Comte, sosialisasi adalah mekanisme melalui mana masyarakat mempertahankan kestabilan dan kontinuitasnya. Dengan belajar dari generasi sebelumnya, individu menjadi bagian integral dari sistem sosial yang lebih besar.

Dalam pandangan Comte, sosialisasi tidak hanya penting untuk individu, tetapi juga untuk masyarakat secara keseluruhan. Ini memastikan bahwa tradisi dan budaya dipertahankan, serta memungkinkan adanya perubahan yang tertata.

Proses ini membantu menciptakan individu yang bertanggung jawab dan berkontribusi positif terhadap kesejahteraan masyarakat.

2. Emile Durkheim

Emile Durkheim, seorang sosiolog Prancis, melihat sosialisasi sebagai proses penting yang membentuk kesadaran kolektif masyarakat.

Durkheim berpendapat bahwa melalui sosialisasi, individu belajar untuk memahami dan menghargai norma dan nilai yang berlaku dalam masyarakat. Hal ini membantu menciptakan solidaritas sosial dan kohesi yang kuat di antara anggota masyarakat.

Menurut Durkheim, sosialisasi terjadi melalui berbagai agen seperti keluarga, sekolah, dan kelompok sebaya. Setiap agen memiliki peran spesifik dalam mengajarkan norma dan nilai kepada individu.

Proses ini penting untuk membangun kesadaran moral dan etika yang menjadi dasar dari keteraturan sosial dan harmoni dalam masyarakat.

3. George Herbert Mead

George Herbert Mead, seorang ahli psikologi sosial, mendefinisikan sosialisasi sebagai proses di mana individu mengembangkan diri mereka melalui interaksi sosial.

Menurut Mead, sosialisasi adalah kunci untuk memahami bagaimana individu membentuk identitas pribadi dan konsep diri. Proses ini melibatkan pengambilan peran orang lain dan melihat diri mereka sendiri dari perspektif orang lain.

Mead menekankan pentingnya permainan dan interaksi sosial dalam proses sosialisasi. Melalui permainan, anak-anak belajar untuk memahami peran dan aturan yang berlaku dalam masyarakat.

Interaksi dengan orang lain membantu individu mengembangkan kemampuan untuk berempati dan berkomunikasi secara efektif, yang merupakan aspek penting dari pembentukan kepribadian.

3 dari 4 halaman

Pengertian Sosialisasi Menurut Para Ahli

4. Talcott Parsons

Talcott Parsons, seorang sosiolog Amerika, menganggap sosialisasi sebagai proses di mana individu internalisasi nilai dan norma yang diperlukan untuk berperan dalam struktur sosial.

Parsons melihat sosialisasi sebagai mekanisme yang memungkinkan stabilitas dan kesinambungan dalam sistem sosial. Melalui proses ini, individu belajar untuk menyesuaikan diri dengan harapan dan tuntutan masyarakat.

Parsons juga menekankan pentingnya institusi sosial seperti keluarga dan pendidikan dalam proses sosialisasi. Institusi-institusi ini berfungsi sebagai agen utama yang mengajarkan norma dan nilai kepada individu.

Proses sosialisasi membantu individu mengembangkan peran sosial yang sesuai dengan struktur dan fungsi masyarakat.

5. Sigmund Freud

Sigmund Freud, seorang ahli psikoanalisis, mendefinisikan sosialisasi sebagai proses di mana individu mengembangkan superego, atau komponen moral dari kepribadian mereka.

Menurut Freud, sosialisasi melibatkan internalisasi norma dan nilai masyarakat, yang kemudian menjadi bagian dari superego. Proses ini penting untuk mengendalikan dorongan dan keinginan yang ada dalam id.

Freud berpendapat bahwa sosialisasi terjadi melalui interaksi dengan orang tua dan figur otoritas lainnya selama masa kanak-kanak. Pengalaman awal ini membentuk dasar dari kepribadian individu dan memengaruhi perilaku mereka di kemudian hari.

Proses sosialisasi membantu individu mengembangkan pengendalian diri dan kesadaran moral yang diperlukan untuk berfungsi dalam masyarakat.

6. Charles Horton Cooley

Charles Horton Cooley, seorang sosiolog Amerika, memperkenalkan konsep "Looking-Glass Self", yang menjelaskan bagaimana individu mengembangkan konsep diri melalui interaksi sosial.

Menurut Cooley, sosialisasi adalah proses di mana individu melihat diri mereka sendiri melalui mata orang lain dan mengembangkan identitas berdasarkan persepsi tersebut.

Cooley berpendapat bahwa interaksi dengan keluarga, teman, dan masyarakat memainkan peran penting dalam pembentukan konsep diri.

Proses ini melibatkan tiga langkah: membayangkan bagaimana kita terlihat di mata orang lain, membayangkan bagaimana mereka menilai kita, dan merasakan kebanggaan atau rasa malu berdasarkan penilaian tersebut.

Sosialisasi membantu individu memahami diri mereka sendiri dan peran mereka dalam masyarakat.

4 dari 4 halaman

Pengertian Sosialisasi Menurut Para Ahli

7. Jean Piaget

Jean Piaget, seorang psikolog perkembangan, melihat sosialisasi sebagai proses di mana individu mengembangkan kemampuan kognitif dan moral melalui interaksi dengan lingkungan mereka.

Menurut Piaget, sosialisasi adalah kunci untuk memahami bagaimana anak-anak belajar berpikir dan bertindak dalam masyarakat. Proses ini melibatkan perkembangan tahap-tahap kognitif dan moral yang spesifik.

Piaget menekankan pentingnya pengalaman dan eksplorasi dalam proses sosialisasi. Melalui interaksi dengan orang lain dan lingkungan mereka, anak-anak belajar untuk memahami konsep-konsep sosial dan moral.

Proses ini membantu mereka mengembangkan kemampuan untuk berpikir logis dan membuat keputusan yang bertanggung jawab dalam kehidupan sehari-hari.

8. Herbert Spencer

Herbert Spencer, seorang sosiolog dan filsuf Inggris, menganggap sosialisasi sebagai proses evolusi sosial di mana individu belajar untuk beradaptasi dengan lingkungan sosial mereka.

Menurut Spencer, sosialisasi adalah mekanisme yang memungkinkan individu untuk berkembang dan berfungsi dalam masyarakat yang kompleks. Proses ini melibatkan penyesuaian diri dengan norma dan nilai yang berlaku.

Spencer berpendapat bahwa sosialisasi terjadi melalui interaksi dengan berbagai agen sosial seperti keluarga, sekolah, dan masyarakat.

Setiap agen memiliki peran spesifik dalam mengajarkan norma dan nilai kepada individu. Proses sosialisasi membantu individu mengembangkan keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat.

9. Erik Erikson

Erik Erikson, seorang ahli psikologi perkembangan, melihat sosialisasi sebagai proses yang berkelanjutan sepanjang hidup.

Menurut Erikson, sosialisasi melibatkan perkembangan identitas dan kepribadian melalui delapan tahap kehidupan, dari masa kanak-kanak hingga dewasa. Setiap tahap melibatkan tantangan dan tugas perkembangan yang harus diselesaikan individu.

Erikson menekankan pentingnya interaksi sosial dan pengalaman hidup dalam proses sosialisasi. Melalui hubungan dengan keluarga, teman, dan masyarakat, individu belajar untuk memahami diri mereka sendiri dan peran mereka dalam masyarakat.

Proses sosialisasi membantu individu mengembangkan rasa identitas yang kuat dan kemampuan untuk berfungsi secara efektif dalam kehidupan sosial.

 

Yuk, baca artikel pengertian lainnya dengan mengeklik tautan ini.

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer